Laporan PBB Sebut Korea Utara Kemungkinan Tengah Merakit Miniatur Senjata Nuklir

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Rudal milik Korea Utara. Pentagon mengatakan pasukan nuklir AS siap bila harus menghadapi Korea Utara

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Korea Utara masih melanjutkan program senjata nuklir miliknya.

Beberapa negara percaya mungkin mereka tengah mengembangkan miniatur perangkat nuklir agar sesuai dengan hulu ledak rudal balistiknya, menurut sebuah laporan PBB.

Laporan yang ditulis panel ahli independen itu mengatakan, ada negara (yang tak disebutkan namanya) percaya enam uji coba nuklir Korea Utara yang lalu kemungkinan membantunya mengembangkan perangkat nuklir mini.

Pyongyang sendiri belum melakukan uji coba nuklir sejak September 2017, seperti diberitakan Al Jazeera, Selasa (4/8/2020).

Laporan sementara, yang dilihat oleh Reuters, telah disampaikan kepada 15 anggota komite sanksi Dewan Keamanan Korea Utara pada hari Senin.

Ilustrasi rudal (Tribunnews/Anthony Sweeney/U.S. Army Europe)

Baca: Demi Cegah Covid-19, Inilah Bentuk Hukuman Sadis di Korea Utara jika Tak Tertib Menggunakan Masker

"Republik Rakyat Demokratik Korea sedang melanjutkan program nuklirnya, termasuk produksi uranium yang sangat diperkaya dan pembangunan reaktor air ringan eksperimental."

"Negara Anggota menilai bahwa Republik Rakyat Demokratik Korea sedang melanjutkan produksi senjata nuklir," tulis laporan itu.

Perlu diketahui, Korea Utara secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pekan lalu tidak akan ada perang lagi karena senjata nuklir negara itu menjamin keselamatan dan masa depannya meskipun ada tekanan dari luar.

Gambar ini diambil pada tanggal 1 Mei 2020 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada tanggal 2 Mei 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara untuk menandai penyelesaian pabrik pupuk fosfat Sunchon di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Baca: Digugat karena Tindakannya, Adik Kim Jong Un Terancam Hukuman Mati Jika Tertangkap Korea Selatan

Laporan PBB mengatakan satu negara, yang tidak diidentifikasi, menilai bahwa Korea Utara "mungkin berusaha untuk mengembangkan miniaturisasi nuklir.

Pengembangan itu bisa juga memungkinkan berlanjut pada pengembangan sistem hulu ledak.

Korea Utara telah dikenai sanksi PBB sejak 2006 karena program nuklir dan rudal balistiknya.

Sementara Dewan Keamanan terus memperkuat sanksi dalam upaya untuk memotong dana untuk program-program tersebut.

Presiden AS Donald Trump (kanan) bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (kiri) pada pertemuan AS-Korea Utara di Singapura, Juni 2018. (AFP/Saul Loeb)

Baca: Jadi Anggota Penuh Politbiro Korea Utara, Posisi Kim Yo Jong Makin Kuat sebagai Tandem Kim Jong Un

Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump telah bertemu tiga kali sejak 2018, tetapi gagal mencapai kesepakatan atas permintaan AS agar Pyongyang menyerahkan senjata nuklirnya dan tuntutan Korea Utara untuk mengakhiri sanksi.

Pada Mei 2018, Korea Utara menindaklanjuti janji untuk meledakkan terowongan di lokasi uji coba nuklir utamanya, Punggye-ri, yang menurut Pyongyang adalah bukti komitmennya untuk mengakhiri pengujian nuklir.

Tetapi mereka tidak mengizinkan para ahli untuk menyaksikan pembongkaran tempat tersebut.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer