Di Tengah Sentimen Anti-China, Samsung Mendulang Untung di India, Hampir Samai Pangsa Pasar Xiaomi

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Samsung Galaxy A30S. Produk Samsung bertambah laris di India setelah ada sentimen anti-China di negara itu.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hubungan China dan India yang memanas akibat konflik di perbatasan turut berdampak pada pangsa pasar ponsel pintar.

Di India, Samsung Electronics Co Ltd kini gencar melakukan promosi produknya di tengah gelombang anti-China di India.

Perusahaan ponsel pintar asal Korea Selatan itu berusaha mengalahkan dominasi Xiami Corp asal China.

Samsung menjadi satu-satunya produsen ponsel pintar non-China utama di India dan mendapat dukungan dengan adanya gelombang anti-China di India.

Menurut Counterpoint, posisi Samsung di India kini melonjak ke posisi nomor 2 dengan pangsa pasar mencapai 26% pada kuartal kedua 2020, tepat di belakang Xiaomi yang menguasai 29% pangsa pasar.

Sebelumnya, Samsung berada di posisi ketiga dengan pangsa pasar 16% pada kuartal sebelumnya.

Melansir dari Reuters, setelah menjadi pemimpin yang tak tertandingi di pasar ponsel pintar terbesar kedua di dunia, Samsung selama tiga tahun terakhir kehilangan pelanggannya dari India akibat kalah saing dengan merek-merek China, yang perangkatnya dianggap lebih baik.

Baca: Bakal Dirilis 5 Agustus, Beredar Bocoran Foto Fisik Samsung Galaxy Note 20, Lihat Penampakannya

Baca: Daftar Harga Smartphone RAM 6GB, 8GB, dan 12GB di Indonesia, dari Samsung, Xiaomi, hingga Oppo

Ilustrasi India dan China (Kolase Wikimedia)

Meski demikian, data Counterpoint menunjukkan, India masih menyumbang sekitar US$ 7,5 miliar pendapatan smartphone ritel tahunan untuk Samsung. Ini menjadikan India sebagai pasar terbesar perusahaan di luar Amerika Serikat.

Samsung sendiri telah membangun apa yang digambarkannya sebagai pabrik manufaktur ponsel terbesar di dunia di pinggiran New Delhi, di mana ia menguji perangkat baru untuk kemudian diekspor.

Kekuatan produksi itu, dan kemampuan Samsung untuk mencari banyak komponen secara internal, membantunya mendapatkan kekuatan di tengah pandemi.

Merek ponsel pintar China Xiaomi dan Oppo mengalami masalah produksi dan penundaan produk karena Covid-19. Kendati begitu, Samsung tetap dapat mengirim telepon dengan lancar.

“Krisis Covid telah mendorong orang untuk menggunakan smartphone untuk semua aktivitas, mulai dari pendidikan online, pembayaran digital, hingga bahkan terhubung dengan teman-teman melalui panggilan video.  Itulah sebabnya ponsel anggaran ini berfokus pada pasar massal," kata sumber yang mengetahui strategi Samsung di India.

Seorang juru bicara Samsung mengatakan perusahaan melihat permintaan yang tinggi untuk perangkatnya di India dan memprediksi pendapatannya meningkat dari tahun lalu.

Baca: Setelah Borong Jet Tempur, India Kirim 35 Ribu Tentara ke Perbatasan China di Himalaya

Sayangnya, perusahaan tidak memberikan rincian pendapatan dari masing-masing negara.

Sentimen anti-Tiongkok bukanlah hal baru di India, tempat produk China memiliki reputasi untuk produk yang lebih murah.

Samsung, meskipun memiliki reputasi merek yang lebih baik, telah berjuang untuk merayu pelanggan India yang sensitif terhadap harga.

Akan tetapi, penawaran produk low-end yang lebih baik dan gelombang anti-Tiongkok baru-baru ini dapat mengubah dinamika pasar. 

New Delhi telah melarang 59 aplikasi China sejak pertikaian perbatasan dan para pedagang menyerukan boikot produk-produk impor Tiongkok.

Baca: Presiden Donald Trump Akan Segera Blokir TikTok, Berdalih Aplikasi Ini Membahayakan dan Jadi Ancaman

Baca: AS dan India Gelar Latihan Militer Bersama, Ahli: Mereka Sama-sama Targetkan China

"Samsung adalah merek smartphone nomor dua di India setelah Apple menurut data," kata ahli strategi merek Harish Bijoor.

"Jadi ponsel dengan harga antara 6.000 rupee hingga 15.000 rupee dari Samsung sangat baik ditempatkan saat ini untuk merebut pangsa pasar dari pesaing China."

IPhone termurah di India harganya sekitar 31.500 rupee, sedangkan ponsel Xiaomi termurah harganya sekitar 7.500 rupee.

Jet Tempur Buatan Prancis Tiba di India

Para pejabat India mengatakan jet tempur Rafale buatan Prancis sudah tiba di Pangkalan Angkatan Udara India (IAF), seperti diberitakan Al Jazeera, Rabu (29/7/2020).

India yang dikenal sebagai importir senjata terbesar, memang tengah memodernisasi kekuatan militer mereka, apalagi ketika India bersinggungan dengan Pakistan dan China.

Pesawat-pesawat itu mendarat di pangkalan udara di Ambala, Haryana, di tengah pengamanan yang ketat, Rabu (29/7/2020).

Polisi dan tentara menutup jalan menuju pangkalan itu, melarang fotografi dan memberlakukan larangan pertemuan lebih dari empat orang, kata perwira polisi Abhishek Jorwal.

Jet tempur MiG-29 milik Angkatan Udara India (IAF) yang belum lama ini diperbarui dengan penambahan instrumen terbaru. (AFP / SAM PANTHAKY)

"Burung-burung telah mendarat dengan selamat di Ambala," kata Menteri Pertahanan India Rajnath Singh lewat Twitter milknya.

Singh mengatakan kemampuan baru India ini mampu membuatkhawatir pihak yang mengancam integritas India.

"Jika ada yang perlu khawatir atau kritis tentang kemampuan baru ini ... itu harus mereka yang ingin mengancam integritas wilayah kita," lanjutnya.

Sebelumnya, jet buatan Dassault Aviation ini diujicobakan oleh petugas IAF ketika lepas landas dari Merignac, Prancis, Senin lalu.

Jet tempur ini menjadi bagian dari kesepakatan 9,4 miliar dolar dengan Prancis pada 2016.

(Tribunnewswiki/Tyo/Nur/Kontan/Barratut Taqiyyah Rafie)

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul "Gelombang anti-Tiongkok kian menggema di India, Samsung ketiban untung"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer