Berbeda dengan biasanya, latihan tembak tersebut dilaksanakan di lahan pertanian warga.
Nampak dalam video bahwa truk milik satuan TNI AD tersebut melintas bebas di lahan pertanian.
Akibatnya, 0,2 hektar lahan yang ditanami melon tersebut diinformasikan rusak dan gagal panen.
Tak heran, video berdurasi 14 detik yang beredar di berbagai plaform media sosial menjadi perbincangan.
Terlebih dalam video disertai watermark berbunyi "Duka petani Urut Sewu ditindas dengan kendaraan berat."
Benarkan TNI AD melakukan latihan menembak di lokasi pertanian warga?
Baca: China Ikutkan Pesawat Pengebom Jarak Jauhnya dalam Latihan Udara di Laut China Selatan
Baca: Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang)
Setelah dilakukan penelusuran oleh Kompas.com, peristiwa tersebut telah dikonfirmasi benar adanya.
Peristiwa tersebut terjadi di pesisir Urut Sewu, Desa Setrojenar, Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah.
Video diambil saat Satuan TNI AD melakukan latihan menembak pada Rabu, (26/8/2020) sekira pukul 11.00 WIB.
Sedangkan lahan pertanian yang dirusak adalah milik petani Urut Sewu, Mursidin (55) dan Paryono (30).
"Menurut informasi yang kami dapatkan, perusakan tersebut dilakukan oleh salah satu satuan TNI yang pada saat itu sedang latihan menembak," kata Sekretaris Urut Sewu Bersatu, Widodo Sunu Nugroho melalui keterangan tertulis, Jumat (28/8/2020).
Dikatakan Sunu, truk TNI AD memasuki areal pertanian dan melindas tanaman melon berumur 30 hari dan mulai berbuah.
Tak hanya itu, mulsa plastik di lahan seluas 0,2 hektar dilaporkan rusak akibat tergilas roda truk.
"Kami atas nama Urut Sewu Bersatu (USB) dan Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) mengecam tindakan perusakan tanaman tersebut dan menyayangkan kelambanan pemerintah dalam menangani konflik di Urutsewu," ujar Sunu.
Rupanya, konflik antara warga Urutsewu dengan TNI terkait penggunaan lahan tersebut sudah berlangsung lama.
Konflik serupa telah terjadi beberapa kali hingga sempat memicu kericuhan.
Kepala Desa Setrojenar, Muslim Sidik mengatakan bahwa lahan tersebut adalah milik negara.
"Sampai saat ini legalitasnya tanah negara, bukan hak masyarakat atau TNI," jelas Muslim.
Dikatakan oleh Muslim, kondisi di lokasi tidak seperti yang tergambar dalam video yang viral di media sosial.
"Antara video di medsos memang jauh berbeda, artinya di lokasi memang kendaraan TNI melintasi, cuma tidak separah yang di medsos," kata Muslim.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Letkol (kav) Susanto menampik kabar yang menyebutkan lahan pertanian rusak akibat lalu lalang kendaraan TNI saat sedang latihan.
"Ada yang dibelokkan dan sengaja membangun persepsi seolah latihan penembakan meriam di sana telah merugikan warga petani," kata Susanto.
Seperti yang dikatakan Susanto, warga-lah yang memanfaatkan lahan milik TNI AD.
Hal tersebut dibuktikan dengan Sertifikat Hak Kepemilikan Atas Tanah atas nama TNI AD untuk keperluan latihan.
Sertifikat tersebut diserahkan oleh Menteri ATR/BPN Sofyan A Djalil kepada KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa di Makodam IV Diponegoro, Rabu (12/8/2020).
"Dengan dasar tersebut, maka masyarakat diharapkan memahami dan tidak terprovokasi dengan berita-berita hoaks yang sengaja akan membenturkan masyarakat dengan TNI AD," ujar Susanto.
Diungkapkan oleh Susanto, warga telah menyadari bahwa lahan tersebut milik TNI AD.
Sehingga warga dikatakan telah menyepakati untuk tidak melakukan aktivitas di lahan tersebut apabila sedang digunakan untuk latihan TNI AD.
Warga juga diinformasikan telah sepakat untuk tidak menuntut apa pun atas dampak dan kerugian akibat latihan pada areal lahan yang digunakan.
"Kalau kita ikuti prosedur yang sebenarnyam, pasti harus kosong dan tak boleh dijamah masyarakat," terang Susanto.
"Namun, karena doktrin kita harus manunggal bersama rakyat, maka kita bantu warga sekitar dengan memperbolehkan menggarap lahan saat tidak digunakan untuk latihan," lanjutnya.
Sementara itu, Nanang Eko Prasetyo, petani melon yang tanamannya rusak akibat terlindas kendaraan TNI saat latihan mengaku ikhlas.
"Buat yang melindas-melindas itu hal yang wajar, saya ikhlas. Risiko menanam di lahan yang digunakan untuk tempat latihan menembak," kata Nanang.
Diakui Nanang, hubungan antara para petani dengan TNI berjalan dengan baik hingga saat ini.
Nanang berharap para petani masih tetap dapat bercocok tanam di lahan tersebut.
Demikian juga aktivitas latihan anggota TNI di lahan tersebut tetap dapat dilaksanakan.
Sementara itu, petani lainnya, Paryono mengatakan, pihak TNI telah memberitahukan kegiatan sebelum latihan yang dimulai pada Senin (24/8/2020).
"Sudah izin, saya malah tidak tahu kalau video yang viral itu," ujar Paryono dalam sebuah video saat Kepala Desa Setrojenar Muslim Sidik melakukan klarifikasi kepada petani, Jumat (28/8/2020).
Baca: Nyamar Jadi Pedagang Durian di Kandang GAM, Ini Kisah Sersan Badri Pasukan Intelijen TNI AD
Baca: Hobi Merawat Tanaman Hias? Hati-Hati 4 Tumbuhan Jenis Beracun Ini
Baca: Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Kendaraan TNI Melindas Tanaman Melon Petani Kebumen"
dan "Duduk Perkara Kebun Melon Milik Warga di Kebumen Dilindas Kendaraan TNI, Petani Ikhlas"