Jessie Cave Pemeran Lavender Brown di Film Harry Potter Mengaku Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual

Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jessie Cave pemeran Lavender Brown.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bagi penggemar Harry Potter pasti mengenal karakter Lavender Brown.

Lavender Brown diperankan oleh aktris asal Inggris Jessie Cave.

Perempuan 33 tahun ini membuat pengakuan mengejutkan melalui podcast miliknya yang rilis pada Kamis (27/8/2020).

Baca: FILM - Harry Potter

Dia mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual.

Jessie Cave diperkosa oleh pelatih tenisnya.

Saat itu, Jessie Cave baru berusia 14 tahun.

"Aku pikir diperkosa di usia 14 adalah sangat buruk. Oleh pelatih tenis, yang kamu percayai, dalam posisi kekuasaan," ujar Jessica Jane saat membuat pembicaraan tentang pengalaman terburuknya.

Ibu 2 anak ini mengaku sebelumnya sangat baik dalam olahraga tenis.

Namun, ternyata kepercayaannya ini dikhianati.

Sang pelatih tenis justru melakukan tindakan tidak senonoh terhadapnya.

Ilustrasi ((http://www.newindianexpress.com))

Jessie Cave pun membawa kasus ini ke kepolisian.

"Dia masuk penjara," tambahnya.

Pengalaman ini cukup membuat Jessie Cave trauma.

Bahkan dia masih merasakan akibatnya 18 tahun setelah kejadian tersebut.

"Masih ada akibat dari periode waktu itu yang baru saya sadari 18 tahun kemudian," ungkap perempuan yang sedang hamil ini.

Meskipun begitu, Jessie Cave masih tetap merasa bersyukur tentang hal tersebut.

"Semakin lama kejadian itu, dan ini sepertinya terdengar menjijikkan, tapi aku merasa cukup beruntung bahwa pemerkosaan ini sebenarnya tidak menghancurkanku," tambahnya.

Baca: Kronologi dan Fakta Pelecehan Seksual Dosen Berkedok Penelitian Swinger di Yogyakarta yang Viral

Pernyataan ini disadarinya jarang terjadi dari sisi korban.

"Saya pikir itu adalah sesuatu yang tidak cukup dibicarakan orang dengan pelecehan seksual dan trauma," ujarnya.

Dia memiliki beberapa pandangan tentang korban pemerkosaan.

Dia menemukan beberapa kasus yang terjadi pada korban.

Tapi ada beberapa orang yang tetap melangkah maju setelah menjadi korban pelecehan seksual.

"Ada beberapa orang yang baik-baik saja setelah itu, ada beberapa orang yang menggunakannya dan menemukan cara hidup dengannya dan pasti tidak ditentukan olehnya," ucap perempuan yang kini aktif mengelola lama doodle.

Setelah podcast-nya ramai dibicarakan, Jessie Cave buka suara, Jumat (28/8/2020).

Dia menyebutkan bahwa pelecehan seksual yang dialaminya sudah dilupakannya.

Dia bisa membicarakan tentang hal tersebut dengan santai.

"The thing I need to say is.... I am not a victim and was not defined by what happened as a girl. I am okay and I can talk about it, even laugh about it, carry it with me and use it.

(Hal yang perlu aku katakan adalah aku bukan korban dan tidak ditentukan oleh apa yang terjadi sebagai seorang remaja. Aku baik-baik saja dan aku bisa membicarakan tentangnya, bahkan menertawakannya, membawanya bersamaku dan menggunakannya)."

Baca: Ibu di Sumatera Selatan Laporkan Anaknya ke Polisi karena Berusaha Memperkosa & Menembaknya

Jessie juga menyebutkan bahwa dirinya sudah terbuka tentang hal ini.

Dia bahkan telah membicarakannya di buku yang ditulisnya.

"I have done so extensively and publically in past writing, my show Sunrise for example, even talked about it on other people’s podcasts about mental health and love.

(Aku telah melakukannya secara luas dan terbuka di tulisan dulu, acaraku Sunrise sebagai contoh, bahkan membicarakannya di podcast orang lain tentang kesehatan mental dan cinta)"

Dia pun mengakui bahwa kejadian tersebut sudah melupakannya dan tidak memahaminya.

"I bring it up casually (without trigger warnings because I forget and don’t really understand them) because it’s just a part of me and has been for over half of my life.

(Saya mengungkitnya dengan santai (tanpa peringatan pemicu karena saya lupa dan tidak benar-benar memahaminya) karena ini hanya bagian dari diri saya dan sudah lebih dari separuh hidup saya.)"

Jessie Cave (Instagram/jessiecave)

"By picking up this as the main theme / it makes me scared to be as open and honest in the future, which is unhelpful for people who might benefit from hearing stories about post-traumatic growth.

(Dengan mengambil ini sebagai tema utama / itu membuat saya takut untuk menjadi terbuka dan jujur ​​di masa depan, yang tidak membantu orang-orang yang mungkin mendapat manfaat dari mendengar cerita tentang pertumbuhan pasca-trauma.)

Jessie Cave berjanji untuk menjelaskan hal ini melalui website-nya.

(TribunnewsWiki/cva)



Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer