Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno, dikabarkan telah menerima rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra untuk mendukung paslon tersebut.
Mengenai keputusan dukungan terhadap Gibran, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani buka suara.
Muzani mengatakan salah satu alasan mendukung Gibran adalah karena posisi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan di kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Gibran merupakan putra sulung Presiden Jokowi.
"Tentu saja Pak Prabowo adalah Menteri Pertahanan yang merupakan menteri dari Pak Jokowi. Jadi saya kira hubungan-hubungan itu juga menjadi alasan alasan kita mengambil keputusan itu," kata Muzani di Kantor DPP Partai Gerindra, Senin (3/8/2020) dikutip dari Kompas.
Selain hubungan antara Prabowo dan Jokowi, Muzani mengatakan Partai Gerindra hanya memiliki tiga kursi DPRD di Solo.
Dengan demikian, Gerindra tidak dapat mengajukan bakal pasangan calonnya sendiri.
Baca: Dicopot dari Sekretaris Fraksi, Kader PKS Solo yang Kenakan Baju Khas Gibran Beri Penjelasan
Baca: Singgung Politik Dinasti, PKS Ingin Gandeng Achmad Purnomo untuk Lawan Gibran di Pilkada Solo
Berdasarkan Peraturan KPU, partai politik atau gabungan partai politik harus memperoleh paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu terakhir, jika ingin mengusulkan bakal pasangan calon.
Artinya, partai politik atau gabungan partai politik harus memiliki 9 kursi di DPRD ketika mengusulkan bakal pasangan calon pada Pilkada Solo.
"Kursi kita di Solo tiga kursi, sehingga kita harus menggunakan tiga kursi itu untuk segera mencalonkan," ujarnya.
Sebelumnya, Partai Gerindra diberiatkan resmi mendukung bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa, dalam Pilkada 2020.
Gerindra Solo sempat dipertanyakan dukungannya kepada paslon Gibran dan Teguh karena tidak adanya deklarasi.
Kendati demikian, dari awal Gerindra Solo mengklaim konsisten mendukung paslon Gibran dan Teguh.
Pengambilan surat rekomendasi dukungan di kantor DPD Gerindra Jateng tidak hanya untuk paslon Gibran dan Teguh, tetapi juga paslon lain yang didukung Gerindra pada Pilkada Serentak 2020.
Baca: Achmad Purnomo Ogah Jadi Tim Pemenangan Gibran di Pilkada Solo 2020: Tanpa Saya Gibran Pasti Menang
Baca: Selain Gibran & Bobby Nasution, Anak Maruf Amin hingga Keponakan Prabowo Juga Ramaikan Pilkada 2020
Dia mengatakan surat rekomendasi dukungan paslon Gibran dan Teguh ditandatangani secara langsung Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
"Langkah kita tetap tidak goyah bahwa kita mendukung Mas Gibran dan Mas Teguh," ujar Ardianto.
Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo, Didik Hermawan, sempat memakai pakaian pendukung bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Aksi Didik itu berbuntut panjang lantaran PKS sudah menegaskan tidak akan mendukung Gibran.
Akibat tindakannya itu, kini Didik harus rela dicopot dari jabatan Sekretaris Fraksi PKS DPRD Solo.
Peristiwa tersebut terjadi dalam forum resmi, yakni sidang paripurna DPRD Solo, Rabu (29/7/2020).
Saat itu Didik mewakili Fraksi PKS membacakan pandangan dalam pembahasan Raperda tentang Perubahan APBD Surakarta 2020.
Hanya sejumlah anggota dan pimpinan DPRD Solo yang hadir di lokasi. Sementara anggota lainnya mengikuti sidang via daring.
Akibat dari aksinya tersebut, Didik akhirnya dipanggil pimpinan fraksi dan pimpinan struktur partai.
Dia kemudian dicopot dari jabatan Sekretaris Fraksi PKS DPRD Solo.
"Menyikapi kejadian itu kami dari fraksi telah memanggil saudara Didik. Fraksi PKS DPRD Solo mencabut status Didik sebagai Sekretaris Fraksi PKS DPRD Solo," kata Ketua Fraksi PKS DPRD Solo, Asih Sunjoto kepada wartawan di Gedung DPRD Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/7/2020).
Selain itu, Didik tidak boleh menjadi juru bicara Fraksi PKS selama satu tahun.
Baca: Singgung Anak Presiden Maju dalam Pemilihan Wali Kota, Pengamat: Melawan Gibran di Solo Itu Sia-sia
Baca: Gibran Maju di Pilkada Solo, Pakar Sosiologi: Dia Harus Bisa Buktikan Tak Ada Politik Dinasti
Dia juga dilarang mengenakan pakaian pendukung Gibran dalam forum resmi DPRD Solo.
"Ini yang menjadi keputusan rapat fraksi tadi. Setelah kita mendengarkan kronologis yang disampaikan saudara Didik," ungkap Asih.
Didik sebelumnya telah mengungkap alasannya mengenakan baju tersebut.
Dia yang membentuk kaukus muda PKS mengaku sudah lama mendukung putra Presiden Joko Widodo.
Apalagi saat ini keputusan PKS belum final.
"Karena PKS belum bersikap jadi memang mengumpulkan berbagai macam alternatif. Apalagi PKS sampai sekarang masih berusaha membentuk koalisi. Koalisi itu menurut perhitungan kaukus muda mungkin agak susah terbentuk," kata Didik kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
"Makanya, kita tinggal pilihannya antara Gibran, Bajo atau netral. Lha, kaukus muda memang kumpulan anak-anak muda kita mengusulkan kepada struktur DPD PKS untuk mendukung calon wali kota Mas Gibran," sambung dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hubungan Prabowo-Jokowi Jadi Alasan Gerindra Dukung Gibran pada Pilkada Solo" dan Tribunnews.com dengan judul "Pakai Baju Pendukung Gibran, Kader PKS Solo Dicopot, Ternyata Ini Alasan Dukung Putra Jokowi"