Aritmia

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI. Aritmia adalah suatu penyakit yang terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung normal tidak bekerja dengan baik atau mengalami gangguan


Daftar Isi


  • Informasi


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aritmia adalah suatu penyakit yang terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung normal tidak bekerja dengan baik atau mengalami gangguan.

Berbagai jenis aritmia, antara lain:

  • Bradikardia, yaitu kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat dari normal.
  • Blok jantung, yaitu kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur, dan dapat menyebabkan pengidapnya kehilangan kesadaran (pingsan).
  • Takikardia supraventrikular, yaitu kondisi ketika jantung berdenyut cepat secara tidak normal.
  • Fibrilasi atrium, yaitu kondisi ketika jantung berdetak cepat dan tidak teratur, bahkan ketika pengidapnya sedang beristirahat.
  • Fibrilasi ventrikel, yaitu jenis aritmia yang dapat menyebabkan pengidapnya kehilangan kesadaran atau kematian mendadak akibat detak jantung yang terlalu cepat dan tidak teratur.
ILUSTRASI. Aritmia adalah suatu penyakit yang terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung normal tidak bekerja dengan baik (kompas.com)

Baca: Adenoma Bronkus

Baca: Asbestosis

  • Penyebab


Berikut ini penyebab yang dapat mengakibatkan aritmia, antara lain:

  • Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah. Kadar elektrolit seperti kalium, natrium, kalsium, dan magnesium dapat mengganggu impuls listrik jantung, sehingga mengakibatkan aritmia.
  • Penggunaan narkoba. Penggunaan obat-obatan terlarang dapat memengaruhi kerja jantung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
  • Efek samping obat-obatan. Beberapa obat batuk dan pilek yang dijual bebas dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami aritmia.
  • Banyak mengonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat mempengaruhi impuls listrik jantung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
  • Banyak mengonsumsi kafein atau nikotin (merokok). Kafein dan nikotin menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari normal, sehingga mengakibatkan aritmia.
  • Gangguan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif mampu meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
  • Sleep apnea obstruktif. Pada keadaan ini, pernapasan yang dialami pengidap penyakit ini akan terganggu saat tidur dan dapat meningkatkan risiko aritmia.
  • Diabetes. Diabetes yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan aritmia.
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat menyebabkan dinding bilik kiri jantung menebal dan menjadi kaku, sehingga aliran listrik jantung terganggu.
  • Penyakit jantung koroner, gangguan lain pada jantung, atau riwayat operasi jantung.
  • Penyempitan pembuluh darah arteri jantung, serangan jantung, kelainan pada katup jantung, gagal jantung, dan kerusakan jantung lainnya merupakan faktor risiko dari hampir segala jenis aritmia.
Jantung (kompas.com/Intisari-Online.com)

  • Gejala


Gejala yang dialami pengidap aritmia, antara lain:

  • Rasa berdebar di dada.
  • Detak jantung lebih cepat daripada normal (takikardia).
  • Detak jantung lebih lambat daripada normal (bradikardia).
  • Kelelahan  dan lemas.
  • Pusing.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.
  • Pingsan.

  • Pengobatan


Beberapa langkah yang umumnya dilakukan dokter untuk mengobati aritmia sebagai berikut.

  • Obat-obatan, misalnya obat-obatan penghambat beta untuk menjaga denyut jantung tetap normal dan obat-obatan antikoagulan, untuk menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah dan stroke.
  • Alat picu jantung untuk menjaga detak jantung tetap normal pada kasus-kasus aritmia tertentu.
  • Kardioversi. Dokter akan memberikan kejutan listrik ke dada pengidap untuk membuat denyut jantung kembali normal. Prosedur ini dilakukan jika suatu aritmia tidak dapat ditangani dengan obat-obatan.
  • Metode ablasi untuk mengobati aritmia yang letak penyebabnya sudah diketahui.

  • Pencegahan


Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya aritmia, antara lain:

  • Menghindari dan mengurangi stres.
  • Mengonsumsi makanan sehat.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa petunjuk dari dokter, terutama obat batuk dan pilek yang mengandung zat stimulan pemicu jantung berdetak cepat.
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
  • Tidak merokok.
  • Berolahraga secara teratur.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Informasi


Penyakit Aritmia


Penyebab Impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung normal tidak bekerja dengan baik


Menyerang Jantung


Sumber :


1. www.halodoc.com/kesehatan/aritmia


Penulis: Putradi Pamungkas

Berita Populer