Kegagalan pada musim 2019-20 menjadi dasar bagi Barcelona untuk melakukan perubahan secara besar-besaran dalam waktu yang cepat.
Barcelona mengakhiri musim 2019-20 tanpa sebiji pun gelar ditangan.
Bagi klub dengan reputasi salah satu terbaik di dunia, tentu momen akhir-akhir ini ibarat aib bagi Barcelona.
Sebelumnya, salah satu perombakan mendasar yang sudah diputuskan oleh Barcelona adalah pemecatan pelatih kepala mereka, Quique Setien pada Senin (17/8/2020) lalu.
Pemecatan tersebut dilakukan tak jauh usai Barcelona secara mengenaskan dipermak 2-8 oleh Bayern Muenchen dalam laga perempat final Liga Champions.
Sebagai gantinya, Barcelona menggaet eks pelatih timnas Belanda, Ronald Koeman.
Ronaldo Koeman pun dikonfirmasi oleh Josep Maria Bartomeu sebagai pengganti Setien.
Baca: Baru Dilantik, Ronald Koeman Langsung Diancam Pemecatan Akibat Konflik Politik Petinggi Barcelona
Baca: Resmi, Barcelona Tunjuk Ronald Koeman Sebagai Pelatih Baru Setelah Pecat Quique Setien
"Koeman akan mengambil alih tim. Kami memilih dia karena pengalamannya, karena filosofinya, karena dia mengenal klub ini," ujar Bartomeu kepada Barca TV dilansir dari situs resmi klub.
"Mengapa dia tidak langsung datang di Bulan Januari?"
"Kami berbicara pada sejumlah pelatih. Dia punya kontrak di timnas Belanda dengan Euro 2020 waktu itu tinggal beberapa bulan lagi."
"Koeman tidak bisa begitu saja meninggalkan Belanda tanpa pelatih."
"Dia adalah orang pertama yang kami hubungi (setelah Barcelona memecat Ernesto Valverde)."
"Sekarang dia bilang Piala Eropa masih jauh dan dia bisa pergi. Untuknya, ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan," lanjut Bartomeu.
Selain penggantian pelatih, Barcelona juga memecat direktur teknik mereka, Eric Abidal pada Selasa (18/8/2020).
Uniknya, Bartomeu menugaskan Abidal untuk memberitahu Setien terkait kabar pemecatannya.
Namun, selang tak lama, Abidal pun dipecat oleh manajemen Barcelona yang dipimpin oleh Bartomeu.
Kini perombakan skuad pemain juga menjadi agenda berikutnya manajemen Barcelona untuk menyiapkan musim 2020-2021.
Josep Maria Bartomeu pun tak ragu segera menjelaskan proyeksi tim Barcelona di bawah asuhan Ronald Koeman musim depan.
"Messi ingin menyudahi kariernya di Barcelona. Buat Koeman, Messi adalah pilar fundamental untuk proyeknya di Barcelona," ujar Bartomeu.
"Messi punya kontrak sampai 2021 dan dia tahu sekarang ada proyek baru, pelatih baru. Saya tidak pernah punya keraguan. Saat ini kami semua kecewa, tetapi kejadian ini akan menguatkan kami."
"Neymar? PSG tidak mau menjualnya. Itu normal. Seperti Barcelona juga tidak mau melepas Ansu Fati walaupun kami menerima banyak tawaran untuknya. Kami tidak ingin menjual Ansu Fati. Dia punya masa depan hebat, dia tidak boleh dijual."
Secara khusus, Bartomeu bahkan menyebut pemain-pemain muda yang tidak akan dijual dan masuk kategori non-transferable.
"Leo Messi dan juga beberapa pemain lain. Messi adalah pemain terbaik sepanjang masa, tetapi ada pemain lain yang masuk kategori non-transferable," kata Bartomeu.
"Ada banyak pemain muda, seperti Ter Stegen, Lenglet, De Jong, Semedo, Dembele dan Griezmann," tambahnya.
Pernyataan ini pun membuat pemain-pemain yang tidak disebutkan sang presiden bakal meninggalkan Camp Nou di akhir musim.
Menurut pemberitaan Mundo Deportivo, pemain-pemain yang sudah melewati, sedang atau mendekati usia 30-an yakni seperti Sergio Busquets, Gerard Pique, Sergi Roberto, Luis Suarez, Jordi Alba, Arturo Vidal, Ivan Rakitic atau Samuel Umtiti.
Umtiti menjadi pemain yang diprediksi akan dijual walau belum berusia 30 tahun karerna ia sering berkutat dengan cedera.
Sedangkan Sergi Roberto yang berusia 28 tahun sudah berada di tim utama Barcelona sejak 2013.
Baca: Antoine Griezmann
Baca: Aaron Wan-Bissaka
"Kami akan menjual beberapa pemain musim ini, karena inilah waktunya melakukan pemotongan gaji dan memulai proyek baru Barcelona," kata Bartomeu.
"Setip transfer pemain adalah keputusan individu dan negosiasi. Pilihannya terbuka, beberapa telah didiskusikan dan yang lain akan didiskusikan," tambahnya.
Dari banyak nama yang tergolong pemain veteran di atas, Luis Suarez kabarnya berminat kembali ke Ajax Amsterdam musim depan.
Namun, upaya Barcelona mendepak pemain senior seperti Pique, Suarez atau Alba tidaklah mudah.
Selain label legenda bagi Pique atau Suarez, menantikan klub yang mau menggaji mereka dengan murah juga tidak mudah, terlebih di situasi Covid-19 seperti saat ini.
