Presiden Lebanon Sebut Ledakan di Beirut Dipicu Adanya Tumpukan 2.750 Ton Amonium Nitrat

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ledakan masif yang terjadi di Beirut pada Selasa (4/8/2020) diduga dipicu karena 2.750 ton amonium nitrat.

Sebanyak 2.750 amonium nitrat tersebut disimpan dan ditimbun selama 6 tahun di dalam gudang pelabuhan.

Penyataan tersebut diungkapkan oleh Presiden Lebanon Michel Aoun, pada Selasa (4/8/2020) malam.

Aoun menyebut bahwa penimbunan zat kimia bersifat eksplosif tersebut “tidak dapat diterima”, karena dilakukan secara serampangan tanpa memerhatikan aspek keamanan.

Diketahui, amonium nitrat merupakan senyawa kimia yang bisa digunakan untuk pupuk.

Selain itu, bahan aktif tersebut juga dijadikan campuran zat dalam konstruksi pertambangan.

Perdana Menteri meminta kabinet pemerintahan menggelar rapat darurat terkait ledakan ini pada Rabu, serta mengatakan status darurat selama dua pekan harus segera diumumkan.

Sejauh ini, setidaknya 78 orang dilaporkan tewas akibat ledakan, sementara sekitar 4.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca: Meski Tidak Berhubungan Baik, Israel Tawarkan Bantuan ke Lebanon Setelah Ledakan Beirut

Baca: Kumpulan Video Ledakan Dahsyat dan Mengerikan di Beirut Lebanon yang Viral di Twitter

Baca: Kesaksian Korban Ledakan di Beirut Lebanon: Tak Percaya Masih Hidup hingga Selamat Gara-gara Karpet

Otoritas setempat menyebut kemungkinan korban meninggal dunia masih akan terus bertambah seiring dengan proses evakuasi oleh petugas yang mencari korban di bawah reruntuhan bangunan.

“Apa yang kami saksikan di sini adalah sebuah malapetaka dahsyat. Korban bergelimpangan, kerusakan terjadi di mana-mana,” ujar kepala Palang Merah Lebanon, George Kettani, dalam wawancara dengan Mayadeen.

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan dalam pidatonya bahwa harus ada pertanggungjawaban terhadap ledakan maut di “gudang yang berbahaya” ini.

Jika nantinya ditemukan orang yang menyebabkan ledakan besar di Ibu Kota Beirut, orang tersebut harus siap mempertanggung jawabkan aksinya.

“Mereka yang bertanggung jawab akan membayar dengan harga setimpal,” kata Diab, yang menambahkan bahwa rincian terkait hal ini akan disampaikan kepada publik.

Diketahui, seusai ledakan besar yang terjadi tersebut, masih sempat terlihat api yang menyala di wilayah pelabuhan.

Sekitar pukul 6 petang hingga malam harinya, masih terlihat cahaya kemerahan di Beirut.

Korban luka akibat ledakan tersebut kemudian dibawa ke luar Beirut untuk mendapat perawatan.

Hal tersebut dilakukan lantaran rumah sakit di kota tersebut telah penuh sesak.

Ambulans dari kota-kota sekitar juga dikerahkan untuk membantu evakuasi.

Baca: Eks Bintang Film Dewasa Mia Khalifa Tanggapi Ledakan di Beirut Lebanon, Menduga Adanya Konspirasi

Baca: Kronologi Ledakan di Beirut Lebanon, Asap Mengepul Tinggi, Orang Terlempar Sejauh 2 KM



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer