Ribuan Kembang Api Sisa Asian Games 2018 Meledak, Gudang Amunisi Mako Brimob Polda Sumsel Terbakar

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kebakaran. Gudang amunisi di Mako Brimob Polda Sumatra Selatan terbakar pada Minggu (2/8/2020) karena kembang api sisa Asian Games 2018 meledak.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gudang amunisi Mako Brimob Polda Sumatera Selatan terbakar karena ribuan kembang api sisa Asian Games 2018 yang disimpan di gudang itu meledak.

Berdasarkan informasi Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Supriadi, kebakaran itu terjadi pada Minggu (3/8/2020) pukul 23.00 WIB.

Api baru bisa dipadamkan oleh pemadam kebakaran satu jam kemudian.

"Yang terbakar adalah gudang logistik Gegana tempat penyimpanan amunisi. Tapi, yang meledak bukan amunisi, melainkan sisa kembang api Asian Games," kata Supriadi di Mapolda Sumatera Selatan, Senin (3/8/2020).

Menurut Supriadi, saat Asian Games selesai, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menitipkan sisa kembang api ke Mako Brimob Polda Sumsel.

Dengan kejadian ini, mereka akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat mengenai waktu pengambilan sisa kembang api itu.

"Kita akan tanya kapan itu barang akan dimusnahkan, kembang api ini sebenarnya tidak berbahaya, cuma bisa menimbulkan api," ujarnya.

Baca: Ruang Radiologi RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur Terbakar, Para Pasien Dievakuasi

Baca: Larangan Main Ponsel Saat Isi BBM di SPBU Karena Picu Kebakaran, Mitos atau Fakta? Ini Jawabannya

Ilustrasi kebakaran (Tribun Timur)

Terkait penyebab kebakaran, Supriadi menyebutkan bahwa kejadian itu diakibatkan adanya hubungan pendek arus listrik di gudang amunisi.

"Amunisi tidak masalah, tidak ada yang terbakar. Yang terbakar hanya baju dan lain-lain, yang terbakar sedang diinventarisir, hasil dari Labfor kebakaran karena korsleting listrik," kata Kabid Humas.

Larangan main ponsel saat sedang mengisi BBM, mitos atau fakta? 

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjadi salah satu lokasi rawan terjadi kebakaran.

Semua orang yang berada di tempat tersebut, wajib mematuhi aturan yang sudah ditetapkan.

Kendati sejumlah aturan sudah terpampang jelas, namun masih banyak orang yang abai dengan larangan tersebut.

Hal yang disepelekan adalah menggunakan ponsel di area SPBU.

Ponsel disebut-sebut dapat memicu terjadinya kebakaran.

Paimin, Kepala SPBU Pertamina MT Haryono di Jakarta Timur, menjelaskan, pihaknya telah mengimbau siapa saja yang berada di area SPBU untuk tidak bermain ponsel.

“Sesuai dengan standar keselamatan kerja memang tidak boleh memainkan ponsel di SPBU karena bisa membahayakan konsumen dan pengendara lainnya,” ujar Paimin, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

 

Potensi kebakaran yang dimaksud berasal dari energi listrik statis yang timbul dari ponsel.

Energi tersebut bertemu dengan uap bensin dari nozzle ataupun tangki bahan bakar.

Baca: Kekerasan dalam Pacaran, Seorang Pria di Afrika Selatan Tega Bakar dan Kunci Kekasihnya

Baca: Jadi Korban Prank Kebakaran, Petugas Damkar Solo Mengaku Tak Kapok

“Kalau investigasi mengenai bermain smartphone bisa menyebabkan kebakaran di SPBU memang belum ada, namun sempat beberapa kali terjadi kasus kebakaran di SPBU yang disebabkan oleh listrik statis saat melakukan pengisian,” katanya.

Petugas SPBU sedang mengisi BBM ke mobil (Tribunnews.com)

Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), menjelaskan, kejadian kebakaran di SPBU yang langsung dipicu oleh ponsel memang sangat jarang terjadi.

Jusri mengungkapkan, umumnya kebakaran di SPBU terjadi karena ada percikan api, listrik statis, ataupun kerusakan komponen di mobil.

“Bermain ponsel dilarang bukan hanya karena bisa berpotensi menyebabkan kebakaran, tapi barang elektronik apapun dapat mengalihkan perhatian pengendara,” ucap Jusri.

“Ini yang dikhawatirkan dapat memicu terjadinya kebakaran, bahkan tindak kriminalitas selama proses pengisian BBM.

Makanya sebisa mungkin alat komunikasi kita taruh dulu saat isi BBM,” tuturnya.

Korelasi Oli Mesin dengan Efisiensi Bahan Bakar

Selain memilik fungsi untuk komponen dari gesekan, ternyata oli mesin memiliki banyak manfaat lainnya.

Ternyata, oli mesin juga berpengaruh pada sisi efisiensi bahan bakar.

Nurdin ST, Technical Specialis PT Pertamina Lubricants, mengatakan, pada dasarnya oli mesin memang multi fungsi.

Untuk dampak efisiensi bahan bakar pada kendaraan juga termasuk.

Namun, tetap ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhinya.

"Secara logika iya, karena tugas fungsi oli untuk mengurangi koefisien gesekan pada komponen, seperti poros, bearing, dan juga beberapa elemen lain di dalam mesin yang bergerak secara relatif," ucap Nurdin kepada Kompas.com, akhir Juni lalu.

"Gesekan tersebut akan menyebabkan kondisi di mana jumlah energi yang disalurkan tidak sama dengan energi yang diterima (rugi-rugi) dari energi pembakaran bahan bakar.

Pelumas kendaraan(www.netwaste.org.au)

Karena itu, pemilihan kekentalan oli atau viscosity (kekentalan) yang tepat sangat dianjurkan," kata dia.

Selain kekentalan oli, kombinasi adiktif yang tepat pada suatu pelumas juga ikut berperan.

Menurut Nurdin, dengan memperhatikan hal tersebut, akan memberikan efek turunnya koefisien gesek dan menekan rugi-rugi energi dari gesekan yang terjadi.

Karena itu, Nurdin menganjurkan setiap pemilik mobil untuk tak menyepelekan peran oli bagi kerja mesin.

Termasuk memilih oli yang sesuai dengan kendaraan.

 

Apalagi bila sampai tak memperhatikan kondisinya hingga lupa dengan jadwal pergantian oli yang sebenarnya sudah menjadi kewajiban rutin.

"Dengan demikian, setiap tetes bahan bakar yang dibakar, akan menjadi lebih bermanfaat karena rugi-rugi akibat dari gesekan tadi bisa diminimalisir.

Dari situ, terbentuklah ekosistem yang efisien untuk bahan bakar kendaraan," kata Nurdin.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas/Tyo/Kompas.com/Dio Dananjaya/Aji YK Putra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lagi Isi BBM Dilarang Main Ponsel, Mitos atau Fakta?" dan 

"Gudang Amunisi Mako Brimob Polda Sumsel Terbakar, Kembang Api Asian Games Meledak"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer