Penantian panjang selama kurang lebih dari serempat abad atau 25 tahun dirasakan oleh PSG untuk kembali ke fase empat besar Liga Champions.
Terakhir kali PSG mencapai fase babak empat besar adalah musim 1994-1995, ketika klub berjuluk Les Perisiens itu diperkuat pemain legendaris, George Weah dan David Ginola.
Meski begitu, kesuksesan PSG kali ini terkait dengan dukungan finansial yang sangat melimpah.
Mau tak mau, harus diakui hamburan uang jor-joran dari Qatar Sports Investments (QSI) akhirnya sukses mengantarkan Paris Saint-Germain (PSG) menuju semifinal Liga Champions 2019-2020.
Singkat cerita, QSI yang merupakan organisasi yang berbasis di Doha, Qatar tersebut mengambil alih klub berjuluk Les Perisiens pada 2011 lalu.
Sembilan tahun sejak mengakuisisi PSG atau sampai sekarang, mereka menghabiskan 1,2 miliar (Rp 20,8 triliun) euro untuk belanja pemain.
Masuknya PSG ke babak 4 besar juga sekaligus membungkam anggapan publik dan media yang meragukan mentalitas tim asal kota Paris itu di Liga Champions.
Nasser Al-Khelaifi selaku presiden klub mengaku senang dengan pencapaian timnya di Liga Champions tahun ini.
Baca: Hasil Liga Champions: Kisah Cinderella Atalanta di Liga Champions Berakhir Menyakitkan di Tangan PSG
Baca: Gagal Juara Liga Spanyol dan Dikritik oleh Messi, Pelatih Barcelona Terancam Dipecat Akhir Musim Ini
Al-Khelaifi pun memuji performa apik dua pemain bintangnya, Neymar dan Kylian Mbappe.
Orang nomor satu di PSG itu bahkan berani sesumbar bahwa keduanya tidak akan pernah hengkang dan akan tetap bertahan di Parc des Princes.
"Semua orang mengatakan bahwa Paris tidak siap untuk Liga Champions. Akan tetapi, kami menunjukkan mentalitas yang luar biasa dengan pemain-pemain hebat," kata Al-Khelaifi mengutip RMC Sport.
"Tujuan kami sangat besar, tetapi kami tidak memikirkan final hari ini, hanya semifinal. Ini sangat penting untuk mengubah mentalitas."
"Anda dan media, semua orang meragukan PSG. Liga Champions, kami membutuhkan kemenangan ini untuk melangkah lebih jauh."
"Neymar dan Kylian adalah beberapa pemain terbaik di dunia, tetapi timlah yang memiliki permainan hebat meskipun permainan Ney sangat bagus."
"Dalam beberapa bulan terakhir, dia telah berubah di tim. Mereka berdua akan tinggal, mereka tidak akan pernah pergi!" ujar Al-Khelaifi menambahkan.
Baca: Neymar da Silva
Baca: Josep Maria Bartomeu
Meski Neymar dan Mbappe tidak mencetak gol kontra Atalanta, keduanya memiliki peranan penting dengan menyumbang masing-masing satu assist.
Neymar yang tampil sejak menit pertama menjadi kreator atas terciptanya gol penyama kedudukan PSG lewat Marquinhos.
Adapun Mbappe yang hanya bermain selama 30 menit menyumbangkan assist untuk gol penentu PSG yang dicetak oleh Eric Maxim Choupo-Moting.
Selain itu, Neymar juga menorehkan rekor individu yang gemilang.
Mantan pemain Barcelona itu berhasil melakukan 16 dribel sukses dari 20 percobaan yang dilakukannya.
Torehan Neymar tersebut mengungguli catatan 11 dribel sukses milik Lionel Messi (vs Dortmund) dan Lorenzo Insigne (vs Salzburg).
Atalanta menjadi tim tersensasional dari Italia dalam satu dekade terakhir.
Buktinya, Atalanta sukses merangsek ke zona Eropa dan bermain di Liga Champions dan Liga Europa dalam beberapa musim ini.
Untuk musim 2020-21 kedepan, Atalanta juga masih akan melanjutkan kiprah di Liga Champions, dengan duduk di peringkat ketiga klasemen akhir Liga Italia 2019-20.
Namun, ada hal lain yang patut diapresiasi dari perjalanan Atalanta.
Selain berangkat dari status tim menengah Italia, klub berjuluk La Dea atau Sang Dewi ini juga mampu menampilkan permainan atraktif.
Keberadaan Atalanta pun menjadi terasa kian spesial di Italia, mengingat sebagian besar klub dari negeri pizza tersebut jarang memainkan sepak bola atraktif dan ofensif.
Belum lagi, Atalanta yang diasuh oleh Gianpiero Gasperini ini tidak diisi pemain dengan harga-harga yang selangit atau berlevel bintang papan atas lapangan hijau.
Gasperini mampu meramu tim yang solid, atraktif dan doyan menyerang dengan pemain-pemain seperti Alejandro "Papu" Gomez, Duvan Zapata atau Josip Ilicic di lini depan, Marten De Roon, Remo Freuler atau Robin Gosens di lini tengah atau bek Mattia Caldara dan kiper Pierluigi Gollini di belakang.
Baca: Disebut Tak Betah di Juventus, Agen Cristiano Ronaldo Mulai Jalin Kontak dan Akan Pindah ke PSG
Baca: Faktor Cristiano Ronaldo, Alasan Juventus Pecat Maurizio Sarri Demi Hindari Perpecahan di Dalam Tim
Nama-nama tersebut adalah campuran dari pemain yang dibeli dari klub-klub kecil seperti Papu Gomez dan Remo Freuler, hingga merupakan buangan dari klub-klub besar seperti Mattia Caldara.
Formasi 3-4-3 yang diandalkan Gasperini di Atalanta pun sukses memukau secara permainan dan efektif untuk meraih hasil.
Mimpi Atalanta sangatlah melambung di Liga Champions musim 2019-20 ini yang merupakan debut mereka di ajang tertinggi level Eropa.
La Dea sukses merangsek ke perempat final dan bertemu klub kaya raya asal Prancis, Paris Saint-Germain.
Atalanta ibarat mereplika dongeng cerita cinderella yang berasal dari bukan siapa-siapa menjadi seorang yang mempesona dalam sekejap.
Namun, sayangnya kisah cinderella dari Atalanta harus terhenti setelah tumbang 1-2 dari Paris Saint-Germain (PSG) pada pertandingan perempat final di Estadio da Luz, Rabu (12/8/2020).
Bahkan yang lebih menyesakkan, mereka gugur karena kebobolan dua kali di menit-menit akhir.
Atalanta sebenarnya sempat unggul lebih dulu berkat aksi eks pemain Chelsea dan Milan, Mario Pasalic di menit ke-27.
Sialnya, dua gol PSG dari bek Marquinhos (90') dan penyerang cadangan, Eric Maxim Choupo-Moting (90+3') mengubur harapan Atalanta untuk melangkah lebih jauh.
Untuk PSG, prestasi mereka dengan masuk ke semifinal Liga Champions ini menjadi kali kedua sepanjang sejarah.Kali pertama mereka mencapai fase babak empat besar adalah musim 1994-1995, ketika klub berjuluk Les Perisiens itu diperkuat pemain legendaris, George Weah dan David Ginola.
Baca: Jadi Incaran Chelsea, Nani Ungkap Rencana Gantung Sepatu Cristiano Ronaldo Bukan di Liga Inggris
Baca: Kabar Transfer Bola: Chelsea Disebut Siapkan Dana Rp 1,904 Triliun demi Gaet Cristiano Ronaldo
Meski tereliminasi, performa dan pencapaian dari Atalanta tetap banjir pujian dari publik pecinta sepak bola.
Bahkan, pujian juga datang dari lawan Atalanta.
Megabintang PSG, Neymar ikut angkat topi melihat perjuangan dan kiprah Atalanta pada musim ini.
"Atalanta adalah tim hebat yang bermain sangat bagus selama musim ini."
"Mereka menjadi kejutan dalam kompetisi sekarang," ujar ikon timnas Brasil itu.