Seperti diketahui, Messi memiliki klausul didalam kontrak yang mengizinkan dirinya hengkang secara gratis pada 2021.
Di akhir musim 2020-21, kapten timnas Argentina bisa dengan sukarela untuk pergi dari Barcelona akibat adanya klausul tersebut.
Akan tetapi, Messi disebutkan sudah tak tahan lagi dan ingin segera lebih meninggalkan klub raksasa Catalunya.
Sebelumnya, Messi mengultimatum bahwa dirinya akan hengkang jika Barcelona tak melakukan perombakan besar-besaran dari segi manajemen, perekrutan pemain, maupun pelatih.
Namun, menurut laporan Esporte Interativo, peraih 6 kali Ballon d'Or ini tidak mau menunggu perubahan dan ingin pergi segera.
Baca: Tanpa Satupun Gelar Juara di Musim 2019-20, Berikut Ini Masalah Akut di Balik Kehancuran Barcelona
Baca: Dirumorkan ke Barcelona, Berikut Ini 3 Klub Eropa yang Pernah Berniat Pasangkan Ronaldo dan Messi
"Saya belum pernah melihat Leo begitu bertekad untuk pergi seperti sekarang," kata orang dalam yang dekat dengan Messi, mengutip dari Esporte Interativo.
Esporte Interativo sendiri merupakan media Brasil yang pertama mengungkapkan kabar tentang kepergian Neymar dari Barcelona ke Paris Saint-Germain pada 2017.
Messi sendiri dihadapkan terhadap banyak pilihan jika ingin hengkang dari Barcelona.
Sebelumnya, diketahui Messi dan keluarganya mencari properti di Kota Milan, Italia.
Kabar bahwa sang megabintang akan pindah ke Italia pun semakin deras dan kencang.
Jika Messi membeli rumah di Milan, besar kemungkinan calon klub kapten timnas Argentina itu tak jauh dari AC Milan dan Inter Milan, atau Juventus yang juga masih berada di kawasan utara Italia.
Di usia ke-33, Messi kini tidak bisa berlari sekencang seperti sedia kala.
Bermain di Serie A Italia tentu merupakan pilihan logis bagi Messi.
Tempo permainan yang lebih lambat dari Liga Spanyol pun dirasa akan cocok dengan kaki-kaki tuanya yang tak setahan beberapa tahun lalu.
Di Barcelona saat ini pun, Messi lebih berperan sebagai playmaker permainan yang beroperasi di area tengah-depan lini serang, alih-alih menjadi penyerap sayap kanan seperti sebelum-sebelumnya.
Kepindahan Messi dari Barcelona, sebenarnya merupakan perjudian terbesar bagi klub tersebut pada abad ini.
Kualitas super seorang Lionel Messi tentu tak diragukan lagi.
Di usia 33, skill dalam mengolah bola masih mumpuni, meski stamina dan kecepatan Messi sudah tak lagi seprima 5 atau 7 tahun lalu.
Disisi lain, membiarkan Messi pergi juga bisa jadi merupakan cara agar Barcelona kembali bangkit.
Meski diakui bahwa kualitas Messi tak pernah diragukan, pengaruh pria kelahiran Rosario ini terlalu besar.
Messi disebut ikut menentukan dalam berbagai hal. Mulai dari memilih pelatih, menguasai kepemimpinan ruang ganti, menentukan cara bermain dan bahkan menerima/menolak rekomendasi manajemen Barcelona ketika hendak merekrut pemain.
Salah satu peristiwa krusial adalah penolakan Messi terhadap rencana perekrutan Antoine Griezmann pada awal musim 2019-20 ini.
Faktanya, di lapangan pun terlihat bahwa Griezmann agaj "dikucilkan" dari skema permainan Barcelona.
Bagi Barcelona, melepas Messi bisa menjadi solusi penting mengingat kepergiannya akan diikuti oleh gerbong "antek" Messi lain didalam tim seperti Gerard Pique, Sergio Busquets dan Jordi Alba.
Namun, jika Messi ingin pindah, tentu tidak hanya satu dua klub yang berusaha menggodanya.
Baca: Selain ke PSG, Cristiano Ronaldo Ditawarkan ke Barcelona oleh Juventus: Potensi Duet dengan Messi?
Baca: Gagal Juara Liga Spanyol dan Dikritik oleh Messi, Pelatih Barcelona Terancam Dipecat Akhir Musim Ini
Pindah ke Liga Inggris juga bisa menjadi opsi bagi Messi.
Eks pemain Liverpool yang kini jadi pengamat sepak bola, Graeme Souness, percaya bahwa ini merupakan waktu yang tepat bagi Manchester United atau Manchester City untuk merekrut Lionel Messi.
"Lionel Messi tampak seperti orang yang sudah cukup untuk membawa tim itu."
"Tanpa dia, mereka bahkan tidak akan cukup bagus untuk lolos ke Liga Champions," kata Graeme Souness.
"Ini akan menjadi minggu yang sempurna untuk mengajukan tawaran untuk pemain Argentina berusia 33 tahun itu dan saya dapat dengan mudah melihatnya bermain di Manchester United atau Manchester City," ujarnya menambahkan.
Messi sendiri pernah dikaitkan dengan Man City ketika Barcelona kehilangan gelar Piala Super Spanyol dan disingkirkan Athletic Bilbao pada perempat final Copa del Rey.
Saat itu, Messi juga terlibat perseteruan dengan Eric Abidal selaku direktur olahraga klub.
Sebagian artikel tayang di Bolassport.com berjudul Kecuali Lionel Messi, 8 Pemain Veteran Barcelona Bakal Disingkirkan demi Perombakan Skuat