TAHUKAH Anda Proklamasi RI Nyaris Dilakukan di Tanggal 16 Agustus 1945: Syukur Soekarno-Hatta Tegas

Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Rengasdengklok berlokasi 81 km dari kota Jakarta. Lokasi Rumah Rengasdengklok berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan No.33, R. Dengklok Utara, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Rumah Rengasdengklok sekarang masih ada dan menjadi salah satu saksi sejarah menuju kemerdekaan Indonesia. Di rumah inilah, para pemuda mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945 namun ditolak oleh keduanya.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hari ini, Senin tanggal 17 Agustus 2020, bangsa Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan yang Ke-75.

Tapi, tahukah Anda, nyaris saja Proklamasi Kemerdekaan RI dilakukan bukan pada 17 Agustus 1945 melainkan sehari sebelumnya, yakni 16 Agustus 1945.

Namun, sudah ditakdirkan bahwa negara tercinta ini merdeka pada 17 Agustus 1945, rencana bahwa detik-detik pembacaan proklamasi kemerdekaan dilakukan 16 Agustus 1945, batal atas ketegasan dua founding fathers, Ir Soekarno dan Muhammad Hatta.

Semua ini bermula saat sejumlah pemuda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Para ini terdiri atas Soekarni, Wikana, Aidit, Chaerul Saleh, dan lainnnya.

Sudanco Singgih menjadi pimpinan dalam penculikan tersebut.

Baca: LENGKAP 50 Kata Mutiara Ucapan Hari Kemerdekaan Ke-75 RI: Cocok buat Update Status IG, FB, atau WA

Presiden Soekarno saat bacakan teks Proklamasi (Istimewa/Tribun Jatim.com)

Dilansir dari artikel di Harian Kompas edisi 16 Agustus 1999, Rengasdengklok ini dipilih karena dinilai lebih aman dibanding Jakarta, yang kemungkinan mudah bergolak usai Jepang takluk pada Sekutu.

Mereka membawa Soekarno dan Hatta agar tidak mendapat pengaruh dari Jepang.

Pada 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir mendengar berita kekalahan Jepang dari Sekutu melalui pemberitaan sebuah radio dari luar negeri.

Saat itu, Syahrir membangun jaringan gerakan bawah tanah yang tak mau bekerja sama dengan Jepang.

Baca: Benarkah Mikrofon Pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah Hasil Curian? Ini Sejarahnya

Setelah mendengar kabar kekalahan Jepang, ia pun menghubungi rekan seperjuangannya untuk meneruskan berita ini kepada golongan muda yang pro kemerdekaan agar segera bertindak.

Golongan muda kemudian melakukan rapat di ruang laboratorium mikrologi di Pegangsaan Timur, Jakarta, pada 15 Agustus 1945.

Tujuan pertemuan ini adalah untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi tanpa menunggu Jepang.

Mereka beranggapan Jepang hanya menjaga situasi dan kondisi Indonesia, karena mereka telah menyerah pada Sekutu.

Deadline Proklamasi 16 Agustus 1945

Seperti yang sudah disinggung di atas, Peristiwa Rengasdengklok tidak bisa dipisahkan dari kekalahan Jepang atas Sekutu pada 14 Agustus 1945.

Para pemuda yang bekerja di kantor berita Jepang, Domei, dengan cepat merespons berita tersebut sebagai kabar baik dan diteruskan kepada rekan rekannya di tanah air.

Sementara golongan tua ternyata belum tahu akan hal tersebut, padahal pada saat itu wakil dari golongan tua yaitu Ir Soekarno dan Mohammad Hatta sedang berunding dengan Panglima tertinggi Jepang di wilayah Asia Tenggara Marsekal Terauchi.

Baca: Sejarah Mesin Tik Alat Penyusun Naskah Proklamasi, Benarkah Dipinjam dari Nazi Jerman?

Golongan muda kemudian mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Namun terjadi perbedaan pendapat, golongan tua masih menunggu kemerdekaan seperti yang dijanjikan Jepang. 

Halaman
123


Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer