CAS Putuskan Manchester City 'Menang' atas UEFA, Manchester United, Chelsea hingga Arsenal Meradang

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Skuad Manchester City di musim 2019-20.

TRIBUNNNEWSWIKI.COM - Manchester City memang telah sukses dalam banding melawan putusan UEFA di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Bukti manipulasi data laporan keuangan yang ditemukan UEFA, ternyata tak mampu membuat Manchester City dikeluarkan dari kompetisi Eropa musim depan.

Putusan CAS hanya mendenda klub yang dipimpin Khaldoon Al-Mubarak itu dengan besaran 10 juta euro.

Namun, keputusan CAS ternyata membuat beberapa klub di Inggris tidak puas.

Sembilan klub Liga Inggris dilaporkan telah meminta CAS untuk membatalkan sanksi skors 2 tahun dari kompetisi Eropa yang diterima Manchester City.

Februari lalu, Manchester City dijatuhi hukuman berupa skors dari ajang tingkat Eropa dan denda 30 juta euro karena melakukan pelanggaran berat terhadap aturan Financial Pair Play.

Tak lama setelah menerima hukuman tersebut, Manchester City langsung mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atau Court of Arbitration for Sport (CAS).

Baca: Hukuman Berat untuk Manchester City Resmi Dibatalkan, Jose Mourinho dan Juergen Klopp Ikut Kecewa

Baca: Hasil Liga Inggris : Chelsea dan Leicester Kalah, Kesempatan Emas Manchester United ke Peringkat 3

Banding tersebut diterima pihak CAS dan telah disidangkan pada awal Juni lalu.

Setelah melakukan penimbangan, CAS akhirnya menarik skors Manchester City dan menggantinya dengan denda sebesar 10 juta euro.

Pencabutan hukuman Manchester City itu menuai banyak kritik dari berbagai pihak.

Setelah CAS mengumumkan bahwa hukuman Manchester City dicabut, beberapa klub Liga Inggris pun langsung meminta mereka untuk menganulirnya kembali.

Seperti dilansir dari 90Min, dilaporkan ada sembilan klub yang meradang. 

Mereka meminta CAS untuk tidak membatalkan skors yang seharusnya ditimpakan ke Manchester City itu.

Manchester City. (AFP)

Klub-klub di Liga Inggris tersebut adalah Arsenal, Burnley, Chelsea, Leicester, Liverpool, Manchester United, Newcastle United, Tottenham Hotspur dan Wolverhampton Wanderers.

Belum diketahui apa motif di balik tindakan kesembilan klub Liga Inggris itu.

Akan tetapi, jika melihat siapa saja yang melakukan protes, bisa dikatakan kalau itu berkaitan dengan jatah kompetisi Eropa yang bisa dimanfaatkan apabila Manchester City dihukum.

Terlepas dari itu, Manchester City sendiri memang berhak untuk tampil di Eropa, tepatnya Liga Champions pada musim 2020-2021 nanti.

Mereka mengakhiri musim dengan finis di urutan dua, yang berarti otomatis mendapat satu tiket ke fase grup Liga Champions musim depan.

Manchester City menang melawan UEFA

Pada Senin (13/7/2020), Manchester City "resmi" tetap mengantongi izin untuk bermain di Liga Champions musim depan,

Hal tersebut muncul seturut banding yang dikabulkan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terhadap temuan UEFA yang mengatakan Manchester City melakukan manipulasi laporan keuangan agar bisa menyesuaikan dengan aturan FFP

Keputusan CAS tersebut otomatis menggagalkan vonis awal yang melarang Man City tampil di pentas antarklub Eropa selama dua musim.

Selain menghapus embargo atau skors untuk Manchester City berlaga di kompetisi Eropa, jumlah denda yang patut dibaya klub berjuluk The Citizens itu juga dikurangi dari 30 juta menjadi  dan hanya menjadi 10 juta euro.

Baca: Gagal Total di Liga Inggris, Pesepak bola Kaya Raya Keponakan Sultan Brunei Dilepas Leicester City

Baca: Jurgen Klopp Ingin Menangkan Semua Laga Meski Liverpool Sudah Juara, Petaka Buat Manchester City

Klub yang dipimpin chairman, Khaldoon Al-Mubarak itu pun kini bisa bernafas lega dan bisa kembali melanjutkan rencana-rencana besar untuk musim depan.

Namun, keputusan CAS yang mereduksi hukuman untuk Manchester City ini mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Lontaran kritik dari berbagai pihak atas keputusan itu dilayangkan, termasuk oleh Jose Mourinho.

Pelatih Tottenham Hotspurs, Jose Mourinho. (firstreportsonline.com)

Mourinho menilai penghapusan sanksi buat klub asuhan Pep Guardiola itu sebagai musibah dalam penegakan hukum di sepak bola.

Menurut pelatih Tottenham Hotspurs itu, dengan tetap memberikan sanksi berupa denda, sekalipun itu sudah dikurangi, hal tersebut membuktikan The Citizens memang punya dosa.

Namun, kenapa hukuman besarnya dibatalkan?

"Jika memang Manchester City tidak bersalah, menghukum mereka dengan (denda) beberapa juta adalah sebuah tindakan memalukan," kata Mou, dikutip dari Sky Sports.

"Jika Anda tak bersalah, Anda tak dihukum."

"Sebaliknya, jika bersalah, Anda harus dihukum."

"Saya tak bilang Manchester City bersalah."

"Saya katakan, jika Anda tidak bersalah, maka Anda tak perlu membayar (denda), bahkan tidak sepeser pun," tuturnya.

Baca: Performa Lembek, Manajemen Juventus Incar Guardiola dan Allegri Sebagai Pelatih Baru

Baca: Di Balik Kesuksesan Liverpool, Berikut Tiga Sosok Penting yang Membantu Juergen Klopp Selama Ini

Eks pelatih Manchester United itu mengulas nasib klub lain yang menjadi tersangka pelanggaran FFP pada tahun-tahun sebelumnya.

Nasib mereka tidak sebagus Man City karena ada yang sampai dicoret dari kompetisi UEFA atau diganjar hukuman berat lainnya.

"Saya tahu uang sangat mudah untuk mereka, tetapi ini masalah prinsip saja."

"Jika bersalah, maka Anda harus dicoret dari kompetisi," kata Mou.

"Kritik saya adalah untuk keputusan itu."

"Saya pikir ini akan menjadi akhir dari Financial Fair Play karena tak jelas."

"Kita sedang membicarakan Manchester City, tetapi di masa lalu, klub-klub lain berada dalam situasi yang sama dan Anda tahu apa hasil keputusannya," kata Mourinho lagi.

Juergen Klopp (pelatih Liverpool) dan Pep Guardiola, pelatih Manchester City. (Daily star dan Irishexaminer)

Dalam kesempatan terpisah, pelatih Liverpool, Juergen Klopp, juga menilai pembatalan sanksi Man City bersifat destruktif alias merusak untuk kehidupan sepak bola.

"Financial Fair Play ada untuk melindungi tim dan kompetisi," kata Klopp.

"Itulah ide awalnya bahwa tak ada lagi tim yang menghabiskan uang berlebihan."

"Klub harus meyakinkan uang yang mereka habiskan berasal dari sumber yang benar."

"Jika tidak begitu, maka orang-orang atau negara-negara kaya bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan dan itu bisa membuat kompetisi sangat sulit," tutur pelatih asal Jerman tersebut.

(Tribunnewswiki.com/Ris)

Sebagian artikel tayang di Bolasport.com berjudul 9 Klub Liga Inggris Minta CAS Batalkan Penarikan Skors Man City.



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer