Emfisema

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Emfisema adalah penyakit kronis akibat kerusakan kantong udara (alveolus) pada paru-paru.

Pada penderita emfisema, jika kerusakan kantong udara semakin parah maka bisa menyebabkan terbentuknya satu kantong besar dari beberapa kantong kecil yang pecah.

Akibatnya, luas area permukaan paru-paru menjadi berkurang yang menyebabkan kadar oksigen yang mencapai aliran darah menurun.

Kondisi ini juga membuat paru-paru membesar secara perlahan akibat udara yang terperangkap di dalam kantong dan sulit dikeluarkan.

Para penderita emfisema biasanya memiliki tanda pernapasan yang pendek.

Emfisema merupakan salah satu dari penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang terjadi akibat kerusakan jaringan di saluran udara kecil (bronkiolus).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2013, 4 dari 100 orang di Indonesia menderita PPOK.

Penanganan emfisema ditujukan untuk menghambat perkembangan penyakit tersebut, namun kerusakan pada paru-paru tidak dapat dipulihkan kembali. (1)

Biasanya, penderita penyakit ini akan mengalami  kerusakan bentuk fisik paru-paru.

Sehingga, paru-paru tersebut tidak normal saat menghembuskan napas keluar.

Bentuk abnormal ini akan mengganggu pertukaran udara kotor dan udara bersih.

Akibatnya, oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar dari aliran darah di paru-paru tidak maksimal. (2)

Baca: Laringitis

Baca: Penyakit Flu (Influenza)

Baca: Bronkopneumonia

  • Penyebab


Penyebab utama terjadinya emfisema adalah asap rokok yang masuk ke paru-paru.

Asap rokok dapat berdampak negatif seperti:

  • Menghancurkan jaringan paru-paru, sehingga menimbulkan obstruksi
  • Menyebabkan peradangan dan iritasi saluran pernapasan yang bisa memperburuk emfisema
  • Melemahkan sel kekebalan tubuh di paru-paru, sehingga tidak efektif saat melawan bakteri atau membersihkan paru-paru dari partikel-partikel yang terkandung dalam rokok

Namun, terdapat faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang terserang emfisema, yaitu:

  • Polusi udara, yang memberikan efek mirip seperti asap rokok pada paru-paru.
  • Kekurangan zat Alpha-1-antitrypsin, protein yang berfungsi melindungi struktur elastis pada paru-paru.
  • Usia. Jaringan paru-paru pada orang-orang lansia akan lebih rentan rusak, sehingga bisa menyebabkan emfisema. (3)

  • Gejala


Penyakit emfisema bisa tidak menimbulkan gejala.

Bila timbul gejala, keluhan yang dirasakan dapat muncul secara bertahap, misalnya:

  • Napas menjadi pendek
  • Batuk
  • Cepat lelah
  • Penurunan berat badan
  • Jantung berdebar
  • Bibir dan kuku menjadi biru
  • Depresi

Perkembangan emfisema dapat berlangsung selama bertahun-tahun.

Oleh karena itu, gejala yang signifikan biasanya baru dirasakan pada usia sekitar 40-60 tahun. (4)

Baca: Bronkitis

Baca: Bronkiolitis

Baca: Bronkiektasis

  • Pengobatan


Biasanya, sebelum menjalani pengobatan, dokter akan menyarankan semua penderita emfisema yang merokok untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

Namun jika sang pasien tidak merokok, biasanya disarankan untuk selalu menghindari asap rokok atau udara malam.

Penyakit emfisema tidak dapat disembuhkan.

Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk meringankan gejala yang dirasakan penderita, serta memperlambat perkembangan penyakit.

Beberapa pilihan penanganan emfisema berupa:

Obat-obatan

Dokter paru dapat memberikan obat pelega napas, seperti terbutaline, untuk meredakan gejala.

Di samping itu, obat kortikosteroid dalam bentuk obat hirup juga bisa digunakan untuk mengurangi peradangan dan meredakan gejala.
Untuk penderita emfisema yang mengalami infeksi bakteri, dokter akan menyertakan antibiotik.

Terapi pendukung

Terapi ini contohnya adalah fisioterapi dada atau yang juga dinamakan program rehabilitasi paru, pemberian oksigen tambahan, dan konsultasi gizi.

Operasi

Prosedur ini dilakukan untuk penderita emfisema berat.

Pasien akan disarankan melakukan prosedur operasi pengangkatan paru yang rusak, agar jaringan paru yang tersisa dapat mengembang dan bekerja lebih efektif.

Sedangkan jika kerusakan paru sudah sangat berat, bisa dilakukan transplantasi paru.

Di samping ketiga bentuk penanganan tersebut, pasien juga harus melakukan upaya untuk menghambat pekembangan emfisema dan mencegah komplikasi.

Misalnya dengan menghentikan kebiasaan merokok, menghindari asap atau polusi udara, berolahraga secara teratur, serta melakukan vaksinasi yang dianjurkan dokter untuk mencegah infeksi paru. (5)

(TribunnewsWiki.com/Restu)



Nama Penyakit Emfisema


Jenis Penyakit Penyakit Pernapasan/Paru-paru


Gejala atau Ciri Nafas menjadi pendek, kesulitan bernapas


Penyebab Asap rokok, polusi, udara malam, usia


Sumber :


1. www.halodoc.com
2. www.alodokter.com


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer