Pasalnya, saat itu ia mengaku telah ditipu oleh seorang wanita muda yang mengambil uang dagangannya.
Nenek yang setiap harinya berjualan jajanan pasar dengan berkeliling, mengaku kehilangan Rp 400 ribu.
Padahal uang tersebut adalah uang hasil berjualannya selama berhari-hari.
Mbah Khotimah mengaku dirinya ditipu pada Selasa (11/8/2020) siang.
"Iya saya ditipu oleh wanita yang tidak dikenal," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (14/8/2020).
Ia setiap hari menenteng barang dagangan dengan cara berkeliling di kawasan Jatingaleh, Semarang.
Aksi penipuan terjadi saat Mbah Khotim melintas di depan gudang pakaian di wilayah Jangli, Jatingaleh.
Tiba-tiba langkah kakinya dihentikan seorang wanita yang hendak membeli jajanan.
Baca: Nenek Berusia 91 Tahun Ditangkap Polisi dan Diadili setelah Tabrak Balita 3 Tahun hingga Tewas
Baca: Kisah Alamsah Penjual Bambu Keliling di Palembang: Kalau Takut Corona, Kita Tak Makan
Mbah Khotim lalu menaruh barang dagangan dan menggelar makanan berupa arem-arem, donat, tahu bakso, intip dan sate telur.
Wanita tersebut mengaku ingin memborong dagangan Mbah Khotimah semuanya untuk acara di rumahnya.
Namun, dagangan tersebut belum dibayar oleh wanita tersebut.
Malahan wanita itu mengajak Mbah Khotim ikut dengannya.
Alasan wanita itu, akan ada acara di rumahnya sehingga membutuhkan jajanan dalam jumlah banyak.
"Saya langsung sumringah mau dapat orderan jajanan banyak, jadi besok tidak perlu berkeliling," paparnya.
Dijelaskan Mbah Khotim, wanita itu mengajak ke rumahnya yang masih berada di Jatingaleh.
Alasannya, pembayaran akan dilakukan di rumah yang akan dibayarkan oleh suaminya.
Mbah Khotim pun ikut wanita itu dengan membonceng motor.
"Dompet saya diminta wanita itu, ditaruh di cantolan motor, katanya biar tidak jatuh," katanya.
Menurutnya, setelah naik di atas motor, ia di ajak keliling berputar-putar di kawasan Jatingaleh dalam kurun waktu sekira 30 menit.
Baca: Ingat Jafar Sidik Jual Es Buah untuk Beli Kuota Belajar Online? Kini Bantuan Mengalir ke Rumahnya
Baca: Iseng Berjualan Bubur Gunakan Topeng Anonymous, Dagangan Ibu ini Mendadak Viral dan Laris Manis
Mbah Khotim sempat bertanya kenapa tidak sampai-sampai.
Ia pun mulai curiga tetapi tetap berprasangka baik.
"Saya kemudian diturunkan di depan Kantor Kelurahan Jatingaleh."
"Sebelum pergi wanita itu menyuruh saya untuk menunggu, katanya mau minta kunci rumah ke ibunya," terangnya.
Mbah Khotim saat itu tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menatap ketika wanita itu pergi begitu saja.
Bahkan, ia sempat diam di situ selama satu jam berharap wanita yang ternyata menipunya tersebut bisa kembali lagi.
Namun wanita itu tidak kunjung kembali, Mbah Khotim akhirnya memilih pulang.
Berhubung tak punya uang sama sekali, ia memilih jalan kaki selama 30 menit untuk sampai di rumahnya.
Di siang terik panas, kaki tua Mbah Khotim melangkah tertatih-tatih.
"Badan saya lemes, bingung cari uang setoran barang dagangannya dari mana," terangnya.
Dari kejadian itu, Mbah Khotim kehilangan uang hasil jualan selama beberapa hari sejumlah Rp 400 ribu.
Belum lagi puluhan barang dagangannya yang dibawa wanita itu berupa berupa arem-arem, donat, tahu bakso, intip dan sate telur seharga Rp. 50 ribu.
"Ciri-ciri wanita itu berbada gemuk, kaos putih, pakai celana jeans ada sobekan di lututnya. Umur masih lumayan muda,"
"Wanita itu naik sepeda motor matik warna hitam," tutur wanita yang hidup tanpa suami dan anak ini.
Mbah Khotim mengaku telah mengikhlaskan uang dan barang dagangannya.
"Ya iklhaskan saja, mau apa lagi, sudah tidak ada," terangnya.
Baca: Kisah Jafar Sidik, Bocah 11 Tahun Jual Es Buah untuk Beli Kuota Internet Belajar di Rumah
Baca: Sedang Berwisata Bareng Suami, Nenek Ini Jatuh dari Tebing Ketinggian 18 Meter
Mbah Khotimah atau Mbah Khotim mengaku sudah berjualan jajanan selama 30 tahun.
Ia mulai berjualan dari pukul 07.00 hingga pukul 13.00.
Barang jualannya, diambil dari tetangganya.
Kemudian dijual dengan keliling ke kantor-kantor dan sekolah di wilayah Jatingaleh.
Kepanasan dan kehujanan sudah biasa bagi perempuan tanpa suami dan anak ini.
Akan tetapi peristiwa penipuan baru dua kali dialaminya.
Kejadian pertama terjadi pada 10 tahun lalu, ia ditipu pembeli yang membayar dengan uang palsu senilai Rp. 100 ribu.
Kejadian kedua terjadi belum lama ini.
"Dari dulu sampai sekarang sama, jualan keliling dengan jalan kaki. Alhamdulillah sehari bisa dapat uang Rp. 30 ribu, kalau rame Rp. 50 ribu," bebernya.
Baca: Nenek Ditebas Pakai Parang oleh sang Cucu karena Dikira Kambing, Polisi Selidiki Kejiwaan Pelaku
Baca: Kisah Indriana, Setahun Tinggal di Kandang Ayam Pinjaman, Terbiasa Bau Kotoran dan Kebal Ejekan
Di usia senja, Mbah Khotim mengaku akan terus jualan jajanan hingga sudah tidak kuat berjalan lagi.
Ia kini tinggal menumpang bersama keluarga adik kandungnya di Jangli Telawah IV RT 3 RW 9 Kelurahan Jatingale Kecamatan Candisari.
"Hidup ya untuk bekerja sama ibadah, mau apa lagi."
"Jangan sampai mengharap belas kasihan orang lain, kalau bisa sewaktu ada rezeki sedikit bisa dibagi," terangnya.
Sementara, seorang tetangga, Halimah (60) menuturkan, salut dengan semangat kerja keras Mbah Khotim.
Maka ketika mendengar Mbah Khotim ditipu orang, ia mengaku sangat geram.
"Mau menipu ya seharusnya lihat-lihat, menipu sekalian di toko besar bukan menipu orang kecil," katanya.
Beruntung, ada seorang dermawan yang peduli terhadap Mbah Khotim.
Mendengar informasi musibah yang menimpa Mbah Khotim, dermawan tersebut mengganti uang hasil jualan Mbah Khotim yang harus disetorkan ke pembuat jajanan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Uang Hasil Jualan Keliling Dibawa Penipu, Mbah Khotim 1 Jam Bengong Tak Percaya, Pulang Jalan Kaki