Satu orang pendaki dilaporkan meninggal dunia atas kecelakaan ini.
Tujuh belas pendaki ini dilaporkan mengendarai sebuah mobil yang menabrak tebing di Jalan Raya Kemuning - Jenawi, tepatnya di Dukuh Secepit, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Minggu malam (9/8/2020).
Mobil yang dikendarai adalah Isuzu Elf dengan nomor polisi B 7535 KDA, dikemudikan Akhmad Khuzaidin (33), warga Dukuh Krajan Selatan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Kasat Lantas Polres Karanganyar AKP Maulana Ozar mengonfirmasi kematian satu orang pendaki dan beberapa orang lainnya luka-luka.
Semua korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar.
Baca: Ngebut, 7 Remaja 17 Tahun Jadi Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Satu Orang Tewas
"Sementara hasil pemeriksaan dugaan kecelakaan tunggal karena ban pecah. Namun, kita masih lakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Kasat Lantas Polres Karanganyar AKP Maulana Ozar dilansir dari Kompas.com.
Diduga sopir menabrakkan mobilnya ke tebing agar bisa menghentikan laju kendaraan.
Lebih lanjut, Maulana menuturkan, sebelum terjadi kecelakaan, salah satu penumpang sempat memberitahu sopir jika salah satu ban pecah.
Waktu itu, sopir segera menginjak rem untuk menghentikan mobil.
Meski demikian, laju mobil tak segera berhenti.
Baca: Boeing-737 Alami Kecelakaan saat Mendarat di India: Badan Pesawat Patah Jadi 2 dan Tewaskan 15 Orang
Sopir lalu banting stir ke kiri dan menabrak tebing.
"Sopir diberitahu salah satu penumpang jika ban belakang sebelah kiri kempes," tegas Maulana.
Mereka, menurut Maulana, berencana kembali ke Jakarta usai melakukan pendakian di Gunung Lawu melalui jalur Candi Cetho.
Pecah ban menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan di jalan raya.
Apa saja penyebab ban mobil pecah secara tiba-tiba?
Anggapan bahwa ban akan meledak ketika tekanan anginnya berlebih, itu hanyalah mitos belaka.
Sebab saat tekanan angin ban berlebih, dinding ban akan berada pada posisi tegang.
Meski akan ada penambahan tekanan hingga 10 psi, tak akan sanggup membuat ban menjadi pecah.
Namun, bila ban kekurangan tekanan angin, hal berbeda akan terjadi.
"Ban yang kurang angin menjadi penyebab utama ban pecah ketika melaju di jalan bebas hambatan," ucap Marcel Kurniawan, Training And Development Manager Real Driving Centre, Jakarta kepada GridOto.com.
Ini lantaran pergerakan dinding ban yang begitu sering, membuat kawat baja menjadi mudah putus saat ban kekurangan tekanan angin.
Gerakan dinding ban yang begitu sering inilah yang membuat ban dapat pecah ketika melaju di jalan bebas hambatan.
Selain suspensi, ban turut meredam tekanan yang diberikan ke- tika roda menghantam lubang jalan.
Dalam kecepatan tinggi, tekanan yang diberikan pada ban dapat membuat putusnya kawat baja pada ban atau sering disebut masyarakat awam dengan "ban benjol", baik pada dinding maupun telapak ban.
Bila hal ini yang terjadi, maka potensi ban pecah semakin besar, dan ban pecah dapat terjadi sewaktu-waktu.
Tak ada cara lain, untuk segera mengganti ban tersebut, sebelum nyawa menjadi taruhannya.
Teknik tambal ban model tusuk atau string tubeless yang mensyaratkan memperbesar lubang bocor bisa menyebabkan serat baja pada konstruksi di dalam ban terputus.
Dalam jangka waktu lama, kotoran jalanan dan air, akan membuat konstruksi serat baja ini mengalami korosi.
Kondisi ini jelas kian memudahkan ban kehilangan tekanan angin secara tiba-tiba atau mengalami pecah ban ketika dipacu dalam kecepatan tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.
Tapak atau kembangan ban dirancang untuk membuang air pada bagian tengah ban sehingga daya cengkeram ban di jalan basah akan meningkat.
Sayangnya, celah ini kerap disusupi oleh kerikil jalanan.
Apalagi bagi ban yang me- miliki pattern halus atau rapat.
Bila dibiarkan, kerikil ini akan melukai ban dan membuat korosi timbul pada serat baja di dalam ban.
Untuk itu, membersihkan kerikil atau benda tajam di sela-sela kembang ban perlu dilakukan secara berkala.
-
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kronologi Lengkap Mobil Angkut 17 Pendaki Asal Jakarta Tabrak Tebing, Sopir Mendadak Banting Setir