Penunjukkan Andrea Pirlo sebagai nahkoda Juventus menggantikan Maurizio Sarri tentu menghenyakkan publik pecinta sepak bola.
Penunjukkan Andrea Pirlo oleh Juventus memang sangat terasa mengejutkan.
Pirlo masih dalam proses mengambil lisensi kepelatihan tingkat UEFA dan dirinya baru saja ditunjuk pelatih Juventus U-23 pekan lalu.
Semasa bermain, Pirlo merupakan pemain legendaris Italia yang pernah bermain di klub besar AC Milan, Juventus dan Inter Milan.
Karakter dan pembawaan Pirlo yang kharismatik juga membuatnya diidolai oleh banyak pecinta sepak bola.
Semasa aktif bermain sepak bola, Pirlo identik dengan gaya main flamboyan dengan kemampuan spesial mengendalikan alur bola dari depan garis pertahanan, biasa disebut peran "regista" di bahasa Italia atau dalam bahasa Inggris disebut deep-lying playmaker.
Terminologi regista pun pertama kali identik dan dikenal berkat adanya seorang Andrea Pirlo.
Baca: Andrea Pirlo Latih Juventus, Sahabat dan Legenda Italia Beri Komentar Positif Sekaligus Kekhawatiran
Baca: Drama Situasi Juventus: Kalah dari Lyon, Maurizio Sarri Digantikan Andrea Pirlo dalam Waktu 5 Jam
Figur Andrea Pirlo kemudian disebut banyak menginspirasi banyak gelandang sepak bola di berbagai belahan dunia, dengan gaya main yang teknikal dan visi umpan yang hebat.
Meski begitu, dirinya belum punya pengalaman sebagai pelatih di kancah profesional.
Bahkan, status sebagai pelatih Juventus U-23 juga baru ia sandang beberapa pekan lalu.
Publik pun dibuat bertanya, strategi dan taktik seperti apa yang akan Pirlo gunakan untuk Juventus?
Dengan latar belakang dilatih oleh berbagai pelatih kelas dunia seperti Carlo Ancelotti hingga Marcello Lippi, berikut kisi-kisi yang ia berikat tentang gambaran timnya kelak.
"(Taktik) Itu tergantung para pemain, tetapi saya suka dengan formasi 4-3-3 dimana semua pemain menyerang ke depan," ucapnyai mengutip Football Italia.
"Tim (saya) yang banyak menguasai bola.'
"Saya ingin tim terus mengoper bola, bahkan di belakang bangku cadangan jika perlu!" kelakar pria kelahiran Flero, Brescia tersebut.
Baca: Disebut Tak Betah di Juventus, Agen Cristiano Ronaldo Mulai Jalin Kontak dan Akan Pindah ke PSG
Baca: Faktor Cristiano Ronaldo, Alasan Juventus Pecat Maurizio Sarri Demi Hindari Perpecahan di Dalam Tim
Namun, sepertinya Pirlo terinspirasi dari mantan pelatihnya, Carlo Ancelotti.
Ancelotti merupakan pelatih yang mengedepankan fleksibilitas dalam tim yang ia latih dan tidak rigid dalam menerapkan strateginya.
Pirlo juga mengisyaratkan bahwa formasi 4-3-3 yang ia sukai akan diterapkan secara fleksibel.
Menurut Pirlo, dirinya tidak akan memaksakan taktik tersebut jika memang para pemain kurang begitu cocok dengan formasi tersebut.
"Saya suka 4-3-3, tetapi tentu saja jika Anda menyadari para pemain tidak dapat bekerja dengan formasi itu, Anda harus beradaptasi dan menggunakan pendekatan yang berbeda," kata Pirlo.
"Jika Anda terlalu terpaku pada sistem dan pemain Anda tidak dapat melakukannya, Anda membuang-buang waktu dan tidak mendapatkan yang terbaik dari mereka," ujar dia.
Penunjukkan Andrea Pirlo oleh Juventus memang sangat terasa mengejutkan.
Meski sudah mengambil lisensi kepelatihan, Pirlo baru saja ditunjuk pelatih Juventus U-23 pekan lalu.
Baca: Drama Situasi Juventus: Kalah dari Lyon, Maurizio Sarri Digantikan Andrea Pirlo dalam Waktu 5 Jam
Baca: Akibat Pneumonia, Maurizio Sarri Tak Bisa Dampingi Juventus Di Dua Laga Awal Liga Italia
Atas dipilihnya Andrea Pirlo sebagai pelatih Si Nyonya Tua, beragam komentar pun datang mengiringi.
Pelatih Napoli, Gennaro Gattuso, turut memberikan berpoini terkait penunjukan Andrea Pirlo menjadi pelatih baru Juventus.
Gennaro Gattuso tak lupa langsung mengucapkan selamat kepada sahabat sekaligus mantan pasangan serasi-nya di timnas Italia dan AC Milan itu.
Gattuso menilai Pirlo sangat beruntung bisa memulai karier kepelatihannya bersama