Informasi
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Delirium tremens adalah bentuk paling berat dari penarikan diri dari alkohol, yang ditandai dengan perubahan status mental (menjadi sangat kebingungan) dan menjadi sangat hiperaktif, yang dapat berakibat pada gangguan jantung dan pembuluh darah.
Faktor risiko untuk delirium tremens meliputi:
- Kejang karena penarikan alkohol sebelumnya;
- Riwayat delirium tremens sebelumnya;
- Penyakit penyerta medis lainnya;
- Konsumsi alkohol harian yang berat dan berkepanjangan;
- Detoksifikasi sebelumnya;
- Keinginan besar akan alkohol;
- Usia yang lebih tua;
- Hipokalemia
- Trombositopenia
- Peningkatan kadar homosistein dalam darah;
- Adanya lesi struktural otak.
Baca: Anosmia
Penyebab
Ketika alkohol dihentikan secara tiba-tiba, terjadi penurunan fungsional dalam neurotransmitter GABA.
Hal ini menyebabkan hilangnya kontrol terhadap hambatan neurotransmitter peka rangsang seperti norepinefrin, glutamat, dan dopamin.
Gejala
Tanda dan gejala pada delirium tremens meliputi beberapa gejala yaitu:
Penarikan alkohol minor
- Tremor;
- Kecemasan;
- Mual;
- Muntah;
- Insomnia.
Penarikan alkohol mayor
- Halusinasi visual;
- Halusinasi auditorik;
- Tremor pada seluruh tubuh;
- Muntah;
- Diaforesis;
- Hipertensi.
Penarikan yang menyebabkan kejang
- Agitasi, gaduh gelisah;
- Kebingungan;
- Disorientasi;
- Halusinasi;
- Demam;
- Hipertensi;
- Diaforesis;
- Hiperaktivitas otonom (detak jantung cepat dan tensi sangat tinggi).
Baca: Dislipidemia
Pengobatan dan Pencegahan
Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Terapi suportif: Komponen penting dari pengobatan sindrom penarikan alkohol dan delirium tremens, ini termasuk menyediakan lingkungan yang tenang, penilaian ulang berkelanjutan, memperhatikan defisit cairan dan elektrolit; dan pengobatan terhadap kecanduan zat lain yang saling berdampingan.
- Tiamin: Tiamin dapat bermanfaat untuk mencegah kebingungan, ataksia, opthalmoplegia (ensefalopati Wernicke) dan sindrom Wernicke-Korsakoff.
- Magnesium: sering diberikan pada orang dengan riwayat alkoholik, karena golongan tersebut rentan mengalami kekurangan magnesium. Selain itu magnesium juga dapat mengatasi dari tremor yang berat.
- Benzodiazepin: Digunakan pada penderita delirium tremens yang parah sehingga membutuhkan sedasi di ICU.
Cara untuk mencegah adanya penggunaan alkohol yang berbahaya, beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya dementia tremens, yaitu:
- Bagi yang telah kecanduan alkohol, melakukan konseling ke psikiater atau psikolog dapat membantu untuk mengurangi ketergantungan terhadap alkohol.
- Bagi yang tidak kecanduan alkohol, dapat mengurangi asupan alkohol.
- Selalu memeriksakan keadaan diri secara rutin, mengingat pada pecandu alkohol terdapat banyak masalah yang mengintai pada pecandu alkohol.