8 Momen Hangat Hubungan UEA-Israel, Pembuka Jalan Dibangunnya Kesepakatan Diplomatik

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Israel dan UEA sepakat menormalisasi hubungan diplomatik. Negara Yahudi tersebut setuju untuk menghentikan pencaplokan lebih lanjut atas wilayah Palestina.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Uni Emirat Arab dan Israel mengumumkan kesepakatan diplomatik untuk menormalisasikan hubungan kedua negara, Kamis (13/8).

Kesepakatan UEA-Israel merupakan perjanjian bersejarah ketika sebelumnya Israel tak memiliki hubungan dengan negara-negara Teluk.

Dibantu mediasi oleh Amerika Serikat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed Al Nahyan "mengharapkan akan memajukan upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah".

Perjanjian bilateral yang ditandatangani membahas berbagai topik seperti penerbangan, telekomunikasi, pembukaan kedutaan, dan bidang kesehatan.

Kesepakatan diplomatik kedua negara ini ternyata terbangun berkat kehangatan mereka dalam sejumlah kegiatan.

Baca: Normalisasi Hubungan Diplomatik UEA-Israel, Apa yang Disepakati?

KOLASE FOTO: Foto 28 Mei 2017, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di Yerusalem dan foto pada 12 Juni 2019, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed di Berlin. Israel dan UEA sepakat untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan dimediasi oleh AS. Negara Yahudi tersebut setuju untuk menghentikan aneksasi di wilayah Palestina. (GALI TIBBON, Odd ANDERSEN / AFP)

Berikut Tribunnewswiki.com sajikan 8 momen kehangatan UEA-Israel yang membuka jalan bagi dibangunnya kesepakatan diplomatik, dilansir Al Arabiya, Jumat (14/8/2020).

1. November 2018

Lagu kebangsaan Israel diputar di turnamen olahraga Abu Dhabi.

Dalam cabang olahraga Judo yang diadakan di Stadion Abu Dhabi, lagu kebangsaan Israel dikumandangkan setelah atlet Israel, Sagi Muki berhasil menyabet medali emas dalam kompetisi tersebut.

Menteri Olahraga Israel, Miri Regev, yang hadir dalam acara dilaporkan terharu hingga bernyanyi bersama para atlet.

Baca: Kelompok Jihad Palestina Marah Atas Kesepakatan Diplomatik UEA-Israel

Dia menjadi menteri Israel pertama yang menghadiri acara olahraga di negara Teluk.

Lebih jauh lagi, Regev turut mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi.

2. Februari 2019

Uni Emirat Arab meluncurkan program 'Tahun Toleransi' pada 2019.

Tahun tersebut menandai semakin terbukanya UEA dengan kunjungan pemimpin keagamaan manapun.

Misalnya, kunjungan pertama Paus Francis ke Jazirah Arab.

Tak hanya itu, UEA juga mengadakan pertemuan antar-agama terkemuka di seluruh duni, satu di antaranya mengundang para rabi Yahudi.

Kaum Yahudi sebagai minoritas merasa terhormat bisa diundang dalam acara tersebut dan menyebut acara ini "menggerakkan toleransi antar-agama di UEA" kata Rabi Amerika, Marc Schneier, yang turut berpartisipasi.

Baca: UEA Kembali Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel, Palestina Geram hingga Sebut Pengkhianatan

Tak tanggung-tanggung, UEA juga menginisiasi pembangunan kompleks ibadah antar-agama di ibu kota Abu Dhabi.

Di wilayah ini rencana akan dibangun Sinagog Yahudi, Gereja Kristen, dan Masjid Islam.

Inisiatif tersebut dilaporkan menginspirasi masyarakat Yahudi di UEA, yang membuka restoran halal pertama di kawasan Teluk.

3. Mei 2019

Pada bulan ini, ditunjuklah pemimpin Rabi UEA, yakni Rabbi Yehuda Sarna, seorang pemuka agama dari Universitas New York.

Ia ditunjuk oleh Komunitas Yahudi Emirates sebagai pemimpin Rabi pertama di UEA.

Baca: Ramai di Medsos, Sejumlah Kalangan Pro-Palestina Kutuk Kesepakatan Diplomatik UEA-Israel

Sebagai informasi, komunitas masyarakat Yahudi di UEA baru pertama didirikan di Jazirah Arab sejak berabad-abad lamanya.

Sarna menyebut UEA menyambut baik berdirinya komunitas Yahudi di negara tersebut.

4. Desember 2019

Israel mengonfirmasi akan ikut berpartisipasi dalam Dubai's Expo 2020.

Meski keduanya tak mempunyai ikatan diplomatik, pada Desember 2019, UEA mengizinkan orang-orang Israel untuk berpartisipasi dalam World Expo 2020 di Dubai.

Baca: Palestina: Kesepakatan Diplomatik UEA-Israel adalah Pengkhianatan

Israel juga telah mengonfirmasi akan ikut berpartisipasi dalam kegiatan tingkat internasional tersebut pada April 2020, meski harus ditunda akibat pandemi Covid-19 dan dijadwalkan akan berlangsung tahun depan.

5. Mei 2020

Pesawat Etihad UEA membawa bantuan untuk korban terdampak Covid ke Palestina melalui Israel.

Pada bulan Mei dan Juni, Etihad Airways Abu Dhabi mengumumkan akan membuka penerbangan kargo untuk mengirimkan bantuan medis ke Palestina melalui Israel.

Pesawat tersebut tiba di Bandara Ben Gurion, di Tel Aviv.

Bendera Israel (Tribunnews.com)

6. Juni 2020

Duta besar UEA menerbitkan editorial-op di sebuah surat kabar Israel.

Tanggal 12 Juni 2020, Duta Besar UEA untuk AS, Youssef Al Otaiba menerbitkan editorial-op, yeng berisi tulisa agaar Israel tidak mencaplok tanah Palestina di Tepi Barat.

Baca: Mantan Petinggi Israel Terang-terangan Rayakan Ledakan Dahsyat di Beirut, Buat Rakyat Lebanon Geram

Op-ed ini diterbitkan dalam bahasa Ibrani dan dinilai merupakan seruan yang jarang dilakukan pejabat Arab kepada publik pembaca Israel.

7. Juni 2020

Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Mohammed Gargash melakukan komunikasi kepada Komite Yahudi Amerika.

Pada 16 Juni 2020, Gargash menyerukan kepada organisasi terkemuka Yahudi di AS bahwa UEA "jelas menentang aneksasi apa pun yang diusulkan pemerintah Israel saat ini."

Baca: Israel Dinilai Melanggar Kedaulatan Negara Lebanon, PM Hassan Diab: Saya Minta Hati-Hati

Gargash menitikberatkan kemungkinan kolaborasi antar-keduanya hanyalah seputar Covid-19.

Ia juga turut membahas perihal bantuan UEA yang dikirim ke Palestina melalui Israel.

8. Juni 2020

UEA dan Israel mengumumkan kerjasama bantuan Covid-19.

Pada 25 Juni, UEA menyatakan dua perusahaan swastanya akan bekerjasama dengan Israel.

Kesepakatan ini berisi urusan medis dan perawatan kesehatan para pasien terdampak.

Delapan momen tersebut dinilai menjadi pembuka jalan dibangunnya kesepakatan diplomatik antar-kedua negara tersebut.

UEA-Israel, apa yang disepakati?

Dijadwalkan beberapa minggu ke depan, delegasi Israel dan UEA akan bertemu untuk menandatangani perjanjian bilateral di bidang investasi, pariwisata, penerbangan, dan telekomunikasi.

Asap mengepul menyusul serangan udara Israel yang menargetkan wilayah selatan ibukota Damaskus, pada 20 Juli 2020. Serangan Israel di ibukota Suriah ini melukai tujuh tentara Suriah, lapor media pemerintah. (STR / AFP)

Tak berhenti di situ, keduanya juga akan menandatangani perjanjian di bidang teknologi, energi, layanan kesehatan, kebudayaan, lingkungan, dan pendirian kantor kedutaan.

Baca: Ratusan Orang Hadiri Pemakaman Ibrahim Abou Yacoub, Pria Palestina yang Ditembak Mati Tentara Israel

"Membuka hubungan langsung antara dua masyarakat paling dinamis dan paling maju ekonominya di Timur Tengah akan mengubah wilayah ini melalui penambahan pertumbuhan ekonomi, memajukan inovasi teknologi, dan membentuk hubungan antar masyarakat yang semakin dekat," tertulis dalam pernyataan keduanya, Israel dan UEA.

Dalam kesepakatan kedua negara disebutkan bahwa Israel akan "fokus pada upaya memperluas hubungan dengan negara-negara lain di dunia Arab dan Muslim" serta AS dan UEA akan bekerja untuk mencapai tujuan itu.

Pernyataan bersama AS, Israel dan UEA juga menyebutkan Israel dan UEA akan bergabung dengan AS untuk meluncurkan "Agenda Strategis Timur Tengah" yang berupaya mempromosikan stabilitas melalui pendekatan diplomatik, integrasi ekonomi, dan kerja sama keamanan yang lebih baik.

Aneksasi

Dalam kesepakatan ini, Israel juga berencana akan "menunda deklarasi kedaulatan pada sejumlah wilayah yang digariskan" dalam Visi Perdamaian antara Israel dan Palestina yang dijabarkan Presiden Trump.

Dalam rencana tersebut, Trump jelas mendukung rencana Israel menganeksasi sebagian Tepi Barat dan Lembah Yordania.

Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash, mengatakan pengakuan UEA atas Israel adalah "langkah yang sangat berani" untuk menghentikan "bom waktu yang terus berdetik" terkait aneksasi Israel terhadap Tepi Barat.

UEA memandang hal itu sebagai "penghentian aneksasi, bukan penundaan".

Baca: Buntut Serangan Israel ke Suriah, Gerakan Hizbullah Ancam Balas Dendam

Namun, beda halnya dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Netanyahu mengatakan bahwa rencana aneksasi 'sudah di atas meja'.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Netanyahu mengatakan dirinya 'menunda' rencana aneksasi Tepi Barat.

Jika aneksasi dilaksanakan, sebagian Tepi Barat akan resmi menjadi wilayah Israel.

"Tiada perubahan dalam rencana saya untuk menerapkan kedaulatan kami di Yudea dan Samaria [Tepi Barat] dengan bekerja sama penuh dengan AS. Saya berkomitmen padanya. Itu belum berubah. Saya ingatkan Anda bahwa sayalah yang menempatkan isu kedaulatan di Yudea dan Samaria di meja. Isu ini masih ada di atas meja," ujar Netanyahu, dikutip dari BBC, Jumat (14/8).

Respons UEA atas Kritikan Palestina

Buntut perjanjian UEA-Israel, otoritas Palestina mengkritik perjanjian normalisasi hubungan diplomatik kedua negara.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut kesepakatan hubungan diplomatik Israel-UEA adalah bentuk pengkhianatan.

Abbas menuntut agar kesepakatan ini dibatalkan.

FOTO: Sebuah bangunan di pesisir kota Israel, Tel Aviv diterangi dengan warna bendera nasional Uni Emirat Arab pada 13 Agustus 2020. Israel dan UEA setuju untuk menormalisasi hubungan yang ditengahi AS. Perjanjian tersebut, yang pertama kali diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump di Twitter, akan membuat Israel menghentikan rencananya untuk menganeksasi sebagian besar Tepi Barat yang diduduki, menurut UEA. (JACK GUEZ / AFP)

Ditanya mengenai kritik Palestina atas kesepakatan dengan Israel, Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash menyebut wilayah Timur Tengah sangat terkotak-kotak.

Ia telah menduga akan ada 'kebisingan' atas kebijakan yang dibuat.

"Kami mempertimbangkannya hingga sakit mengenai hal ini," ujarnya, namun pada akhirnya memutuskan "mari kita lakukan".

Sebagai informasi, kesepakatan UEA-Israel mengundang kritikan dari berbagai pihak.

Termasuk Iran dan Turki yang menyesalkan adanya perjanjian diplomatik UEA-Israel.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer