Senjata Terbaru yang Dipamerkan Militer Dunia, Drone Milik Rusia Bisa Sebabkan Tsunami Puluhan Meter

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kombinasi rekaman yang diperoleh dari IRIB TV Negara Iran pada 29 Juli 2020, dilaporkan menunjukkan rudal balistik yang diluncurkan oleh Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) selama hari terakhir latihan militer di dekat perairan Teluk yang sensitif. Iran dan Rusia memamerkan kemampuan balistik mereka.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Akhir-akhir ini banyak negara yang unjuk gigi memamerkan senjata milik mereka, tak terkecuali rudal-rudal mematikan.

Dua dari negara yang dimaksud ialah Rusia dan Iran.

Iran baru saja menggelar uji coba rudal balistik mereka, Rabu (29/7/2020).

Sementara Rusia telah memperlihatkan berbagai rudal mereka ke publik selama beberapa waktu terakhir.

Dihimpun TribunnewsWiki.com, berikut ini daftar senjata mengerikan yang baru saja dipamerkan militer dunia.

Rudal Hipersonik Zircon

Gambar yang diunggah oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan rudal hipersonik Zircon ditembakkan dari kapal perang Admiral Gorshkov. (The Sun via Kompas.com)

Baca: Persempit Ruang Gerak Militer China, AS Ingin Tempatkan Marinir Bersenjata Rudal di Jepang

Rudal Hipersonik Zircon merupakan senjata milik Rusia.

Senjata ini dikembangkan selama 20 tahun.

Zircon menjadi senjata utama baru dalam pemerintahan Vladimir Putin.

Rudal jenis ini didesain untuk bisa menyerang target baik di darat, laut, maupun kapal, seperti diberitakan Kompas.com.

Rudal itu dilaporkan bisa melaju hingga enam kali kecepatan suara, dan terbang sejauh 965 km, di mana bisa menghantam target dalam tujuh menit.

Poseidon

FOTO INI HANYA ILUSTRASI ---- (FILES) Dalam foto ini, foto yang diambil pada 12 Mei 2015, ICMB nuklir Titan II yang tidak aktif terlihat di sebuah silo di Museum Rudal Titan pada 12 Mei 2015 di Green Valley, Arizona. Ilmuwan AS terkemuka meminta Presiden Donald Trump pada 16 Juli 2020, tidak melanjutkan uji coba senjata nuklir, dengan mengatakan tes semacam itu akan meningkatkan risiko perang nuklir. Dalam sebuah surat yang diterbitkan pada peringatan 75 tahun uji bom atom pertama di dunia pada tahun 1945, sekitar 70 ilmuwan, termasuk setengah lusin penerima Hadiah Nobel, mempertanyakan kemungkinan rencana administrasi Trump untuk mengakhiri moratorium pengujian selama 28 tahun. (Brendan SMIALOWSKI / AFP)

Baca: Di Tengah Ketegangan dengan China, India Minta Rusia Percepat Pengiriman Rudal dan Jet Tempur

Berbeda dengan Zircon, Poseidon bukan rudal balistik melainkan berbentuk drone bawah laut.

Senjata Rusia ini memiliki hulu ledak nuklir.

Musim gugur mendatang, yang jatuh sekitar September, Rusia akan menguji Poseidon di perairan Kutub Utara.

Drone bawah laut bertenaga nuklir itu akan diluncurkan dari kapal selam Belgorod.

Tak salah jika Amerika menganggap senjata ini mengerikan.

Drone berbentuk torpedo milik Rusia itu mampu membawa hulu ledak nuklir hingga dua megaton.

Bahkan, analis menyebut Poseidon sebagai 'Senjata Nuklir Hari Kiamat.'

Sementara daya jelajah Poseidon bisa menjangkau 10.000 kilometer.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer