Warga RT 08/05, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung yang melakukan terobosan unik untuk tetap memeriahkan 17 Agustusan.
Di masa pandemi Covid-19 ini, pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak menggelar acara karnaval, panggung hiburan dan lomba-lomba saat merayakan 17 Agustus.
Bagi warga di RT 05, kondisi ini tidak lantas membuat peringatan 17 Agustus sepi.
Maman Suherman, ketua RT 05 pun mengajak masyarakat untuk tetap memeriahkan peringatan hari jadi Republik Indonesia dengan menghias lingkungan disekitar pemukiman.
Jalan pemukiman sepanjang 140 meter dengan lebar empat meter itu dilukis warga dengan berbagai objek mulai dari ikan, bunga, kupu-kupu hingga hewan-hewan yang beraneka ragam dengan warna mencolok.
Baca: Asal Usul dan Makna Nasi Tumpeng: Sajian Rutin di Momen Perayaan 17 Agustus atau HUT Kemerdekaan RI
Maman mengatakan, lukisan itu dikerjakan dengan swadaya masyarakat setempat. Pengerjaan lukisan di jalan itu, kata dia, sudah berlangsung sejak sepekan lalu lebih.
Menurutnya lukisan yang panjang itu menghabiskan cat sekitar 350 kilo lebih. Sumber biaya pembelian cat itu berasal dari sukarela warga setempat.
"Temanya ini kampung warna warni, jadi catnya warna warni. Ini dalam rangka menyambut 17 Agustusan, inisiatif dari warga sama saya juga, kebetulan ada tetangga yang sering ngecat juga, jadi ya sudah dicat aja, dimaksimalkan," ujar Maman, saat ditemui di Jalan Santosa Asih, RT 08 RW 05, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Kamis (13/9/2020).
Baca: Jelang 17 Agustus, Ini Deretan Film Bertema Kemerdekaan Indonesia yang Bisa Ditonton di Rumah
Salah seorang warga yang berprofesi pelukis, Roynaldi (48) mengatakan, pengerjaan lukisan di jalan itu diawali dari pembuatan sketsa menggunakan kapur.
Setiap warga menurutnya memiliki keinginan memilih objek lukisannya di depan rumahnya masing-masing. Lalu Roynaldi membuat sketsa yang menghabiskan hingga lima bungkus kapur.
"Ada yang ingin gambar buaya, ada yang ingin ikan koi, di ujung (jalan) ada yang ingin gambarnya unicorn, jadi dibuat saja sesuai keinginan," ujar Roynaldi.
Baca: Spesial 17 Agustus: Kisah Pilu Pahlawan Pierre Tendean yang Tak Sempat Menikahi Sang Pujaan Hati
Pembuatan sketsa itu memakan waktu sekitar 24 jam. Setelah sketsa terbuat, masyarakat lalu mewarnai dengan menggunakan cat dari swadaya.
Sejauh ini menurutnya lukisan tersebut sudah rampung 100 persen. Hanya saja, kata dia, ada beberapa objek lukisan yang membutuhkan sejumlah penebalan.
-
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul BEGINI Cara Warga Rancasari Kota Bandung Peringati HUT ke-75 RI di Tengah Pandemi Covid-19