Kisah Muhobo Ali Jama, Penyintas Serangan di Masjid Christchurch Selandia Baru, Sang Suami Tewas

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Para petugas kepolisian terlihat mengamankan Gedung Pengadilan Tinggi Christchurch saat sidang vonis terdakwa Brenton Tarrant, pelaku penembakan dua masjid di Selandia Baru.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tragedi penembakkan dua masjid di Selandia Baru menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan mereka yang selamat.

Pengadilan tinggi Christchurch mendatangkan 60 penyintas dan keluarga untuk menyampaikan dampak yang mereka rasakan atas insiden tahun 2019 tersebut.

Satu diantaranya adalah seorang istri yang kehilangan suaminya.

Adalah Muhobo Ali Jama, seorang janda yang kehilangan suaminya saat serangan di dalam masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru

Suaminya, Muse Awale tewas bersimbah darah atas bombardir peluru Brenton Tarrant, pria Australia yang memproklamirkan diri sebagai bagian dari supremasi kulit putih.

Di depan pengadilan ia menceritakan kisahnya saat berhasil menghindar dari serangan.

Peringatan: Isi berita di bawah ini berisi rincian peristiwa yang dimungkinkan dapat membuat rasa tidak nyaman bagi pembaca.

Disclaimer: Tribunnewswiki.com tidak menyediakan gambar Muhobo Ali Jama karena keterbatasan hak cipta.

Baca: Anaknya Tewas dalam Penembakkan Masjid di Selandia Baru, Maysoon Salama: Hatiku Hancur Jutaan Kali

FOTO: Terlihat petugas kepolisian mengamankan area Gedung Pengadilan Tinggi Christchurch yang menggelar sidang vonis terdakwa Brenton Tarrant, pelaku penembakan masjid di Selandia Baru. Sidang berlangsung selama 4 hari sejak 24 Agustus 2020 (Sanka VIDANAGAMA / AFP)

Aksi terorisme Tarrant menghantuhi hidup Muhobo Ali Jama, sebagaimana dirinya mengatakan selalu kesulitan untuk tidur di malam hari.

"Saya telah kehilangan suami saya, rekan, seumur hidup saya. Saya tidak akan pernah berbagi kebahagiaan yang kami miliki lagi," katannya di mimbar pengadilan tinggi Christchurch, dilansir New Zealand Herald, Senin (24/8/2020).

Muhobo Ali Jama merupakan satu dari 12 orang yang membacakan pernyataan dampak korban serangan selama hari pertama sidang vonis Brenton Tarrant.

Lahir di Somalia, Ali Jama sempat melarikan diri dari konflik negaranya pada 1991.

Ia menghabiskan tahun kelam di kamp pengungsi sebelum akhirnya mendapat suaka di Selandia Baru.

Hingga akhirnya bertemu sang suami di masjid Al Noor.

Saat insiden terjadi, Jama berlari menyelamatkan diri ke ruang bagian perempuan di masjid, terpisah dengan Jama.

Ia bersembunyi hingga suara ledakan berhenti.

Setelah memantau keadaan aman, ia keluar mencari suaminya.

Tak disangka, ia menemukan banyak jenazah bertumpuk satu sama lain di dalam masjid.

Perasaannya campur aduk, ia bertemu dengan seorang pria yang menggendong anaknya yang masih kecil.

"Aku tanya dia, (pelaku) sudah pergi"

Dia kemudian keluar mencari sang suami dan menemukannya terbaring di luar di tempat parkir.

Halaman
1234


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer