Warganet Tuding Ada Baju Adat China di dalam Gambar Pecahan Uang Rp 75.000, Padahal Begini Faktanya

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu dari 9 pakaian adat yang dikenakan di Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI Rp 75.000 dituding merupakan busana asal China. Setelah dilakukan penelusuran, pakaian adat yang dimaksud adalah milik Suku Tidung, Kalimantan Utara.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pecahan uang baru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) senilai Rp 75.000 marak diperbincangkan warganet.

Pasalnya, dalam uang tersebut diperlihatkan budaya khas Indonesia, yaitu sembilan orang mengenakan baju adat Nusantara.

Namun yang menjadi masalah yakni banyak warganet mempermasalahkan gambar orang yang berada di tengah.

Gambar tersebut memperlihatkan seorang anak mengenakan pakaian adat yang dituding pakaian adat Tiongkok atau China.

Baca: Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI Resmi Rilis, Jadwal Pemesanan Penukaran Langsung Penuh

Sebelumnya, seorang pengguna Facebook bernama Didid Gaung mengunggah foto uang baru Rp 75.000 dan mengatakan jika gambar anak di tengah tersebut mengenakan pakaian adat China.

Padahal, pakaian yang dipakai oleh gambar anak tersebut adalah pakaian adat yang berasal dari Suku Tidung di Kalimantan Utara (Kaltara).

Topi yang ada di gambar uang Rp 75.000 tersebut merupakan topi yang biasa dipakai oleh pengantin pria dari Suku Tidung.

Baju pernikahan Suku Tidung

Diketahui, Suku Tidung merupakan suku yang tanah asalnya berada di bagian utara Pulau Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Utara.

Suku Tidung dulunya memiliki kerajaan yang disebut Kerajaan Tidung.

Namun, kerajaan tersebut akhirnya punah karena adanya politik adu domba oleh pihak Belanda.

Suku ini bercorak agama Islam yang dulu sempat mengembangkan Kerajaan Islam, sehingga tidak dianggap sebagai Suku Dayak.

Oleh karena itu, suku ini dikategorikan sebagai suku yang berbudaya Melayu (hukum adat Melayu) seperti suku Banjar, suku Kutai, dan suku Pasir.

Sedangkan, beberapa pakaian Suku Tidung terdiri dari Pelimbangan dan Kurung Bantut (Pakaian Sehari-hari).

Kemudian Selampoy (pakaian adat), Talulandom (pakaian resmi), dan Sina Beranti (pakaian Pengantin).

Makna desain uang baru Rp 75.000

Bank Indonesia (BI) mengatakan, terdapat sebuah makna filosofi yang terkandung dalam uang pecahan Rp 75.000 yang dikeluarkan pada Senin (17/8/2020) kemarin.

Filosofi desain uang baru peringatan hari kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia tersebut meliputi pendiri negara Soekarno dan Mohammad Hatta, hingga satelit merah putih.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, filosofi itu digambarkan melalui desain mata uang yang meliputi halaman muka bermakna mensyukuri kemerdekaan.

"Mensyukuri dengan peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 oleh proklamator Insinyur Soekarno dan Doktorandus Mohammad Hatta," terangnya.

Peri melanjutkan, ada berbagai pencapaian pembangunan selama 75 tahun kemerdekaan Indonesia yang digambarkan melalui jembatan Youtefa, MRT, dan tol Trans Jawa.

Baca: Uang Edisi Khusus Rp 75.000 Hanya Dicetak Sebanyak 75 Juta Lembar, Intip Makna pada Desainnya

Sementara, halaman belakang bermakna memperteguh kebhinekaan dengan anak-anak berpakaian adat yang mewakili wilayah barat, tengah, dan timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu, motif tenun Nusantara diwakili grinting Bali, batik kawung Jawa, dan songket Sumatera Selatan yang menggambarkan kebaikan keanggunan dan kesucian.

Halaman belakang juga bermakna menyongsong masa depan gemilang pada era digital, digambarkan dengan satelit merah putih sebagai jembatan komunikasi NKRI.

"Era global dengan peta Indonesia emas pada bola dunia yang melambangkan peran strategis Indonesia dalam kancah global," beber Perry.

Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI dengan nominal Rp 75.000. (Bank Indonesia)

Selain ada unsur filosofinya, desain uang baru tersebut juga memakai teknologi baru, sehingga lebih tahan lama,

Inovasi tersebut ditujukan agar uang rupiah lebih mudah dikenali keasliannya.

Sehingga uang pecahan baru edisi hari kemerdekaan tersebut lebih sulit dipalsukan.

"Inovasi uang rupiah terus dilakukan secara terencana untuk memastikan rupiah tetap menjadi kebanggaan kita bersama sebagai simbol kedaulatan NKRI," jelas Perry.

Pengeluaran dan pengedaran uang peringatan kemerdekaan ini merupakan bagian dari rencana pencetakan uang tahun anggaran 2020.

Baca: Uang Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan RI, Satu KTP hanya untuk Penukaran Satu Lembar

Baca: Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI di Kantor Pusat BI Sudah Habis Dipesan dalam 30 Menit

"Sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dengan mendasarkan pada ketentuan dan tata kelola sesuai Undang-undang Mata Uang," jelasnya.

Perencanaan sudah dimulai sejak tahun 2018, dan pencetakan uang peringatan kemerdekaan ini merupakan kali keempat, setelah sebelumnya pada HUT ke-25 tahun 1970, ke-45 tahun 1990, dan ke-50 RI tahun 1995.

"Ke depan insyaallah pengeluaran uang peringatan kemerdekaan akan dilakukan setiap 25 tahun sekali, sesuai dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia," papar Perry.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan uang peringatan HUT ke-75 RI, dalam bentuk uang kertas dengan nilai nominal Rp 75.000, Senin (17/8/2020).

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Netizen Tuding Ada Busana Cina di Uang Pecahan Rp 75.000, Padahal Itu Baju Adat Suku Tidung



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer