Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang dibentuk pada 1961.
Pada peresmian hari Pramuka Nasional pada tangggal 14 Agustus 1961, ternyata ada seorang yang diberi gelar sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Beliau adalah Sri Sultan Hamengku Buwana IX.
Dilansir oleh pramukaria.id, sebelum dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwana IX sudah aktif di organisasi pendidikan kepanduan.
Bahkan saat menjelang tahun 1960-an, Sri Sultan Hamengkubuwana IX telah menjadi Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan).
Di tahun 1961, ketika berbagai organisasi kepanduan di Indonesia mulai disatukan dalam satu wadah, Sri Sultan Hamengku Buwana IX berperan pernting dalam gerakan tersebut.
Baca: 40 Ucapan Selamat Hari Pramuka 14 Agustus 2020 Langsung Kirim WhatsApp, Instagram, Twitter, & FB
Presiden Ir. Soekarno selalu berkonsutasi dengan Sri Sultan tentang penyatuan organisasi kepanduan, pendirian Gerakan Pramuka, dan pengembangannya.
Hingga akhirnya pada 9 Maret 1961, Presiden RI membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka.
Tentunya dalam kepanitiaan tersebut beranggotakan Sri Sultan Hamengku Buwana IX, selain itu juga terdapat Prof. Prijono (Menteri P dan K), Dr.A. Azis Saleh (Menteri Pertanian), dan Achmadi (Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa).
Panitia ini yang mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka hingga terbitnya Kepres Nomor 238 Tahun 1961 pada tanggal 20 Mei 1961.
Pada tanggal 14 Agustus 1961 yang hingga saat ini dikenal sebagai Hari Pramuka, dilakukan penganugerahan Panji Kepramukaan dan defile.
Selain itu dilakukan juga pelantikan Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari Gerakan Pramuka.
Baca: Hari Pramuka: Ternyata Ini Makna di Balik Tepuk Pramuka
Sri Sultan Hamengku Buwana IX lah yang pertama kali menjabat sebagai Ketua Kwarnas sekaligus Wakil Ketua I Mapinas (Ketua Mapinas adalah Presiden RI).
Sri Sultan Hamengku Buwana IX menjabat sebagai Ketua Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka tersebut hingga empat periode berturut-turut, yaitu tahun 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.
Saat menjabat Sri Sultan Hamengku Buwana IX berhasil membangun Gerakan Pramuka dalam masa peralihan dari “kepanduan” ke “kepramukaan”.
Hal tersebut sampai gerakan Pramuka Indonesia mendapat pujian dari luar negeri.
Sri Sultan Hamengku Buwana IX bahkan mendapat Bronze Wolf Award dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) pada tahun 1973.
Bronze Wolf Award adalah penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) kepada orang-orang yang berjasa besar dalam pengembangan kepramukaan.
Atas berbagai jasa dari Sri Sultan Hamengku Buwana IX itulah, Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka pada tahun 1988 yang berlangsung di Dili (Ibukota Provinsi Timor Timur waktu itu, sekarang negara Timor Leste), mengukuhkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Pengangkatan ini tertuang dalam Surat Keputusan nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka.
Dan tanggal 12 April diperingati sebagai Hari Bapak Pramuka Indonesia atau Hari Hamengkubuwono IX atau HB IX Day.
Gagasan memperingati 12 April sebagai Hari Bapak Pramuka Indonesia atau Hari Hamengku Buwono IX ditetapkan saat pelaksanaan Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018.
Yaitu melalui SK Kwarnas Nomor 046 Tahun 2018 ditetapkan peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia atau disebut Hari Hamengku Buwono IX (HB IX Day) dilaksanakan setiap tanggal 12 April.
Baca: Hari Pramuka