Duel PSG vs Bayern tercipta setelah perjuangan kedua tim menjungkalkan masing-masing lawannya pada babak semifinal.
Pada semifinal, Neymar dan kolegaberhasil menyingkirkan perlawanan tim asal Jerman, RB Leipzig, Selasa (18/8/2020) atau Rabu (19/8/2020) dini hari WIB.
Pada laga itu, Les Perisiens menang dengan skor 3-0.
Gol kemenangan PSG ke gawang Leipzig dicetak oleh Marquinhos (13'), Angel Di Maria (42'), dan Juan Bernat (56').
Sedangkan Bayern memastikan tiket final yang tersisa setelah mengalahkan Lyon pada babak semifinal.
Baca: Bayern Muenchen ke Final Liga Champions, Robert Lewandowski Dekati Rekor Gol Ronaldo dan Messi
Baca: Penantian Setengah Abad dan Habiskan Rp 20,8 Triliun, PSG Akhirnya Melaju ke Final Liga Champions
Laga Lyon vs Bayern Muenchen di Stadion Jose Alvalade, Lisbon, Portugal, tuntas dengan skor 0-3 untuk kemenangan Bayern, Rabu (19/8/2020) atau Kamis (20/8/2020) dini hari WIB.
Gol kemenangan Bayern ke gawang Lyon dicetak oleh Serge Gnabry pada menit ke-18 dan ke-33 serta Robert Lewandowski pada menit ke-88.
Laga ini ibarat pertemuan anak bawang melawan mahaguru berpengalaman.
PSG, setelah menanti kurang lebih setengah abad sejak didirikan, akhirnya sukses melaju ke fase tertinggi kompetisi sepak bola Eropa, Liga Champions.
Tak kurang, sejak diakuisisi oleh investor Qatar pada 2011, total klub berjuluk Les Perisiens itu menghabiskan dana kurang lebih 20 triliun rupiah untuk sampai ke laga puncak.
Keberhasilan Paris Saint-Germain melaju ke puncak tak lepas dari kontribusi pemain-pemain bintangnya seperti Neymar da Silva hingga Kylian Mbappe.
Di perempat final, mereka menghempaskan tim sensasi asal Italia, Atalanta 2-1 dengan dua gol di ujung laga.
Klub asuhan pelatih asal Jerman, Thomas Tuchel itu pun menantang kuda hitam lain, RB Leipzig di semifinal.
Sempat diprediksi akan kesulitan, ternyata PSG mampu melesat mudah dengan membekap RB Leipzig asuhan pelatih muda sensasional, Julian Nagelsmann itu dengan angka telak 3-0.
Jika mampu menjinakkan Bayern Muenchen di laga final, PSG pun akan mencatatkan sejarah dengan menjadi juara baru Liga Champions.
Kemudian, PSG adalah tim Prancis pertama yang kembali ke final Liga Champions setelah AS Monaco pada final 2004 lalu.
Baca: Habiskan Rp 20,8 Triliun selama Sembilan Musim, PSG Akhirnya Sukses Masuk Semifinal Liga Champions
Baca: Disebut Tak Betah di Juventus, Agen Cristiano Ronaldo Mulai Jalin Kontak dan Akan Pindah ke PSG
Perlu diketahui, tim juara baru terakhir kali lahir pada musim 2011-12 tatkala Chelsea menghempaskan Bayern Muenchen di final Jerman.
Kebetulan, lawan PSG kali ini juga Bayern Muenchen dan "jinx" ini bisa Les Perisiens manfaatkan mengingat posisi mereka tak lebih diunggulkan pada final kali ini.
Untuk Neymar, jika dia sukses mengantar PSG juara Liga Champions, maka dia sukses mengubur stigma "mendompleng" Messi dalam kesuksesan di ajang Liga Champions.
Neymar terakhir kali berlaga di final adalah ketika Barcelona mengalahkan Juventus di final 2015 lalu..
Kemenangan atas Bayern Muenchen di final akan menegaskan status Neymar bahwa dia bisa "sukses" tanpa harus satu tim dengan salah satu pemain terbaik dunia seperti Messi.
Neymar sendiri hijrah ke PSG dari Barcelona karena ingin membuktikan diri bahwa skill-nya bisa memberi pengaruh besar ke tim dan tidak semata-mata mendompleng kualitas Messi.
Sementara Bayern Muenchen, final Liga Champions 2019-20 adalah final ke-11 mereka di kompetisi tertinggi Eropa tersebut.
Klub berjuluk The Bavarian itu sudah mengoleksi lima gelar Liga Champions, dari sebelas kali melaju ke final.
Terakhir, mereka menjadi juara kala mengalahkan Borussia Dortmund pada final 2012-13.
Selain itu, perjalanan Muenchen ke finla juga dilalui dengan sangat meyakinkan.
Thomas Mueller dan kolega melibas Barcelona dengan skor sangat telak, 8-2 di perempat final.
Baca: Di Balik Kekalahan Memalukan 8-2 Barcelona oleh Bayern Muenchen, WA Grup Real Madrid Bersorak Sorai
Baca: Renovasi Total Komposisi Tim, Barcelona Siap Buang 8 Pemain Senior: Termasuk Luis Suarez dan Pique
Bayern Muenchen pun tak kesulitan mengalahkan Olympique Lyon di semifinal dengan skor 3-0.
Dengan perjalanan menujul final yang lebih meyakinkan serta pengalaman di beberapa kali juara, Bayern Muenchen dengan duo Robert Lewandowski dan Serge Gnabry diunggulkan atas Paris Saint-Germain di final Liga Champions 2019-20 kali ini.
Belum lagi, masih ada Thomas Mueller, Javi Martinez, David Alaba, Jerome Boateng dan Manuel Neuer di skuad Bayern Muenchen yang menjadi bagian dalam kenangan manis kala mengalahkan Dortmund di final 2013.
Duel final ini pun menjadi pertemuan antara dua pelatih dari Jerman, Hansi Flick (Bayern Muenchen) dan Thomas Tuchel (PSG).
Kualitas lini depan Muenchen memang tak perlu diragukan lagi.
Duet Robert Lewandowski dan Serge Gnabry sedang panas.
Belum lagi gelandang tengah Leon Goretzka mulai nyetel dengan Thiago Alcantara.
Berdasarkan rekam jejak dalam perjalanan ke final, tim Tribunnewswiki.com lebih mengunggulkan Bayern Muenchen untuk menang atas PSG di final.
Meski secara kualitas individu PSG jauh lebih unggul (Neymar dan Mbappe), kekompakan dan mentalitas bermain khas Jerman dari Bayern akan mampu meredam lawannya.
Skor tipis dengan selisih satu gol atau adu penalti bisa membawa The Bavarian untuk menang di laga final kali ini.
Namun, PSG juga tetap punya peluang untuk mengejutkan.
Thomas Tuchel bisa mengoptimalikan kemampuan individu luar biasa dari Neymar dan Mbappe.
Mbappe, yang beroperasi di sayap kiri akan head-to-head dengan bek kanan Muenchen, Joshua Kimmich.
Kecepatan Mbappe menyayat lini belakang lawan, sisi kanan pertahanan yang lamban terbukti manjur.
Perempat final melawan Atalanta, gol Eric Maxim-Choupo Moting berasal dari assist Mbappe, yang mengeksploitasi kelengahan bek Rafael Toloi dan wing-back Hans Hateboer.
Kimmich, secara kebetulan bukanlah bek dengan lari cepat dan permainannya lebih mengandalkan positioning dalam bertahan.
Belum lagi bek tengah kanan Bayern, Jerome Boateng sudah tak lagi sekokoh tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, kelemahan ini bisa dieksploitasi PSG dengan kecepatan Mbappe.
Dengan Neymar tampil lebih ditengah dan membantu kreasi peluang, PSG masih bisa mencuri hasil jika mampu Muenchen via serangan-serangan balik dengan kecepatan.
Dengan Neymar di-drop lebih ketengah akan membuat atensi bek Muenchen tertuju pada pemain timnas Brasil tersebut.
Mbappe, Angel Di Maria/Pablo Sarabia yang diplot di kedua sisi sayap akan mampu mengekspoitasi kelengahan lini pertahanan lawan.
Bagi penonton di Indonesia, laga antara PSG vs Bayern Muenchen bisamenyaksikan live streaming final Liga Champions di siaran SCTV pada Senin (24/8/2020) dinihari WIB pukul 02.00.