Warga Binaan Lapas Tanjunggusta Medan Keluhkan Turunnya Pendapatan Sayur Hidroponik

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para Napi merawat dan menanam bibit sayur di lahan hidroponik Lembaga Pemasyarakatan Tanjunggusta.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Setiap hari sepuluh orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjunggusta Medan membudidayakan sayur hidroponik di lahan seluas 50 meter persegi.

Dikutip Tribunnewswiki.com dari Tribun-Medan, terlihat beberapa jenis sayuran berjajar pipa paralon yang dialiri oleh air.

Seorang warga binaan yang mengurusi pertanian hidroponik, Halim menjelaskan terdapat tujuh jenis sayur yang ditanam.

"Di sini kita menanam sekitar tujuh jenis sayur, dengan tempo waktu panen mencapai 28 hari," ujarnya kepada Tribun Medan, Rabu (12/8/2020).

Dikatakannya setiap hari terdapat sepuluh orang warga binaan yang mengurus dan membudidayakan sayur mayur tersebut.

"Setiap harinya, ada sepuluh orang rekan-rekan kami yang ikut membudiayakan ini, namun untuk hari ini hanya kami saja yang mengurus," ujarnya.

Baca: Salurkan Hobi di Tengah Pandemi, Menanam Hidroponik di Kebun Kecil Tak Apa yang Penting Konsisten

Hidroponik. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Napi yang sudah empat tahun mengurus hidroponik inipun merasa sangat bersyukur karena mendapatkan kegiatan selama ada di dalam Lapas.

"Saya sudah tua, dan saya harus menjalani berapa tahun lagi di lapas ini. Kalau saya tidak ada kegiatan bisa modar badan saya," katanya.

Ia berharap agar seluruh warga binaan yang sudah lansia agar membudidayakan hidroponik ini secara mandiri setelah keluar dari lapas.

Selain itu, Ia juga berharap agar Corona segera berlalu.

Dikatakannya, selama Corona pengunjung yang biasanya membeli, kini tak dapat masuk.

Baca: Hidroponik

"Harapannya semoga pemerintah serius menangani Covid, karena kami juga merasakan. Kami digaji berdasarkan dari hasil jual. Kalau tak ada pengunjung, siapa yang mau beli ini," tandasnya.

Kepala Pengamanan Lapas Tanjunggusta mengatakan, para warga binaan yang dapat bekerja di bagian sayur-sayuran ini hanya orang yang sudah lansia saja.

Sayur hidroponik ini biasanya dipasarkan kepada keluarga yang mengunjungi warga binaan.

"Biasanya kami menjual ini di ruang perjumpaan keluarga. Tapi semenjak Corona ini kami menjualnya ke koperasi untuk makan para warga binaan," ujarnya.

-

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Napi Lapas Tanjunggusta Keluhkan Penjualan Sayur Hidroponik Menurun Selama Covid-19

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Tribun Medan)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer