KH Maman Imanul Haq

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KH Maman Imanul Haq saat masih menjadi Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN), ditemui di kantor Amnesty International, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).


Daftar Isi


  • Pendidikan


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Saat kecil, tak pernah terpikir dalam benak KH Maman Imanul Haq bercita-cita menjadi seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dia tumbuh dan dibesarkan dari lingkungan keluarga yang sangat religius.

Putra kedua dari pasangan KH Abdurrochim dan Hj Lalih Halimah ini lahir di Sumedang, Jawa Barat, pada 8 Deseber 1972 lalu.

Masa kecil yang dilaluinya di sebuah daerah sejuk lereng Gunung Tampomas Cimalaka, Sumedang, dengan hamparan sawah, kicau burung-burung, hembusan kabut pagi, wangi rerumputan serta keragaman budaya Sunda yang khas, telah menumbuhkan potensi dan bakat seninya.

Selama enam tahun Kyai muda ini menempa ilmu di Ma’had Baitul Arqom, Bandung Selatan, dengan kedisiplin belajar, berorganisasi serta keahlian berbahasa sehingga membentuk kepribadian yang progressif, toleran, serta mempunyai kualitas spiritual yang penuh.

Kemudian ia menempuh pendidikan pesantren di Banyurip Pekalongan, PMH Pusat Kajen Pati dan terakhir di Ar-Raudhoh Tambak Beras Jombang.

Ia juga merupakan Kandidat Doktor dari Universitas Nahdhatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta ini menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Cimalaka III Sumedang (1978–1984), pendidikan menengah di MTs-MA Mahad Baitul Arqom Bandung (1984-1990), dan Perguruan Tinggi di STAI Majalengka (1995–2001) serta Magister Manajemen (2017).

Pada masa belajarnya, Maman kecil mendapatkan bimbingan langsung dari KH. Abdurrochim, ayahnya sendiri, kemudian KH. Ali Imron (Pesantren Baitul Arqom Bandung), KH. Ruhiyat Bantargedang (Tasikmalaya), KH. Abdul Malik, dan KH. Mudzakir (Pekalongan), KH. Nafi Abdullah Salam PMH Pusat (Kajen Pati), KH. Taufiqurrahman Fattah Tambakberas (Jombang), dan puncaknya Maman muda dibimbing langsung KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

KH Maman Imanulhaq (Tribunnews.com)

  • Mendirikan Pondok Pesantren


Dalam perjalanan waktu, pria yang dipanggil Kang Maman ini mendirikan Pesantren Al-Mizan yang dirintisnya sejak Tahun 1999.

Melalui Ponpes itu, Kang Maman terus aktif mengukuhkan spirit keagamaan yang transformatif dan kebangsaan yang pluralis dan berkeadilan.

Rentang 1998-1999, ketika Reformasi bergulir, ia mulai aktif menjadi mubaligh.

Bersama KH Manarul Hidayat, Habib Idrus Jamalullail, dan para mubaligh lain, Kang Maman kerap mengisi acara pengajian di Majlis Ta’lim Hidayatullah Cirebon, Jawa Barat.

KH Maman Imanul Haq (Istimewa)

  • Jadi Pembicara dan Pendakwah


Selain aktif di dunia pesantren, suami H. Upik Rofiqoh dan ayah tiga orang anak ini, aktif menyuarakan prinsip kesetaraan gender, demokrasi, HAM dan memfasilitasi Dialog antar-Iman.

September-Oktober 2004 berkujung ke USA, sebagai peserta program Inter-religios Dialogue Ohio University.

Sebelum jadi Legislator ia aktif di Fahmina Institute Cirebon, Akademi Entrepreneur Al-Biruni Ciwaringin Yayasan Pendidikan Seni Nusantara Jakarta, TGI (The Grage Institute), KontraS Jakarta, RKIH dan ANBTI.

Sebagai ketua Lembaga Dakwah PBNU pusat (2014-2018), Kang Maman secara konsisten berdakwah menyebarkan spirit dan nilai Islam damai dan toleran yang rahmatan lil alamin.

Selain aktif menulis Buku, artikel dan puisi, Kang Maman, aktif sebagai pembicara di berbagai forum dan kerap tampil di TV Nasional.

Adapun sejumlah karyanya yang dibukukan, di antaranya, Hoki (Humor Kiyai), Kupilih Sepi, Nazham Santri, Dzikir Cinta, Fatwa dan Canda Gusdur, Penguin, Sabda Nabi Yang Membumi, Serambi Kiyai, dan Khasiat Sholawat.

KH Maman Imanul Haq (Istimewa)

  • Masuk Politik


Perjalanan hidupnya memasuki tahap baru, saat memutuskan untuk terjun ke dunia politik nasional.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi pilihannya sebagai kendaraan politiknya.

Ia maju menjadi calon legislatif ia dari Daerah Pemilihan Jawa Barat IX.

Ia pun terpilih menjadi Anggota DPR RI dua periode 2014-2018 dan periode 2019-2024.

Kini ia bertugas di Komisi VIII DPR RI yang membidangi agama, sosial dan pemberdayaan perempuan.

Sedangkan di MPR RI, Kang Maman saat ini mengemban tugas sebagai Anggota Badan Pengkajian MPR RI.

"Saya ingin menerapkan prinsip sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain melalui jalur politik yang berprinsip pada politik kemaslahatan. Saya ingin memberikan manfaat bagi umat dan bangsa," tutur Kang Maman kepada Tribunnews.com, medio Juli 2020.

Saat awal dan sekarang menjadi anggota DPR, keluarga sangat mendukung Kang Maman.

"Alhamdulillh dari awal terjun ke dunia politik keluarga sangat mendukung dan mensupport penuh terhadap kerja-kerja politik saya," tuturnya.

"Karena mereka juga paham bahwa aktivitas politik saya semata-mata an sich bukan hanya untuk kepentingan pribadi melainkan utk kemaslahatan umat dan publik," jelas mantan Direktur Relawan TKN.

  • Apa yang ingin Kang Maman Suarakan di DPR?


Maju sebagai wakil rakyat, Kang Maman memiliki visi mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, toleran dan berpijak kepada nilai religiusitas serta kearifan-kearifan lokal.

Adapun agenda politik yang ia ingin perjuangkan adalah:

1. Pemenuhan hak atas pendidikan dan kesehatan yang berkualitas tanpa diskriminasi bagi seluruh lapisan masyarakat.

2. Penghentian segala bentuk kekerasan atas nama suku, ras, agama terhadap siapapun terutama perempuan dan kelompok minoritas.

3. Perlindungan atas kebebasan berkeyakinan dan beragama.

4. Mendorong terbentuknya masyarakat yang bersikap serta berkulturterbuka dan toleran dengan menjunjung nilai religiusitas, kemanusiaan dan kesetaraan.

5. Memperjuangkan dan melestarikan ideologi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah demi terwujudnya Islam Rahmatan lil ‘Alamin dengan prinsip dakwah anti kekerasan.

6. Menjaga dan melestarikan berbagai tradisi , seni budaya dan kearifan lokal yang ada dan tumbuh di tengah masyarakat.

7.Penghentian Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

8. Penghentian produk hukum yang diskriminatif terhadap buru, perempuan dan kaum minoritas.

9. Pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat secara adil dan merata.

10. Penghentian kemiskinan terhadap kaum buruh, petani, nelayan, pedagang kecil dan menengah serta masyarakat marginal melalui program-program peduli lingkungan sosial.

  • Calon Bupati Majalengka


Kang Maman sempat maju menjadi Calon Bupati Majalengka dalam pilkada 2018 lalu.

Ia berpasangan dengan Jefry Romdony.

Mereka diusung oleh PKB, Gerindra, PKS, PAN dan Nasdem.

Dalam pilbup Majalengka, Kang Mamam-Jefry berkompetisi dengan
dua pasangan calon lain, yaitu Karna Sobahi-Tarsono Mardiana dan Sanwasi-Taufan Ansyar.

Saat maju jadi Calon Bupati, Kang Maman mengundurkan diri dari jabatannya di DPR RI. Posisinya digantikan oleh Lilis Santika.

Takdir berkata lain. Kang Maman gagal terpilih untuk memimpin Bupati Majalengka selama lima tahun.

Pada Pilgub 2018, Karna-Tarsono resmi terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Majalengka.

  • Kembali ke DPR


Usai kalah di Pilbup Majalengka, Kang Maman memilih melenggang mengejar kursi di Senayan.

Ia kembali mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (Caleg) 2019 dari PKB.

Kang Maman berkompetisi mengejar kursi DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) 9, Kabupaten Majalengka, Subang dan Sumedang.

Setelah melalui serangkaian proses Pemilu, Kamg Maman dipastikan melenggang ke Senayan lagi.

Ia berhasil meraih 50.581 suara.

 

 

  • Organisasi


Sebelum terpilih sebagai Anggota DPR RI 2 Periode, 2014-2019 dan 2019-2024, Kang Maman aktif sebagai Pembina Yayasan Al-Mizan, Majelis Nasional Aliansi Nasional Kebhinekaan Tunggal IKA, Board di KontraS, Pembina Masyarakat Muslim Moderat, Badan Kebijakan Fahmina Institute Cirebon, Pendiri Tikar Media Jogjakarta, Ketua Akar Djati Cirebon, dan Ketua Lembaga Dakwah PBNU.


  • Keagamaan


Melalui Pesantren Al-Mizan yang diasuhnya, Kang Maman terus aktif mengukuhkan spirit nasionalisme dan kebangsaan serta menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kepesantrenan yang humanis, damai, dan toleran, yang menghargai perbedaan dan keberagaman kepada ratusan santri dan ribuan Jamaah Paguyuban Sholawat Akar Djati yang diasuhnya.

Melalui jalur konstitusional, Anggota Komisi VIII DPR RI ini terus aktif berdakwah menyebarkan Islam damai dan toleran yang rahmatan lil alamin. Materi dakwahnya yang memperlihatkan pemihakan terhadap dhu’afa dan mustadh’afin, kepedulian pada ranah budaya lokal, merangkul kaum pinggiran (marginal) serta mensponsori kreativitas anak-anak muda, telah menjadikan sosok Kang Maman diterima oleh semua kalangan yang beragam.

  • Kemasyarakatan


Kang Maman Imanulhaq aktif bersinergi dengan lembaga-lembaga masyarakat yang konsen pada isu-isu anti korupsi, transparansi anggaran, serta kebijakan publik dan lingkungan hidup, seperti; Indonesia Corruption Watch (ICW), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Transparency Internasional Indonesia (TII), dan Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA).

Bersama Budayawan Taufik Rahzen, ia pun mendirikan KITA, Kerapatan Indonesia Tanah dan dipilih menjadi ketua umum.

  • Kebudayaan


Penulis Buku Fatwa dan Canda Gus Dur dan beberapa buku yang diterbitkan Kompas, Nuansa, LKiS dan lain-lain, memiliki minat dalam dunia sastra.

Ia pernah berkeliling dalam Olimpide Kebudayaan sebagai narasumber kegiatan Syukur Pesisir. Bahkan pada Oktober 2003, ia menjadi pembicara dalam Kongres Kebudayaan V di Bukittinggi, Sumatera Barat. Pada September hingga Oktober, ia singgah ke ke Amerika Serikat untuk menghadiri program Inter-religios Dialogue di Ohio University.

  • Ekonomi


Melalui jalinan Kemitraan yang kuat dengan bank Indonesia melalui PSBI (Program Sosial Bank Indonesia), Kang Maman bertekad akan memperkuat pesantren pesantren dalam bidang ketahanan pangan: Mendirikan Greenhouse di beberapa Pesantren, Membuat LAB MA 11 untuk meningkatkan produktivitas petani dan Membangun pesantren Agroforestri Wanajaya yang bergerak di bidang integrated Farming Sistem.

  • Teknologi


Kang Maman Membangun ekosistem digital pesantren dengan CAHI (BUMN China) melalui Konten Digital Pesantren (Kodipest), Balai Latihan Kerja Komunitas melalui BLK komunitas IT Majalengka, Membangun ekosistem pembayaran non cash melalui Q ris PT Telkom Indonesia.

Aktif di media sosial, Kang Maman bisa disapa di: FB Maman Imanulhaq , Twitter @Kang_Maman72, IG Maman Imanulhaq, Youtube Maman Imanul Haq

(Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau)



Nama Maman Imanul Haq


Tanggal Lahir 8 Desember 1972


Pekerjaan Anggota DPR RI


Partai Partai Kebangkitan Bangsa


Dapil Jawa Barat IX


Komisi VIII - Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan


Sumber :


1. Wawancara Tribunnews.com


Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer