Beberapa negara percaya mungkin mereka tengah mengembangkan miniatur perangkat nuklir agar sesuai dengan hulu ledak rudal balistiknya, menurut sebuah laporan PBB.
Laporan yang ditulis panel ahli independen itu mengatakan, ada negara (yang tak disebutkan namanya) percaya enam uji coba nuklir Korea Utara yang lalu kemungkinan membantunya mengembangkan perangkat nuklir mini.
Pyongyang sendiri belum melakukan uji coba nuklir sejak September 2017, seperti diberitakan Al Jazeera, Selasa (4/8/2020).
Laporan sementara, yang dilihat oleh Reuters, telah disampaikan kepada 15 anggota komite sanksi Dewan Keamanan Korea Utara pada hari Senin.
Baca: Demi Cegah Covid-19, Inilah Bentuk Hukuman Sadis di Korea Utara jika Tak Tertib Menggunakan Masker
"Republik Rakyat Demokratik Korea sedang melanjutkan program nuklirnya, termasuk produksi uranium yang sangat diperkaya dan pembangunan reaktor air ringan eksperimental."
"Negara Anggota menilai bahwa Republik Rakyat Demokratik Korea sedang melanjutkan produksi senjata nuklir," tulis laporan itu.
Perlu diketahui, Korea Utara secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pekan lalu tidak akan ada perang lagi karena senjata nuklir negara itu menjamin keselamatan dan masa depannya meskipun ada tekanan dari luar.
Baca: Digugat karena Tindakannya, Adik Kim Jong Un Terancam Hukuman Mati Jika Tertangkap Korea Selatan
Laporan PBB mengatakan satu negara, yang tidak diidentifikasi, menilai bahwa Korea Utara "mungkin berusaha untuk mengembangkan miniaturisasi nuklir.
Pengembangan itu bisa juga memungkinkan berlanjut pada pengembangan sistem hulu ledak.
Korea Utara telah dikenai sanksi PBB sejak 2006 karena program nuklir dan rudal balistiknya.
Sementara Dewan Keamanan terus memperkuat sanksi dalam upaya untuk memotong dana untuk program-program tersebut.
Baca: Jadi Anggota Penuh Politbiro Korea Utara, Posisi Kim Yo Jong Makin Kuat sebagai Tandem Kim Jong Un
Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump telah bertemu tiga kali sejak 2018, tetapi gagal mencapai kesepakatan atas permintaan AS agar Pyongyang menyerahkan senjata nuklirnya dan tuntutan Korea Utara untuk mengakhiri sanksi.
Pada Mei 2018, Korea Utara menindaklanjuti janji untuk meledakkan terowongan di lokasi uji coba nuklir utamanya, Punggye-ri, yang menurut Pyongyang adalah bukti komitmennya untuk mengakhiri pengujian nuklir.
Tetapi mereka tidak mengizinkan para ahli untuk menyaksikan pembongkaran tempat tersebut.