Dengan demikian, total kasus Covid-19 di India hanya kalah banyak dari Amerika Serikat (AS) dan Brasil.
Berdasarkan data dari Worldometers.info pada hari yang sama, total kasus Covid-19 di AS mencapai 5.032.561, sedangkan di Brasil mencapai 2.917.562.
Dilansir dari Reuters, Infeksi virus corona menyebar ke kota-kota kecil dan area pedesaan di India.
Pakar mengatakan epidemi Covid-19 di India kemungkinan butuh berbulan-bulan lagi sebelum mencapai fase puncak.
Padahal, sistem kesehatan di negara itu sudah sangat terbebani dengan jumlah pasien saat ini.
Kementerian Kesehatan India mengatakan ada 62.538 kasus baru di pada Jumat ini sehingga total kasus menjadi 2,03 juta.
India telah melaporkan rata-rata 50.000 kasus per hari sejak pertengahan Juni.
Baca: Jumlah Kasus Covid-19 di Filipina Kini Lampaui Indonesia, Tertinggi di Asia Tenggara
Meski demikian, pakar mengatakan tingkat atau angka tes sangat rendah, yakni 16.035 per satu juta orang.
Tingkat kematian di India relatif rendah, sekitar 2 persen atau ada 41.585 kematian sejauh ini.
Namun, angka tersebut hanya berasal dari kasus kematian orang yang terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19.
Perdana Menteri Narendra Modi memaksakan penguncian ketat pada 25 Maret ketika fase awal wabah berlangsung.
Penguncian ini membuat pergerakan besar-besaran dari pekerja migran dari kota ke pedesaan.
Di beberapa negara bagian tempat para migran kembali, ada kenaikan kasus infeksi dalam minggu-minggu terakhir.
Baca: Penambahan Kasus Positif Covid-19 Capai Rekor Tertinggi, Ahli Sebut Vietnam Terlena dengan Pujian
Sementara itu, jumlah kasus positif Covid-19 di Filipina kini menjadi yang terbanyak di Asia Tenggara.
Dilansir dari Reuters, dengan tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3.561 pada Kamis, (6/8/2020), total kasus infeksi corona di Filipina menjadi 119.460.
Jumlah ini sedikit lebih banyak daripada Indonesia yang saat ini memiliki total 118.753 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Sementara itu, ada tambahan kematian sebanyak 28 sehingga totalnya menjadi 2.150.
Meski jumlah kasus di Filipina lebih banyak, angka kematian akibat Covid-19 di negara itu lebih sedikit daripada di Indonesia.
Setelah ada tambahan 69 kasus kematian pada Kamis (6/8/2020), total kematian akibat infeksi corona di Indonesia menjadi 5.521.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan kebijakan penguncian dua pekan di Manila dan di sekitarnya.
Baca: Facebook Hapus Unggahan Trump tentang Anak Kebal Covid-19, Juru Kampanye Ngotot Membela: Itu Fakta
Pembatasan mulai berlaku pada pada Rabu, (5/8/2020), setelah sekelompok dokter dan perawat yang memperingatkan bahwa sistem kesehatan bisa kolaps setelah ada lonjakan pasien.
Pada Selasa, (4/8/2020, Filipina melaporkan ada 6.352 kasus baru dan ini merupakan rekor kasus harian terbanyak di Asia Tenggara.
Filipina baru saja mencabut kebijakan penguncian pada Juni lalu.
Per Rabu kemarin, masyarakat dipaksa tetap di rumah dan hanya keluar untuk membeli barang-barang penting atau berolahraga.
Transportasi publik dan penerbangan domestik turut dihentikan operasionalnya.
Sementara itu, pelayanan restoran dibatasi dan makanan harus dibawa pulang.
Para dokter berharap penguncian ini dapat memberi waktu pada tenaga medis untuk menangani kenaikan kasus.
Baca: Filipina Kembali Terapkan Lockdown, Berlaku Pembatasan Ketat Selama 2 Minggu
Di sisi lain, banyak pekerja yang 'terdampar' di Ibu Kota dan tidak bisa kembali ke rumah mereka karena tidak ada transportasi.
"Kami kehabisan uang. Kami tak bisa meninggalkan bandara karena tidak memiliki kerabat di sini," kata Ruel Damaso, seorang pekerja konstruksi yang tidak bisa kembali ke rumahnya, dikutip dari BBC.
Di bagian lain di Manila, orang-orang terlihat menimbun makanan pada hari sebelum penguncian dimulai.