Kisah ini tentang orangtua yang kembali bertemu dengan anaknya yang diculik 32 tahun silam.
Bertemu setelah sekian lama membuat sang ibu bahagia.
Ia ingin menggendong putranya seperti 32 tahun yang lalu, seperti diberitakan BBC, Jumat (7/8/2020).
Namun, sang anak kini sudah dewasa dan hal itu tak mungkin dilakukan lagi.
Kronologi
Baca: Viral, Buaya Berusia 112 Tahun Berbobot Setengah Ton Ditangkap Menggunakan Buldoser
Diberitakan Aljazeera dari CCTV, Mao Yin, diculik di luar hotel di Xi'an, provinsi Shaanxi tengah pada tahun 1988.
Kala itu ia baru berusia dua tahun.
Kemudian dirinya dijual kepada pasangan tanpa anak di provinsi tetangga, Sichuan.
Kata Biro Keamanan Publik, pasangan itu merawat Mao Yin seperti anak kandungnya sendiri.
Penemuan Mao Yin tak lepas dari usaha polisi.
Polisi membuat model dengan salah satu foto masa kecil Mao Yin.
Kemudian mereka menggunakan model itu untuk memindai basis data nasional dan menemukan kecocokan.
Ibu Mao, Li Jingzhi mengatakan kepada CCTV bahwa setelah anaknya diculik, dia berhenti bekerja.
Li Jingzhi telah mengirim lebih dari 100.000 selebaran ke pejabat dan muncul di beberapa saluran TV untuk memohon kepulangan anaknya.
Polisi melakukan tindakan tersebut setelah mendapat informasi bahwa seseorang di Sichuan telah membeli seorang anak pada akhir 1980-an.
Selama tiga dekade terakhir, Li telah mengikuti 300 petunjuk palsu untuk melihat apakah mereka adalah putranya yang hilang.
Tetapi pada akhir April, polisi di Xi'an diberi tahu bahwa seorang pria di provinsi Sichuan telah membeli seorang anak dari Shaanxi pada akhir 1980-an, menurut pernyataan dari para pejabat Xi'an.
Polisi melacak Mao dan kemudian mengkonfirmasi bahwa dia adalah putra Li Jingzhi yang diculik setelah melakukan tes DNA.
Orang tua angkat Mao telah memberinya nama Gu Ningning, dan ia tumbuh tanpa sepengetahuan orang tua kandungnya atau bahwa ia telah diculik.