Selain itu, ada 56 perusahaan lain yang juga ditutup sementara karena tidak melaporkan pegawainya yang terinfeksi virus corona.
Sebelum ditutup oleh Pemprov DKI Jakarta, karyawan perusahaan tetap bekerja seperti biasa dan tidak ada penutupan mandiri.
Dengan demikian, total ada 65 kantor yang ditutup.
Namun, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Andri Yansyah mengatakan bahwa sebenarnya ada lebih dari 150-an perusahaan yang melapor.
"Memang sampai saat ini yang kita melakukan penutupan itu ada sekitar 65. Tapi sebenarnya yang ngelapor itu sudah lebih dari 150-an itu sudah lebih," Sabtu (22/8/2020), dikutip dari Kompas.
Baca: Siap-Siap, 50 Juta Dosis Vaksin Covid-19 China Siap Masuk Indonesia Sampai Maret 2021
"Dia enggak lapor. Akhirnya diketahui dari dinas atau karyawan yang bersangkutan lapor. Itu kan yang saya katakan tadi enggak boleh sebenernya, laporkan saja. Itu bukan suatu kehinaan, kejelekan atau kesalahan atau aib," ucap Andri.
Namun, kurang lebih 80 perusahaan lainnya sudah melakukan penutupan tempat kerjanya secara mandiri. Selain itu, karyawannya melakukan rapid test dan swab test mandiri.
"Dan dia sudah melakukan penutupan dan dia sudah melakukan pencegahan serta dia penanggulangan sesuai protokol covid. Nah ini lah yang kita harapkan dari semua perkantoran perusahaan yang ada di Jakarta," kata dia.
Berikut rincian lokasi 56 perusahaan yang ditutup terkait Covid-19:
1. 14 perusahaan di Jakarta Pusat
2. 5 perusahaan di Jakarta Barat
3. 4 perusahaan di Jakarta Utara
4. 15 perusahaan di Jakarta Timur
Baca: Peneliti Temukan Urutan Kemunculan Gejala Baru yang Unik Pada Pasien Terinfeksi Covid-19
5. 19 perusahaan di Jakarta Selatan
Selanjutnya, rincian lokasi 9 perusahaan yang ditutup karena langgar protokol kesehatan:
1. 1 perusahaan di Jakarta Pusat
2. 1 perusahaan di Jakarta Barat
3. 1 perusahaan di Jakarta Timur
4. 6 perusahaan di Jakarta Selatan
Baca: PB IDI Paparkan Data Tenaga Medis Terkonfirmasi Positif Covid-19, Total Ada 86 Dokter Meninggal
Diketahui terdapat 22 provinsi di Indonesia yang tingkat kematian pasien Covid-19 berada di bawah rata-rata dunia.
Salah satunya Provinsi DKI Jakarta yang angka kematian pasien Covid-19 mencapai 3,56 persen.
Menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, hal ini merupakan prestasi yang perlu dipertahankan.
"Ini adalah prestasi dari 22 provinsi ini, dan harus tetap dipertahankan dan ditekan terus agar tetap terjaga," kata Wiku di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/8/2020), seperti dikutip dari Wartakotalive.com.
Oleh karena itu, Wiku meminta provinsi yang masih memiliki angka kematian di atas rata-rata dunia perlu mengendalikan penyebaran Covid-19.
"Karena kalau ini bisa tertekan di bawah angka rata-rata dunia, maka secara seluruh provinsi yang ada di Indonesia memiliki angka kematian di bawah rata-rata dunia," ungkapnya.
Baca: Papua Nugini Menolak Kedatangan Pekerja China yang Telah Disuntik Vaksin Covid-19
Berikut daftar 22 provinsi yang angka kematiannya di bawah rata-rata dunia :
- DKI Jakarta (3,56 pesen)
- Sulawesi Selatan (3,18 persen)
- Jawa Barat (3 persen)
- Bali (1,28 persen)
- Papua (1,06 persen)
- Kalimantan Timur (2,84 persen)
- Maluku Utara (3,3 persen)
- Gorontalo (2,54 persen)
- Maluku (1,8 persen)
- Sumatera Barat (2,8 persen)
- DIY (2,85 persen)
- Riau (1,8 persen)
- Aceh (2,8 persen)
- Papua Barat (1 persen)
- Kalimantan Barat (0,96 persen)
- Kalimantan Utara (0,67 persen)
- Sulawesi Barat (1,8 persen)
Wiku Adisasmito mengungkapkan kasus aktif Covid-19 di Indonesia telah menurun.
Hal ini diketahui berdasarkan data per 16 Agustus 2020.
Diketahui, terdapat 46 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif Covid-19 di bawah 10 persen.
Perlu diketahui, kasus aktif adalah kasus positif dikurangi kasus sembuh dan kasus meninggal.
Persentase kasus aktif nasional adalah 27,2 persen, di bawah dari rata rata dunia 28,7 persen.
"(Persentasenya), jumlah kasus positif yang sedang dalam perawatan atau isolasi mandiri, dibagi dengan jumlah kasus kumulatif di wilayah masih masing," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (20/8/2020).
Dikutip dari Wartakotalive.com, berikut 46 daerah yang memiliki kasus aktif di bawah 10 persen :
1. Ogan Komering Ulu Timur
2. Ogan Komering Ulu
3. Musi Rawas
4. Ogan Komering Ilir
5. Ogan Ilir
6. Dharmasraya
7. Siijunjung
8. Indra Giri Ilir
9. Batanghari
10. Bangka
11. Lampung Tengah
12. Tulungagung
13. Mojokerto
- Sulawesi Tengah (3,24 persen)
- Jambi (1,9 persen)
- Babel (0,9 persen)
- NTT (0,65 persen)
- Sulawesi Tenggara (1,37 persen)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemprov DKI Tutup Sementara 65 Perusahaan Terkait Covid-19"