Viralnya film tersebut tak luput dari ramainya perbincangan tentang karakter Bu Tejo.
Karakter ibu-ibu yang senang bergosip, julid dan muncul dengan ciri khas komentar pedas.
Menanggapi viralnya karakter Bu Tejo yang dipernakan oleh Siti Fauziah, Produser Film Tilik Elena Rosmeisara pun memberikan penjelasan.
Baca: Trending di Twitter, Siti Fauziah Pemeran Bu Tejo di Film Tilik Juga Risih Melihat Aktingnya Sendiri
Menurut Elena, karakter Bu Tejo tersebut dapat membekas di banyak masyarakat yang menonton karena memang terjadi di dunia nyata.
Menurut Elena, kesuksesan Ozi dalam memerankan tokoh Bu Tejo didukung oleh karakter asli sang aktris.
Elena mengungkapkan, ia mengenal Ozi sebagai sosok yang cerewet dan ramah dengan orang-orang sekelilingnya.
"Sebenarnya Mbak Ozi itu tidak menjadi orang lain ya (saat memerankan Bu Tejo),"
"Jadi dia itu sebagai Ozi juga orangnya cerewet, tapi maksudnya nggak nyinyir, nggak ngomongin orang, tapi kalau ketemu itu 'halo apa kabar?' kayak gitu-gitu loh, yang memang orangnya seasyik itu," bebernya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (20/8/2020).
Karena itu, Elena menambahkan, karakter yang dimiliki Ozi itulah yang membuat perannya melekat.
"Ketika (karakter Ozi) ditarik ke film, jadinya melekat sekali," ujarnya.
"Dan memang Bu Tejo adalah orang yang humble tapi memang agak nyinyir aja, jadi kami pun membangun karakternya itu tidak sulit, tidak susah, karena Mbak Ozi memang begitu (humble)," sambung dia.
Sementara itu, Elena mengungkapkan, empat tokoh utama dalam film Tilik memang sudah disasar oleh timnya.
Di antaranya yaitu tokoh Bu Tejo yang diperankan Ozi, Yu Ning diperankan Brilliana Desy, Bu Tri diperankan Angeline Rizky, hingga Yu Sam yang diperankan Dyah Mulani.
"Jadi setelah baca naskah, kami jadikan draft satu lah, kami udah bayangin,"
"Aku bayanginnya yang jadi Bu Tejo itu adalah si Mbak Ozi itu karena karakternya dia biasanya bermain di film atau bahkan teater itu yang memang cerewet, membawa mood ceritanya jadi lebih segar, jadi saya merasa Bu Tejo ini Mbak Ozi aja deh," jelas Elena.
Empat karakter tersebut, lanjut Elena, memang bisa merefleksikan hal yang benar-benar terjadi di suatu desa.
"Sebelum syuting 'Tilik', kami observasi ke suatu desa yang ada di Jogja dan kami menemukan ibu-ibu yang begitu di desa itu, itu jadi acuan kami saja, oh ternyata ibu-ibu desa kalau gosip itu gini," jelas Elena.
"Terus mereka kalau udah arisan atau kumpul itu berisiknya minta ampun kayak di 'Tilik' itu," sambungnya tertawa.
Baca: Selain Tilik, Berikut 5 Film Pendek Indonesia yang Tak Kalah Keren, Bisa Ditonton di YouTube
Baca: Film Pendek Tak Ada yang Gila di Kota Ini Berkompetisi di Busan International Film Festival 2019
Elena mengaku, saat melakukan observasi bersama sang sutradara, Wahyu Agung Prasetyo, ia sempat ikut dalam rombongan truk warga desa yang hendak menjenguk ke rumah sakit.
Sebelumnya, penulis skenario, Bagus Sumartono, telah lebih dahulu melakukan observasi.
"Aku dan Mas Agung ikutan observasi, sebelumnya Mas Bagus Sumartono sudah riset duluan, jadi dia udah tahu banyak, nah kami tidak mau ketinggalan jadi kami datang ke desa itu."
"Terus kami ikutan tilik (menjenguk) naik truk, ada yang ngikutin naik motor juga," kisahnya.
Menurut Elena, ada situasi yang berbeda antara film dan realita ketika para warga menjenguk ke rumah sakit menggunakan truk
Elena menyebutkan, dalam realitanya, para warga justru tak sempat untuk berbincang ketika menaiki truk karena mereka fokus menjaga keseimbangan.
"Beda suasananya ketika kami ikut tilik sama di film,"
"Kalau tilik realitanya itu tidak mementingkan untuk mereka saling ngobrol satu sama lain di dalam truk karena mereka sibuk menjaga keseimbangan, karena di truk kan nggak ada pegangannya," jelas Elena.
Selain itu, berbeda dengan di film, Elena menyebutkan warga yang menjenguk menggunakan truk tidak hanya dari kalangan ibu-ibu saja.
"Yang naik ke truk itu bukan cuma ibu-ibu aja, ada bapak-bapaknya,"
"Perbedaan lainnya, lebih padat juga, jadi memang nggak ada waktu untuk mereka saling ngobrol, tapi di filmnya udah pasti harus main shot ya," kata Elena.
Menurut Elena, proses produksi film Tilik memakan waktu sekitar 8-9 bulan lamanya.
Sedangkan, proses pengambilan gambar atau syuting hanya berjalan selama empat hari saja.
Baca: Viral Penemuan Surat Utang Negara Tahun 1947 Rp 1.500 ke Masyarakat Ogan Komering Ilir (OKI)
Baca: Viral Oknum Polisi di Jembrana Bali Tilang Turis Jepang Diduga Palak Uang hingga Rp 1 Juta
"Jadi ide ini dari 2016 terus lanjut 2018 awal, jadi kalau ditotal sampai film jadi itu 8 sampai 9 bulan, tapi kalau syutingnya doang cuma 4 hari," kata Elena.
"Jadi lama di proses naskah karena Dinas Kebudayaan DIY kan melalui tahap supervisi gitu jadi banyak hal-hal yang harus disesuaikan juga,"
"Untuk lolos akhirnya dari tahap supervisi dan kami menyatakan ini tayang draft secara naskah, itu mungkin sekitar 3 bulan sampai 4 bulanan, editing 2 sampai 3 bulanan gitu, jadi lamanya di pra dan pasca," jelasnya.
Menurut Elena, film tersebut langsung menjadi trending pada saat itu juga.
Awalnya, Elena mengaku, ia dan teman-temannya masih merasa biasa saja karena hanya beberapa orang yang mengetahui film tersebut.
Namun, di hari berikutnya, film Tilik mendapat respons yang begitu ramai dari masyarakat.
Elena pun mengaku terharu dengan pencapaian tersebut.
"Tanggal 17 itu sudah trending tapi trending ke berapa gitu terus ya sudah kami masih biasa saja karena masih hanya beberapa orang lah yang review, yang komentar, segala macam,"
"Mulai tanggal 18 sampai hari ini, waduh kami sampai gemeteran sendiri, kami nggak nyangka orang-orang yang kami panuti, kami idolakan pun me-review film kami dan membantu mempromosikan film kami. Sangat haru biru sekali sih momen ini," ungkap Elena.
Sebagai informasi, Film Tilik sendiri merupakan pemenang untuk Kategori Film Pendek Terpilih pada Piala Maya 2018.
Selain itu, juga menjadi Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 dan Oficial Selection World Cinema Amsterdam 2019.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Sosok Bu Tejo di Film Tilik, Produser Sebut Hal yang Membuat Karakternya Membekas