Kisah Perempuan yang Selamat dari Bom Atom Hiroshima: Jika Ketinggalan Kereta, Saya Bisa Mati

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO HANYA ILUSTRASI - Pengunjung berdoa untuk para korban bom atom di depan cenotaph di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima di Hiroshima pada 6 Agustus 2020 untuk menandai 75 tahun sejak serangan bom atom pertama di dunia.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hari ini tepat 75 tahun peristiwa bom atom Hiroshima Jepang, 6 Agustus 1945.

TribunnewsWiki.com memberitakan kisah seorang perempuan yang selamat dari bom Hiroshima.

Dilansir BBC, perempuan bernama Michiko Yoshitsuka ketiduran pada pagi hari 6 Agustus 1945.

Ia adalah seorang siswa 14 tahun di sekolah perempuan yang berada di jantung Kota Hiroshima.

Tetapi, pada masa tersebut anak sekolah diminta untuk terlibat dalam perang.

Ia pun mulai bekerja di pabrik Toyo Kogyo, 8 Km dari pusat kota.

Di sana ia bertugas untuk membuat senjata Tentara Kekaisaran Jepang.

Kondisi Hiroshima setelah dibom (U.S. Navy Public Affairs Resources)

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Bom Atom Little Boy Dijatuhkan di Hiroshima dan Menewaskan 80 Ribu Orang

Jika dia benar-benar ketiduran hari itu, itu karena kelelahan, bukan kemalasan.

Dia menghabiskan waktu berjam-jam di pabrik.

Apalagi ia harus menahan kelaparan akibat perang di masa itu.

Malam sebelumnya, seperti malam biasanya, pembom B-29 milik AS telah terbang di atas Hiroshima.

Sirine pun berbunyi untuk memperingatkan warga akan ada serangan udara.

Para penyintas dan keluarga yang berduka ambil bagian dalam doa hening sambil menjaga jarak sosial selama upacara peringatan 75 tahun korban bom atom di Peace Memorial Park di Hiroshima pada 6 Agustus 2020. Jepang pada 6 Agustus 2020 menandai 75 tahun sejak pertama di dunia. Serangan bom atom, dengan pandemi COVID-19 virus corona memaksa diadakannya upacara tahunan untuk memperingati para korban. (Philip FONG / AFP)

Baca: Ada Pandemi Covid-19, Peringatan 75 Tahun Bom Atom Hirosima Digelar Terbatas di Jepang

"Saya ingat berpikir, 'Saya bisa membuatnya tepat waktu jika saya mendapatkan kereta nanti, tetapi saya masih bisa naik kereta biasa jika saya lari ke stasiun'," tulisnya, bertahun-tahun kemudian, dikutip oleh BBC.

"Aku berlari ke stasiun Yokogawa, dan aku naik kereta yang biasa tepat waktu."

Michiko menyelamatkan hidupnya.

Dia aman berada di dalam tempat kerjanya ketika Hiroshima diguncang bom nuklir pertama yang pernah digunakan dalam perang.

"Jika saya ketinggalan kereta biasa, saya akan mati di suatu tempat antara stasiun Yokogawa dan stasiun Hiroshima," tulisnya.

Enola Gay telah terbang dari pangkalan AS di Tinian, di Kepulauan Mariana, ke Hiroshima beberapa jam sebelumnya.

Pada pukul 8.15 pagi, pesawat itu menjatuhkan bom yang oleh orang Amerika disebut Little Boy.

'Lenyaplah' Hiroshima dalam seketika.

Diperkirakan 140.000 orang meninggal di Hiroshima, baik segera atau di bulan-bulan mendatang.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer