Lee Price, nama pengusaha itu, juga membeli mobil lainnya, yakni Ford F-350.
Bahkan dia juga membeli jam tangan Rolex dan berfoya-foya di klub yang ada di Houston, AS, dengan dana tersebut.
Dia dikabarkan menerima bantuan dana dari Paycheck Protection Program (PPP) sebesar US$1,6 juta atau sekitar Rp23,6 miliar
PPP adalah program pemerintah AS yang digunakan untuk membantu perusahaan-perusahaan menghadapi krisis yang disebabkan pandemi virus corona.
Bantuan itu diajukan Lee Price pada Mei dan Juni 2020 lalu.
Dana bantuan tersebut disiapkan agar perusahaan dan pelaku bisnis bisa tetap membayar gaji karyawannya.
Baca: Perempuan Palembang ini Jadi Korban Penipuan ATM Modus Call Center Palsu, Rp 10 Juta Melayang
Dalam pengajuannya, Lee Price mengatakan bahwa perusahaannya membutuhkan biaya untuk menggaji karyawan.
Namun, setelah dana bantuan cair, Lee Price justru menggunakannya untuk membeli Lamborghini Urus keluaran tahun 2019.
Sport Utility Vehicle (SUV) dengan mesin berkapasitas 4.000 cc twin-turbo V8 itu dibelinya seharga 233 ribu Dolar AS atau sekitar Rp 3,4 miliar.
Setelah ditelusuri oleh pihak berwenang, ternyata perusahaan yang disebutkannya itu bodong.
Akibatnya, Lee Price ditangkap dengan dakwaan melakukan penipuan bank, membuat pernyataan palsu kepada lembaga keuangan, dan terlibat dalam transaksi moneter yang dilarang.
Lee Price diketahui memiliki riwayat kriminal yaitu kasus pemalsuan pada tahun 2010 dan perampokan di tahun 2011.
Baca: Lakukan Aksi Penipuan Pembatalan Tiket Pesawat, Seorang Wanita Kantongi Rp 6 Miliar
Rupanya, hal serupa juga terjadi di AS beberapa pekan lalu tepatnya pada Juli 2020.
Seorang pria bernama David T. Hines diduga menyelewengkan bantuan senilai US$3,9 juta atau setara Rp 57,5 miliar.
Uang tersebut seharusnya digunakan untuk menggaji karyawan di empat perusahaannya, tetapi justru digunakan untuk membeli Lamborghini Huracan.
Kasus terungkap, setelah pelaku terlibat kecelakaan dan meninggalkan mobil begitu saja di lokasi kejadian.
Pihak berwenang kemudian membongkar aksi kejahatannya tersebut.
Baca: Fakta Penipuan Berkedok Bisa Jadikan PNS di Kebumen: Mengaku Anggota BIN, Korban Capai 800 Orang
Seorang wanita harus berurusan dengan hukum karena melakukan penipuan selama 4 tahun terakhir.