60 Persen Warga Korea Utara Alami Krisis Kerawanan Pangan Akibat Pandemi Covid-19 dan Badai Jangmi

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ofisial sedang memeriksa dan melakukan analisa data cuaca di Kantor Administrasi Hidro-Meteorologi Nasional Korea Utara di Pyongyang, 5 Agustus 2020. Departemen Pertanian AS melaporkan Korea Utara dilanda krisis kerawanan pangan akibat pandemi corona dan banjir dampak Badai Jangmi di bagian timur.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hampir 60 persen warga Korea Utara mengalami krisis atau kerawanan pangan.

Krisis tersebut merupakan dampak dari pandemi corona atau Covid-19 yang terjadi di seluruh negara di dunia.

Seperti yang diwartakan oleh Yonhap, laporan tersebu dirilis oleh Departemen Riset Ekonomi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat.

Hasil riset menunjukkan bahwa 59,8 persen warga Korea Utara dalam kondisi krisis pangan.

Artinya 15,30 juta warga negara Korea Utara terancam mengalami kerawanan pangan selama pandemi ini.

"59,2 pesen dari populasi Korea Utara diestimasikan mengalami kerawanan pangan pada 2020," demikian isi dari laporan seperti yang dikutip dari Yonhap.

"Angka tersebut meningkat menjadi 59,8 sebagai dampak dari pandemi Covid-19," lanjut laporan itu.

Rasio yang dilaporkan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang mencapai 57,3 persen.

Pada 2019, bisa dikatakan terdapat penambahan sekira 700.000 orang yang mengalami kerawanan pangan tahun ini.

Baca: Setelah Iran dan China, Kini Korea Utara Berani Beri Peringatan Perang Nuklir pada Amerika Serikat

Dijelaskan dalam laporan, kerawanan pangan terjadi ketika seseorang gagal memenuhi target gizi 2.100 kalori per hari.

Korea Utara termasuk tiga negara Asia yang menghadapi kerawanan pangan.

Dua negara lainnya yang dimaksud adalah Afghanistan dan Yaman.

Beberapa tahun terakhir, Korea Utara juga dihantam oleh adanya kekeringan, banjir, hingga beberapa dampak dari cuaca ekstrem lainnya.

Situasi pangan di Korea Utara diprakirakan akan semakin buruk pada masa pandemi.

Terlebih otoritas Korea Utara telah melakukan penutupan perbatasan, dan juga banjir bandang akibat Badai Jangmi.

Tak hanya Kora Utara, Badai Jangmi juga mengakibatkan cuaca ekstrem di Korea Selatan hingga Laut Timur.

Badai Jangmi sebabkan banjir di Korea Utara

Reporter Stasiun Berita Pusat Korea melaporkan cuaca ekstrem di Korea Utara pada 10 Agustus 2020. Hujan deras dioprakirakan menerpa provinsi Hwanghae dan Gangwon. (Korean Central Television Broadcasting Station via Yonhap)

Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan pada Rabu, (12/8/2020) mengatakan cuaca ekstrem melanda Korea Utara.

Seperti yang diberitakan AP News, banjir telah mengakibatkan ratusan rumah dan area pertanian rusak.

Tak hanya itu, tanggul yang jebol juga mengakibatkan lebih dari 730 rumah berlantai satu terdampak banjir.

Halaman
12


Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer