Tak Lagi Sejalan, Bingung Cara Ceraikan Pasangan? Kementerian Agama Sediakan 6 Aplikasi Ini

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Ilustrasi sepasang kekasih di atas sepeda

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengadilan Agama Jakarta Barat meluncurkan enam aplikasi untuk mempermudah masyarakat urus perceraian.

Peluncuran keenam aplikasi ini dilakukan oleh Dirjen Badan Pengadilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI, Aco Nur, Ketua Pengadilan Agama Jakarta Barat, Mohamad Yamin dan Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M. Zen.

Dalam sambutannya, Aco Nur mengapresiasi terobosan ini. Ia menyampaikan bahwa masyarakat yang ingin mengurus perceraian bisa mengunduh aplikasi itu di smartphonenya sehingga tak perlu datang ke Pengadilan Agama Jakarta Barat.

Keenam aplikasi itu yakni:

1. Drive Thru untuk pengambilan akta cerai dan salinan putusan;

Baca: Bukan Antre Sembako, Warga Bandung Padati Halaman Kantor Pengadilan Agama untuk Ajukan Cerai

Pengadilan Agama Jakarta Barat luncurkan enam aplikasi untuk mempermudah proses perceraian. (Tribun Jakarta / Elga Hikari Putra)

2. Simekar (sistem informasi manajemen keuangan perkara);

3. Si Absari (sistem informasi pengambilan salinan putusan secara mandiri;

4. Sembara (sistem informasi berbasis perkara);

5. e-Kemas (elektronik survei kepuasan masyarakat dan indeks persepsi korupsi);

6. Smart (sistem informasi manajemen surat masuk dan surat keluar).

Baca: Pria Ini Ceraikan Istrinya, Tak Kuat Layani Nafsu Besarnya, Sehari Minta 9 Kali Berhubungan Seks

Dirjen Badilag MA, Aco Nur saat peluncuran enam aplikasi di Pengadilan Agama Jakarta Barat, Jumat (28/8/2020). ((TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra))

Selain mempermudah, Aco Nur juga menyebut aplikasi ini juga cukup membantu mengurangi penyebaran Covid-19 yang masih melanda lantaran mengurangi tatap muka dan kerumunan.

"Apikasi ini sesuai kebijakan Mahkamah Agung dalam menghadapi era digitalisasi untuk melayani masyarakat yang ingin mencari keadilan dengan cepat sesuai dengan asas peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan," kata Aco saat meresmikan keenam aplikasi di Pengadilan Agama, Jakarta Barat, Jumat (28/8/2020).

Baca: Baru Sembuh dari Covid-19, Perempuan di Surabaya Ini Ditolak Suami hingga Ancam Akan Menceraikan

Aco menyebut peluncuran enam aplikasi di Pengadilan Agama Jakarta Barat ini melengkapi 18 aplikasi yang lebih dulu diluncurkan Badilag untuk memudahkan masyarakat yang berperkara.

"Seperti aplikasi yami kami kembangkan di Badila, jadi enggak perlu lagi datang ke Pengadilan Agama untuk mendaftar perkara seperti yang sudah diterapkan oleh MA melalui e-court atau pendaftaran secara online karena di Perma Nomor 1 Tahun 2019 bahwa beracara di pengadilan di Indonesia melalui teknologi informasi," papar Aco.

Antrean Cerai di Bandung

Diwartakan sebelumnya, sebuah video menunjukkan warga Kabupaten Bandung yang mengantre di sebuah kantor menjadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat banyak masyarakat yang memadati halaman kantor untuk menunggu sesuatu.

Banyak yang mengira bahwa para warga mengantre untuk mendapat BLT atau sembako.

Namun ternyata mereka mengantre untuk mengajukan cerai di pengadilan agama.

Video tersebut diunggah di Instagram oleh @bandung.update pada Senin (24/8/2020) yang memperlihatkan puluhan warga sedang mengantri di sebuah kantor.

Dalam keterangnnya, dijelaskan bahwa puluhan warga itu mengantri di kantor Pengadilan Agama Soreang, Bandung, Jawa Barat.

“Jangan terkecoh yaa, ini bukan antrian penerima bantuan sosial, tapi antrian orang-orang yang mau cerai di Pengadilan Agama Soreang,” tulisnya.

Baca: Antrean Orang Ajukan Cerai di Pengadilan Agama Soreang Kab Bandung Viral di Media Sosial

Sebelum diunggah di Instagram, video berdurasi 17 detik tersebut telah lebih dahulu diunggah oleh akun Twitter @StefhanieQueen, Senin (24/8/2020).

Unggahan di Twitter tersebut juga lantas menjadi viral.

Dalam video itu terlihat puluhan warga mengantri hingga menjalar keluar kantor Pengadilan Agama Soreang.

