Informasi
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Kedua jenis nyamuk tersebut adalah jenis nyamuk yang sama dan menyebabkan demam berdarah.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit chikungunya, seperti:
- Bayi
- Orang dewasa diatas 65 tahun
- Berpergian ke daerah yang terkena wabah
- Tinggal di negara tropis yang kebersihan dan sanitasi lingkungannya buruk
Baca: Anosmia
Penyebab
Penyebaran chikungunya tidak bisa secara langsung dari orang ke orang karena virus ini menyebar melalui gigitan nyamuk.
Virus chikungunya banyak ditemukan di negara-negara tropis.
Umumnya nyamuk-nyamuk ini menyerang di siang hari, namun gigitan terutama terjadi saat dini hari dan sore hari.
Sehingga orang yang sering berada di luar rumah, akan lebih rentan terkena virus ini.
Nyamuk ini lebih banyak hidup dan berkembang biak di tempat yang dekat dengan manusia, khususnya di dalam ruangan.
Dua jenis nyamuk ini umumnya senang untuk mendiami beberapa jenis tempat, seperti wadah penampungan air, bak mandi, hingga pot dan vas bunga berisi air.
Seseorang berisiko tinggi mengidap chikungunya jika tinggal di negara tropis, setelah bepergian di area yang endemis chikungunya, atau tinggal di area dengan kebersihan yang buruk.
Baca: Asbestosis
Gejala
Setelah tergigit nyamuk yang membawa virus, gejala akan mulai terasa pada 4–8 hari, namun juga dapat dimulai sejak 2–12 hari setelah gigitan.
Gejala-gejala awalnya menyerupai gejala-gejala flu.
- Demam yang muncul secara tiba-tiba sebagai salah satu gejala utama chikungunya;
- Nyeri sendi yang keparahannya bisa sampai menghambat gerakan tubuh. gejala ini umumnya berlangsung selama berminggu-minggu dan juga merupakan gejala utama chikungunya. Umumnya, gejala ini muncul tidak lama setelah gejala demam;
- Nyeri otot;
- Kedinginan;
- Sakit kepala tidak tertahankan;
- Ruam atau bintik-bintik merah di sekujur tubuh;
- Kelelahan; dan
- Mual dan muntah.
Nyeri sendi yang dirasakan akibat chikungunya, umumnya tetap terasa selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Sedangkan pada kasus yang jarang terjadi, chikungunya bisa menyebakan komplikasi, seperti gangguan pada saraf, mata, jantung, dan saluran pencernaan bisa muncul.
Terutama pada orang lanjut usia, penyakit ini dapat mengakibatkan kematian.
Pengobatan dan Pencegahan
Virus chikungunya tidak bisa disembuhkan dengan pengobatan khusus.
Dianjurkan agar pengidap chikungunya menghabiskan banyak waktu untuk istirahat dan tidak melakukan banyak aktivitas berat.
Selain itu, pemberian obat pereda rasa sakit dan antiradang hanya bertujuan untuk meredakan gejala.
Untuk menangani gejala demam yang bisa berlangsung dalam durasi yang lama, konsumsi obat penurun demam.
Pada sebagian pengidap chikungunya yang dehidrasi atau kekurangan cairan, misalnya akibat kehilangan nafsu makan dan malas minum, pemberian cairan oralit atau infus bisa dilakukan untuk mencegah dehidrasi.
Pencegahan agar seseorang tidak terjangkit chikungunya secara spesifik belum bisa dilakukan.
Hal tersebut dikarenakan, vaksin yang dapat mencegah infeksi chikungunya belum ditemukan sampai saat ini.
Sedangkan memberantas habitat nyamuk berkembang biak, dan menghindari gigitan nyamuk bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus chikungunya.