Hal ini dilaporkan oleh kantor berita semi-resmi Iran, ISNA, pada Minggu (26/7/2020).
Obat Covid-19 buatan Iran ini dirancang untuk membantu memerangi wabah virus corona baru.
Mengutip Jerusalem Post, pengumuman itu dibuat oleh Wakil Presiden Iran untuk Sains dan Teknologi Sorena Sattari, selama kunjungan ke taman sci-tech di provinsi Hamadan di Iran tengah.
Selama kunjungan, ia melihat langsung proyek yang dibuat oleh berbagai perusahaan di taman sci-tech, yang katanya sangat penting dalam menahan wabah Covid-19 di negara tersebut.
Menurut Sattari, perusahaan-perusahaan ini telah mampu memenuhi hampir semua kebutuhan domestik untuk peralatan yang diperlukan untuk melawan pandemi yang sedang berlangsung.
Iran sangat terpukul oleh pandemi, setelah virus ini menyebar di kota suci Qom dan menciptakan krisis yang parah.
Iran sempat menjadi salah satu negara yang paling terpukul secara global karena virus ini, bersama Italia, Spanyol, dan China.
Baca: Dua Jet Tempur AS Pepet Pesawat Komersial Iran, Penumpang Alami Luka-luka
Baca: Antisipasi Covid-19, Presiden Iran Hassan Rouhani Larang Warganya Gelar Pesta Pernikahan
Namun, Sattari percaya bahwa pemanfaatan inovasi dan pengetahuan teknologi selama periode itu adalah salah satu dari beberapa hal positif yang muncul dari krisis.
"Hampir tidak ada peralatan yang diperlukan untuk memerangi virus corona yang kami impor," katanya, menurut ISNA.
Dia menambahkan, "Selama wabah virus corona, perusahaan berbasis pengetahuan memanfaatkan potensi mereka dan memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa bergantung pada impor."
Kebutuhan ini termasuk peralatan yang relatif sederhana seperti masker wajah, serta peralatan yang lebih kompleks seperti ventilator.
"Iran memproduksi masker, peralatan medis, dan ventilator (alat bantu pernapasan buatan) di dalam negeri, dan selama periode ini, bahkan tidak satu pun ventilator, yang memiliki proses manufaktur yang kompleks, telah diimpor ke negara kami," katanya.
Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan larangan menggelar pesta pernikahan untuk menahan penyebaran Covid-19.
Namun, ia masih bersikeras membuka ekonomi negara timur tengah tersebut.
Tak lama setelah pidatonya di televisi, seorang pejabat polisi mengumumkan penutupan semua tempat pesta pernikahan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Baca: Kemenlu Iran: Ada Campur Tangan Pemerintah Asing dalam Serangan Siber
Baca: Insiden Ledakan di Fasilitas Nuklir Iran, Israel: Tak Setiap Insiden di Iran Terkait dengan Kami
Diketahui Iran secara bertahap melonggarkan kebijakan lockdown sejak medio April.
Namun, baru-baru ini angka infeksi meningkat tajam di negara oposisi Amerika Serikat ini.
Tercatat korban meninggal akibat Covid-19 naik 188 menjadi total 12.635 dalam 24 jam pada Sabtu, (11/7).