Mayoritas warga yang mengantri di dominasi oleh kaum wanita, namun ada juga kaum pria juga ikut mengantri bersama.

Bahkan antrean itu mengular hingga ke area parkir kantor.

Sebagian warga yang lelah mengantri terlihat memilih duduk di atas teras kantor.

“Beneran nih jadinya ya, kalau tingkat perceraian di Bandung sangat tinggi? Ada yang bisa kasih komen realitanya gimana? Sebab, video ini juga dikasih ke Mimin dari seseorang yang lagi nganter saudaranya ke sana,” tulis keterangan video itu.

Hingga berita ini ditulis, Selasa (25/8/2020) sore, video tersebut telah disaksikan lebih dari 53 ribu dan disukai lebih dari 4 ribu pengguna Instagram.

Sejumlah warganet pun meninggalkan komentarnya pada postingan itu.

Mereka menduga antrean perceraian ini disebabkan karena faktor ekonomi ditengah pandemi virus Corona.

“Kalo kata suami, beberapa temennya di cerai istri karen gak kuat menanggung ekonomi keluarga. Entah itu solusi apa engga, jadi banyak laki-laki stress karna susah mendapat pekerjaan dan nafkah kemudian dicerai istrinya,” ujar @shindkarina.

“Pasti masalah ekonomi faktor utama,” dugaan @aldiiherdiansyah.

“Raut wajah mereka sangat keliatan penuh tekanan dan penuh amarah. Emang sih cerai itu perbuatan yang halal tapi dibenci sama Allah. Sedih banget liat beginian,” sebut @egifv.

Baca: Pria Ini Ceraikan Istrinya, Tak Kuat Layani Nafsu Besarnya, Sehari Minta 9 Kali Berhubungan Seks

Pengadilan Agama Soreang membenarkanya

Saat dikonfirmasi melalui telepon oleh Kompas.com, pihak Pengadilan Agama (PA) Soreang membenarkan hal tersebut.

"Rata-rata setiap hari memang penuh. Biasanya Senin, Selasa, Kamis yang penuh," kata Ahmad Sadikin, Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama Soreang saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/8/2020).

Ahmad menjelaskan, antrean tersebut terjadi lantaran jumlah ruang sidang yang terbatas.

Sementara para pengaju gugatan cerai terbilang cukup tinggi.

"Yang ke Posbakum juga harus antre. Yang akan mengambil produk hukum di Pengadilan Agama Soreang juga harus antre sekarang," jelasnya.

Dalam satu hari seperti hari ini, kata Ahmad, pihaknya melayani lebih dari 150 gugatan cerai.

"Kalau sekarang masuk pembuktian setengah, berarti jumlah pengunjung dikali tiga. Bisa sampai 500 orang. Belum yang ngantre di Posbakum, daftar perkara baru dan yang mengantre mengambil produk pengadilan," jelasnya.

FOTO: Antrean orang ajukan cerai di Pengadilan Agama Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Tribun Sumsel / Tangkapan Layar Instagram)

Tingkat Perceraian Tinggi

Ahmad mengatakan, tingkat perceraian sangat tinggi di Kabupaten Bandung terutama pada bulan Maret, April sampai Mei 2020.

Ahmad menjelaskan, pada bulan Mei 2020 lalu, saking tingginya tingkat perceraian PA Soreang bahkan menutup sementara pendaftaran gugatan cerai.

"Pada bulan Mei sempat ditutup sama sekali sampai dua minggu. Setelah itu kita batasi yang daftar hanya 10 orang," jelasnya.

Saking tingginya tingkat pendaftaran gugatan cerai di bulan Mei 2020, PA Soreang sempat kewalahan melayani sidang gugatan cerai di bulan Juni 2020.

Baca: Ingat Band Elkasih? Begini Nasib Vokalisnya, 3 Kali Stroke, Dicerai Istri hingga Tinggal di Panti

"Imbasnya bulan Juni 2020 masuk di atas 1012 gugatan cerai. Biasanya berkisar 700 sampai 800 gugatan cerai per bulan," bebernya.

Di bulan Agustus ini, lanjut Ahmad, total gugatan cerai yang sudah masuk mencapai 500 lebih gugatan.

Meski tidak sebanyak bulan juni, Ahmad mengatakan jumlah tersebut masih bisa terus bertambah.

"Total 592 gugatan sampai hari ini. Masih bisa bertambah karena ini baru tanggal 24," ungkapnya.

Baca: Barbie Kumalasari dan Galih Ginanjar Dikabarkan Resmi Bercerai, Pengacara: Kum Tetap Akan Membantu

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Viral, Video Warga Bandung Mengantri Hingga Keluar Kantor, Dikira Bagi Sembako Ternyata Ajukan Cerai dan telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Permudah Warga Urus Cerai, Pengadilan Agama Jakarta Barat Luncurkan 6 Aplikasi

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Tribun Jakarta)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer