Dengan fisik yang bugar, meski tidak selalu menjamin seratus persen kemenangan, setidaknya bisa meningkatkan peluang untuk bermain bagus di kompetisi/turnamen yang diikuti atlet.
Tak terkecuali untuk atlet lapangan hijau atau pesepak bola.
Diet atau pola makan yang baik, juga menjadi prasyarat agar tetap bugar di lapangan.
Contohnya superstar bola dunia, Cristiano Ronaldo.
Tak hanya gila melakukan latihan fisik di waktu senggang, pola makan Ronaldo jugalah yang membuat dirinya tetap bermain prima di pentas papan atas kulit bulat.
Di usia ke-35, permainan Ronaldo masih sangat baik dan semua itu juga berkat ditunjang dengan pola makan yang sangat ia jaga.
Namun, hal berbeda terjadi dengan perilaku pesepak bola di Indonesia.
Pentingnya menjaga pola makan sepertinya belum menjadi budaya yang lazim di kalangan pesepak bola tanah air.
Beberapa hari lalu, netizen ramai-ramai menghujat beberapa pesepak bola Indonesia yang mengunggah menu makanan tak baik bagi atlet.
Baca: Pernah Dikeluhkan Shin Tae-yong Terkait Menu Makan Tak Sehat, Pesepak bola Indonesia Dihujat Netizen
Baca: Ini Daftar 30 Pemain Timnas Indonesia U-19 untuk TC di Kroasia: 2 dari Inggris, 1 Spanyol dan Serbia
Makanan seperti nasi bersambal, bersantan atau dengan lemak tinggi masih menjadi menu favorit para pesepak bola Indonesia.
Tak ayal, hal ini pun pernah dikeluhkan oleh pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang mengatakan stamina pemain Indonesia sangat buruk, karena tak disilpin menjaga pola makan ala atlet.
Salah satu pemain bola yang mendapat kecaman dari netizen adalah Hansamu Yama Pranata.
Mantan kapten Timnas Indonesia ini pun dengan sengaja mengunggah sebuah menu makanan yang sangat tidak layak untuk atlet, meski bagi kebanyakan masyarakat sudah merupakan menu sehari-hari.
Dalam keterangan di Insta Story-nya, Hansamu Yama menuliskan favorit disertai tanda pagar yang penting halal dan gitu aja kok repot.
Apa yang dilakukan Hansamu Yama mengundang komentar pedas dari warganet.
Namun, bukannya instropeksi, eks pemain Barito Putera itu justru membela diri atas kritik masyarakat.
"Yakin itu yang makan saya? Ada foto saya di situ lagi makan?"
"Dan misalnya saya pun yang makan, terus kenapa? Toh tidak setiap hari?" ucap pemain Persebaya tersebut.
Menurut Hansamu Yama, seorang atlet itu juga manusia.
Lagi pula makanan yang ia makan itu disaat kompetisi Liga 1 2020 tengah dihentikan akibat pandemi Covid-19.
Persebaya Surabaya juga belum tahu kapan akan memulai aktivitas kembali.
Kemungkinan besar akhir Agustus ini tim berjulukan Bajul Ijo itu kembali berkumpul.
"Sekarang kebetulan sedang libur kompetisi. Jadi wajar dong."
"Atlet profesional kan manusia juga, butuh makan bebas tapi ada batasan."
"Tidak setiap hari dan itu wajar. Sebagai atlet saya juga pasti menjaga asupan gizi buat tubuh saya," ucap pemilik nomor punggung 23 tersebut, dikutip dari Bolasport.com.
Hansamu Yama melanjutkan tidak seharusnya masyarakat Indonesia memberikan kesimpulan tentang kejadian tersebut.
Apalagi masyarakat luas tidak tahu menu makanan apa yang dikonsumsi Hansamu Yama.
"Masyarakat juga tidak setiap hari melihat apa saja yang saya konsumsi, jadi tidak bisa disimpulkan hanya dengan satu makanan saja."
"Jadi makanan favorit itu bukan suatu makanan yang harus dikonsumsi setiap hari meski sebenarnya kita menyukai makanan itu," tutup Hansamu Yama.
Hansamu Yama sejauh ini belum dipanggil ke timnas Indonesia era Shin Tae-yong.
Dengan kejadian menu makanan tersebut, banyak pihak menyimpulkan tidak dipanggilnya Hansamu lagi ke timnas karena persoalan disiplin menu makanan ini.
Shin Tae-yong sendiri merupakan pelatih yang tegas.
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu dengan keras melarang pemain-pemain Indonesia memakan makanan gorengan, berminyak, dan pedas.
Hal ini demi menjaga stamina dan kebugaran para pemain, mengingat pola makan sembarangan berpengaruh besar terhadap kebugaran dan tentu ikut berpengaruh pada performa di lapangan.
Keluhan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong terkait stamina pemain-pemain Indonesia yang loyo ternyata ada juntrungannya.
Shin Tae-yong pun terpaksa mencoret beberapa nama pemain dari Timnas Indonesia karena diketahui "sembrono" dalam urusan menjaga pola makan.
Baca: Nomor Punggungnya Dipakai Pemain Lain dan Tak Ikut Foto Tim, Lechia Gdansk Depak Egy Maulana Vikri?
Baca: Redam Isu Kontroversial Timnas U-19 Naturalisasi Pemain Brasil, Berikut Ini Penjelasan dari PSSI
Tak hanya oleh Shin Tae-yong, cerobohnya pola makan pesepak bola Indonesia juga dihadiahi bully-an oleh netizen.
Kejadian itu bermula saat mantan pemain timnas Indonesia, Hansamu Yama Pranata mengunggah makanan yang dikonsumsinya pada Senin (24/8/2020).
Dalam unggahannya, Hansamu yang kini bermain di Persebaya Surabaya itu menampilkan makanan berupa nasi bungkus yang dilengkapi dengan kerupuk, sambal, ikan teri dll.
Hansamu juga menambahkan tagar berbunyi #yangpentinghalal dan #gituajakokrepot.
Tak pelak, unggahan itu mengundang komentar dari warganet yang melihatnya.
Sebelum postingan Hansamu, beberapa pemain sepak bola Indonesia kena bully-an netizen karena sengaja mengunggah menu makanan asal-asalan dan bahkan jajan makanan di pinggir jalan.
Pemain kontroversial dari Bhayangkara, Nurhidayat Haji Haris atau pemain Persib, Gian Zola Nugraha pun mendapat kecaman wargamaya karena tak memberi teladan sebagai atlet profesional.
Baca: Nurhidayat Haris
Baca: PROFIL PEMAIN PERSIB - Gian Zola
Kembali ke Hansamu, netizen meninggalkan kritik kepada sahabat Evan Dimas itu karena dinilai tak bisa menjaga pola makan sebagai seorang atlet.
"Ternyata makan sembarangan adalah alasan performa menurun," tulis @jackmuhr.
"Captionmu benar-benar merendahkan kami para suporter, kami repot-repOt seperti ini buat siapa lagi kalau bukan buat timnas?" tulis @fuad_mahesa32.
"Ingat mas Hansamu pentingnya mindset hidup sehat sebagai atlet perlu ditanamkan dari usia muda hingga dewasa," tulis @podcastjemen.
Persoalan makanan sehat memang masih menjadi permasalahan utama di sejumlah pemain di Indonesia.
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, bahkan pernah menyebutkan bahwa para pemain tim Garuda tidak mengetahui makanan apa yang harus dikonsumsinya sebagai seorang atlet.
Hal itu disampaikan Shin Tae-yong saat menjalani wawancara dengan stasiun berita Korea Selatan, KBS News, pada Mei lalu.
Baca: Hansamu Yama
Baca: Ryuji Utomo
"Atlet Indonesia belum merasakan kebutuhan untuk memenuhi nutrisi dan makanan apa yang harus dimakan," kata Shin.
"Hal ini penting, sehingga mencegah mereka makan gorengan," tambahnya.
Namun, meski ramai berkecamuk amarah netizen terkait para pemain di Indonesia yang asal-asalan menjaga pola makan, di sisi lain, pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, tidak terlalu mempersoalkan makanan yang dikonsumsi oleh Hansamu Yama.
Aji memberi pembelaan terhadap Hansamu dan bahkan menganggap hal itu bukan suatu permasalahan yang patut dibesar-besarkan.
"Tidak apa-apa, asal tidak berlebihan," kata Aji Santoso dikutip dari laman BolaSport.com berjudul Pamer Makanan Tak Sehat, Mantan Kapten Timnas Indonesia Dibully Netizen.
Mantan pelatih Persela Lamongan itu percaya anak asuhnya, termasuk Hansamu dapat menjaga pola makan masing-masing.
Menurut Aji, pemain berhak menyantap makanan apa pun dengan catatan mengetahui betul kadar nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Selain itu, saat pemain dikumpulkan nanti, tidak ada kendala apa pun terkait kondisi tubuhnya.
"Sebagai atlet tentunya harus menjaga pola makan. Nanti kalau sudah mulai latihan, pola makan harus lebih diperketat supaya makan makanan dan minuman (yang bagus bagi) atlet," tutup Aji Santoso.