Begini penjelasannya.
Dilansir dari kanal YouTube Ustaz Adi Hidayat, Tanya-Jawab Dzulhijjah Sesi #5 - Berkurban atau Aqiqah dulu? begini penjelasannya.
Berpegang pada pemikiran sejumlah ulama Malikiah dan Syafiah, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan untuk mendahulukan aqiqah terlebih dahulu.
Melalui videonya, Ustaz Ali Hidayat mengawali dengan memberikan pengertian aqiqah dan kapan waktu pelaksanannya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan jika batas waktu aqiqah dibagi menjadi dua yakni batas waktu awal adalah 7 hari pertama setelah bayi lahir, dan bisa hari ke 14 atau kelipatannya (hari ke 21), atau pada batas waktu akhir atau ghulam yakni sebelum anak baligh/dewasa.
Jika batas akhirnya sudah terlewat maka sudah tidak berlaku hukum aqiqah.
Baca: Sapi Kurban Jokowi Rp 89 Juta Diperlakuan Spesial hingga Diberi Karpet Rp 2 Juta Agar Tidur Nyenyak
Baca: Mulai Rabu, Orang yang Berkurban Dilarang Potong Kuku dan Rambut Sampai Kurban Disembelih, Mengapa?
Dirinya juga menuturkan jika Aqiqah dilakukan oleh orang tua untuk anaknya.
"Aqiqah itu ibadah yang ditunanikan untuk bisa dengan ibadah itu diharapkan menjadi pengarah kepada anak untuk tumbuh lebih baik di masa depan.
Karena itu ibadah ini ditujukan spesifik kepada anak, atau penebus anak sebelum dia dewasa" jelasnnya.
"Sedangkan kurban itu tidak spesifik ditujukan kepada anak, tapi lebih kepada jiwa atau diri yang bersifat umum, bukan spesifik dalam rentan usia. Bisa untuk anak-anak, orang dewasa, kakek, nenek, bahkan ini bisa diarahkan pada yang sudah wafat." tambahnya.
Mengacu pada penjelasan tersebut, maka Aqiqah berbeda dengan kurban.
"Dari sini dilihat kemudian oleh ulama Malikiyah, Syafiiah, dengan referensi yang saya sebutkan, karena sifatnya beda, beda jenis, tidak sama, maka mereka lebih memilih untuk memisahkan antara aqiqah dengan kurban, aqiqah sendiri, kurban sendiri.
Jadi kalo Anda ingin aqiqah niatkan aqiqah dengan ketentuan yang berlaku, kalo Anda ingin kurban maka silahkan niatkan untuk kurban." jelasnya.
"Kapan waktunya? Kalau ada waktu aqiqah (anak belum baligh), karena aqiqah itu waktunya terbatas sampai menjelang dewasa maka dalam konteks ini dahulukan aqiqah dulu." tambahnya.
Pria 35 tahun ini mengingatkan jika aqiqah waktunya terbatas dan ditujukan untuk anak dilakukan oleh orang tua.
Sedangkan kurban waktunya tidak terbatas dan bisa dilakukan oleh diri sendiri.
jadi dahulukan aqiqah kalau momentumnya bersamaan, tapi kalau momentumnya sudah lewat (aqiqah - anak terlanjur dewasa), Anda bisa dahulukan kurban, karena ini (aqiqah) sudah lewat waktunya.
Kecuali Anda berniat untuk bersodaqoh untuk berniat menutup aqiqah yang sudah lalu, bukan ibadah aqiqahnya, tapi sodaqohnya yang Anda lakukan. Maka itupun terpisah, lakukan sodaqoh di waktu yang lebih umum, dan dahulukan kurban di waktu yang bersamaan dengannya, yaitu waktu-waktu di awal Dzulhijjah, sampai dengan hari tasyriknya. " terangnya.
Baca: Inilah Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban saat Idul Adha, Lengkap Doa dan Ketentuan Pembagian
Baca: Pedagang Hewan Kurban Mulai Gelar Lapak, Pemkot Bekasi Bakal Adakan Rapid Test
Pada bagian kesimpulan ustaz Adi Hidayat menegaskan jika seseorang memiliki rezeki berlebih bisa dipisahkan antara aqiqah dan kurban.
Hal ini lantaran dua hal tersebut adalah dua popok ibadah yang berbeda dan ketentuannya juga masing-masing.
Ia menganjurkan agar melakukan aqiqah terlebih dahulu sedangkan qurban bisa masuk di masa-masa berikutnya.
Untuk menetapkan wal Dzulhijah 1441 H, kemenag telah menyelenggarakan sidang isbat pada Selasa (21/7/2020).
Dari hasil pengamatan hilal yang dilakukan di 87 titik di seluruh Indonesia, tanggal 1 Dzulhijah 1441 H ditetapkan jatuh pada Rabu (22/7/2020).
Sementara Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah 1441 H bertepatan dengan 31 Juli 2020.
Sebagian artikel telah tayang di TribunStyle.com dengan judul "Dahulukan Aqiqah Atau Berkurban Idul Adha 2020? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat".