Pemerintah Berencana Izinkan Sekolah Tatap Muka di Luar Zona Hijau, Hasil Survei: 80 Persen Setuju

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi new normal di sekolah - Pemerintah berencana izinkan sekolah tatap muka di luar zona hijau.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah berencana akan mengizinkan pelaksanaan belajar tatap muka untuk sekolah yang berada di luar zona hijau Covid-19.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Senin (27/7/2020).

Pemerintah akan memberi izin penyelenggaraan sekolah tatap muka.

Menurut Doni, pemberian izin ini akan segera diumumkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan langkah-langkah. Dan mungkin tidak lama lagi akan diumumkan daerah-daerah yang selain zona hijau itu juga akan diberikan kesempatan melakukan kegiatan belajar tatap muka," kata Doni dalam jumpa pers seusai rapat dengan Presiden Jokowi, Senin (27/7/2020).

Namun, Doni menegaskan bahwa sekolah tatap muka di luar zona hijau ini harus digelar secara terbatas.

Dalam hal ini jumlah siswa yang hadir harus dibatasi.

Selain itu, durasi belajar di kelas juga harus dipersingkat.

Meski demikian, Doni menyebut bahwa pembelajaran jarak jauh ini efektif untuk mencegah penularan Covid-19.

Di sisi lain, banyak siswa di daerah yang mengalami kesulitan belajar jarak jauh.

Hal ini dikarenakan keterbatasan sinyal internet dan gadget.

Baca: Pemerintah Segera Izinkan Pembelajaran Tatap Muka untuk Sekolah di Luar Zona Hijau, Kapan?

Baca: Tak Punya Smartphone, Dimas Jadi Satu-satunya Siswa yang Belajar Tatap Muka di SMP Negeri 1 Rembang

Doni pun memuji kreativitas daerah yang memberlakukan kebijakan belajar menggunakan radio pada masa pandemi ini.

"Beberapa daerah yang telah berinisiatif menggunakan radio panggil sebagai sarana pembelajaran oleh guru tentunya kita berikan apresiasi karena tidak ada rotan, akar pun jadi," ujar Doni.

"Jadi inilah kreativitas yang berkembang di masyarakat dan kami tentunya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah melakukan berbagai langkah dan upaya sehingga kegiatan belajar-mengajar tetap dilakukan dengan segala keterbatasan yang ada," tuturnya.

Simulasi belajar tatap muka di SMAN 4 Kota Sukabumi. (Dokumen Disdik Jawa B)

Hasil Survei

Dikutip dari Kompas.com, dari jumlah respon, total 80 persen sangat setuju dan setuju apabila sekolah dibuka kembali meski masih pandemi Covid-19.

Hal tersebut merupakan salah satu hasil survei yang dilakukan oleh Cyrus Network dan dirilis pada Senin (27/7/2020).

Dari pertanyaan soal persetujuan sekolah dibuka kembali, hasil survei tersebut menyebutkan ada sebanyak 54,1 persen responden sangat setuju.

Kemudian 26,1 persen setuju, 14,8 persen tidak setuju, dan 5,0 persen sangat tidak setuju.

Baca: Pembelajaran Jarak Jauh Dipastikan Tak Akan Dipermanenkan, Nadiem: Tatap Muka yang Terbaik

Baca: Pembelajaran Jarak Jauh Tahun Ajaran 2020/201 Dimulai Hari Ini, Ada Banyak Tantangan

CEO Cyrus Network Eko Dafid Afianto mengatakan, rata-rata skor setuju untuk pertanyaan tersebut adalah sebesar 7,44

Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk membuka sekolah kembali.

"Ini bisa jadi bahan pertimbangan Mas Nadiem bahwa 80 persen publik jika ditanyakan soal persetujuan sekolah dibuka kembali, 80 persen sangat setuju dan setuju," ujar Eko dalam rilis survei nasional bertajuk Penilaian Publik terhadap RUU Cipta Kerja dan Penanganan Dampak Covid-19 secara daring, Senin (27/7/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnewswiki/Cika, Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Survei Cyrus Network: 54,1 Persen Responden Sangat Setuju Sekolah Dibuka Kembali



Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer