Setiap Bangun Pagi Telapak Kakinya Menghitam, Warga Konawe Utara Curiga akan Hal Ini

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polusi udara terlihat di langit Jakarta, Senin (3/9/2018). Menurut pantauan kualitas udara yang dilakukan Greenpeace, selama Januari hingga Juni 2017, kualitas udara di Jabodetabek terindikasi memasuki level tidak sehat (unhealthy) bagi manusia.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kejadian tak mengenakkan terjadi kepada warga Desa Wawoluri, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Utara (Sultra).

Pasalnya, hampir sepekan penuh, warga di sana mengeluhkan debu hitam yang diduga datang dari mesin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik salah satu perusahaan tambang.

Seorang warga bernama Rismanto, mengaku telapak kakinya berubah menjadi hitam saat berjalan di depan rumah.

"Saya rasakan 4 atau 5 hari ini, karena setiap bangun pagi kok kaki saya hitam, padahal dalam rumah. Jadi saya posting di Facebook, ternyata banyak warga desa lain yang alami seperti itu juga," kata Rismanto saat dihubungi, Sabtu (22/8/2020).

Warga di Desa Wawoluri pun mencurigai debu hitam tersebut berasal dari limbah perusahaan tambang PLTU di dekat sana.

Situasi tersebut, menurut Rismanto, warga menjadi khawatir akan terganggu kesehatannya, terutama terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Namun, hingga saat ini dirinya belum mendengar ada warga yang sakit setelah menghirup debu-debu itu.

"Memang saat ini warga belum merasakan dampak kesehatan, tapi untuk jangka panjang bisa menggangu kesehatan kami," kata Rismanto.

Baca: Wabah Virus Corona di Wuhan Hasilkan 240 Ton Limbah Medis Covid-19 Per Hari, Dibuang Kemana?

Baca: Kebijakan Pertambangan di Indonesia Sangat Untungkan Asing, Faisal Basri Kritik Kemenko Marves Luhut

Rismanto mengatakan, lokasi tambang yang diduga mengeluarkan debu hitam itu berada sekitar 4-5 kilometer dari desanya.

Lokasi PLTU dan permukiman, menurut Rismanto, hanya terpisahkan oleh sungai.

"Banyak orang bilang dari PLTU milik PT OSS. Ada penampungan batu bara, atau dari tungku perusahaan itu juga," ujar Rismanto.

Menduga debu hitam dari cerobong asap perusahaan tambang

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Desa Wawoluri Safri Armin.

Polusi debu warna hitam itu tak hanya dialami warganya, namun semua warga desa yang berada di Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara.

"Saya juga rasakan debu hitam masuk dalam rumah. Asal debu itu belum bisa kami pastikan, hanya menduga dari PLTU batu bara atau asap cerobong perusahaan tambang PT OSS," kata Safri saat dikonfirmasi.

Safri mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk mengatasi masalah tersebut.

"Malam Senin kami dengan Camat Motui akan rapat untuk mencari solusinya. Mungkin juga kami akan masuk ke Kantor BLH Provinsi. Bupati juga sudah tahu masalah ini," kata Safri.

Sementara itu, Safri juga akan menyampaikan keluhan warga itu ke pihak perusahaan.

"Mungkin akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan. Tapi saya dengar mahasiswa di sini akan lakukan protes nanti di perusahaan, mungkin awal pekan depan," kata dia.

Baca: Penyebab Utama Polusi Jakarta Dinilai Paling Buruk di Antara Kota-kota Besar di Dunia

Baca: Demo Tolak Tambang Emas di Takengon: Jangan Keruk Emas di Tanah Leluhur Kami!

Polusi debu hitam 

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer