Dengan demikian, ini merupakan akhir kerja sama panjang mereka selama delapan tahun.
Dilansir dari Reuters, (16/8/2020), keputusan Andrea Dovizioso tersebut diungkapkan oleh manajernya, Simone Battistella, pada Sabtu (15/8/2020).
Pembalap berjuluk Desmodovi ini sudah meraih 13 kemenangan sejak bergabung di tim yang berkandang di Bologna.
Meskipun belum pernah menjuarai MotoGP, Dovizioso berhasil menjadi runner-up selama tiga musim terakhir.
Sayangnya, perbincangan mengenai kontraknya menemui jalan buntu.
Manajer Ducati, Davide Tardozzi, pada Jumat (14/8/2020) sempat mengatakan bahwa masa depan Dovi dengan Ducati akan diputuskan setelah GP Styrian, setelah Battisetlla menemui Ducati.
Baca: Andrea Dovizioso
Baca: Beda dari Marc Marquez di Honda, Andrea Dovizioso Justru Tidak Yakin Bertahan di Tim Pabrikan Ducati
"Kami hari ini mengatakan kepada Ducati bahwa Andrea tak ingin melanjutkan untuk beberapa tahun ke depan," kata Battistella kepa Sky Italia, dikutip dari Reuters.
"Sekarang dia ingin memfokuskan pada kejuaraan ini, pada balapan-balapan ini, dan katakanlah kami tidak merasa kondisinya tepat untuk melanjutkan di masa depan."
"Pada praktikanya kamu tak pernah berbincang mengenai hal-hal ekonomisnya .... Belum ada proposal atau negosiasi (untuk tahun depan)."
Direktur Olahraga Ducati Corse, Paolo Ciabatti, mengatakan dia bertemu Battistella pada Sabtu di Red Bull Ring sebelum GP Austria, tetapu tak bisa mencapai kesepakatan untuk memperpanjang kontrak Dovi.
"Kami bertemu Simone ... dan menyadari bahwa tak ada kondisi-kondisi yang bisa melanjutkan kerja sama kami dengan Dovi setelah akhir kontrak ini," kata Ciabatti.
Baca: MotoGP Qatar Dibatalkan, Andrea Dovizioso Sebut Marc Marquez Diuntungkan karena Bisa Pulihkan Cedera
Sementara itu, Jorge Lorenzo yang menjuarai MotoGP tiga kali kini dikaitkan dengan Ducati.
Saat ini Lorenzo sudah pensiun dan melakoni peran sebagai pembalap penguji di tim Yamaha.
"Jorge pembalap yang penting bagi kami. Dia menang bersama kami dan dia tetap ada di hati kami. Kami akan lihat," kata Tardozzi.
Berikut perjalanan karier Dovi sebelum membalap bersama Ducati, dikutip dari Tribunnewswiki.
ndrea Dovizioso lahir di Forlimpopoli, Emilia-Romagna, Forli-Cesena, Italia pada 23 Maret 1986.
Orangtua dari Andrea Dovizioso adalah Antonio Dovizioso dan seorang ibu yang namanya dirahasiakan dari publik.
Andrea Dovizioso memiliki satu saudara perempuan bernama Valentina.
Dia memiliki satu anak perempuan bernama Sara Dovizioso, dari pernikahan dengan mantan istri bernama Denisa.
Ayahnya, Antonio adalah mantan pembalap dahulu kala dan pengaruhnya pun kuat pada Andrea Dovizioso. Kini pun sang ayah sering hadir dalam berbagai aktivitas Andrea Dovizioso di arena MotoGP.
Baca: Dani Pedrosa Disebut sebagai Orang di Balik Kesuksesan KTM di MotoGP Brno
Anrea Dovizioso mulai mengenal motor balap mini pada usia keempat.
Dia pun sering memenangi kejuaraan pada saat usianya masih anak-anak.
Pada usia ke-14, Andrea Dovizioso memenangi Aprilia Challenge di sirkuit Misano pada 2000.
Andrea Dovizioso mulai berkecimpung di balapan Gran Prix sejak tahun 2001.
Kala itu, bersama tim Aprilia dia menjajal kelas 125cc.
Sebelumnya, Andrea Dovizioso juga dibimbing tentang pemahaman dan setelan mesin dengan Guido Mancini, yang pernah membimbing Valentino Rossi dan Loris Capirossi.
Baca: MotoGP Portimao Jadi Seri Penutup Musim 2020, Valentino Rossi: Portimao seperti Roller Coaster
Karier terbaik Andrea Dovizioso pada kelas 125cc terjadi pada 2004 ketika memenangi musim balap kala itu bersama Kopron Team Scot Honda.
Dia finis dengan 293 poin dengan lima kemenangan dan enam kali finis podium.
Andrea Dovizioso naik ke kelas 250cc dan masih berada di tim Honda.
Dia memenangi “rookie of the year”, setelah finis di posisi ketiga pada musim 2005.
Kegemilangan Andrea Dovizioso kala itu bersaing dengan kejayaan pembalap asal Spanyol, Jorge Lorenzo.
Andrea Dovizioso sukses selalu masuk tiga besar kelas 250cc sejal 2005 hingga 2007.
Sayang sekali, Lorenzo yang justru berada di tim Italia yakni Aprilia mampu merajai kelas nomor dua di MotoGP tersebut.
Namun, meski begitu, Andrea Dovisiozo tetap melaju naik ke kelas MotoGP pada 2008.
Andrea Dovizioso menjalani debut MotoGP bersama tim satelit Honda, Team Scot pada 2008.
Meski hanya menunggangi motor tim satelit, kemampuan Andrea Dovizioso tetaplah maksimal.
Terbukti pada musim debutnya di MotoGP, dia berada di peringkat lima klasemen akihir dibawah Jorge Lorenzo yang berada di tim utama Yamaha.
Performa itu pun membuat pembalap yang akrab disebut “Dovi” itu dipindahkan ke tim utama yakni Repsol Honda. (2)
Kala itu, Honda yang sedang gencar menghentikan dominasi Yamaha dengan duo Valentino Rossi-Jorge Lorenzo membentuk trio bersama Nicky Haiden, Dani Pedrosa dan tentunya pembalap muda potensial yakni Andrea Dovizioso itu sendiri.
Namun, karena hanya menjadi pembalap ketiga, Andrea Dovizioso seringkali tak mampu meladeni geberan para pembalap lain yang memiliki mesin lebih baik.
Sehingga pada 2009 dan 2010, berturut-turut dia hanya finis di posisi enam dan lima.
Kemampuan Andrea Dovizioso baru mulai daikui publik ketiga Repsol Honda dengan sengaja membuat seting motor yang sama kuat antara Casey Stoner, Dani Pedrosa dan Andrea Dovizioso pada musim 2011.
Andrea Dovizioso sukses finis di posisi ketiga kala itu dibawah Casey Stoner dan Jorge Lorenzo.
Tetapi, meski menunjukkan grafik apik Dovizioso justru hijrah ke tim satelit Yamaha yakni Tech 3 karena Honda memutuskan musim 2012 hanya akan memakai dua pembalap.
Honda lebih menganakemaskan Dani Pedrosa, walau Andrea Dovizioso memiliki hasil yang lebih baik.
Meski “terbuang” ke tim satelit, Andrea Dovizioso tak mengendur.
Justru, pada 2012 dia sukses mengakhiri musim di peringkat keempat, sesuatu yang pada akhirnya berujung dengan Dovi menjadi pembalap inti Ducati Corse.