Ditanya Soal Keamanan Jakarta dari Virus Corona, Begini Jawaban Anies Baswedan

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan ketentuan yang berlaku terkait penerapan PSBB di Jakarta, Selasa (7/4/2020).(Tangkapan layar dari akun Youtube Pemprov DKI Jakarta)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Anies Baswedan mengatakan jika Jakarta belum 100% aman dari virus corona.

Ia pun mengingatkan warganya agar tidak lalai jika virus corona masih bisa menginfeksi mereka.

Menurutnya, wabah Covid-19 tersebut bisa menyerang siapa saja yang abai dengan protokol kesehatan yang terus digalakkan oleh pemerintah.

Anies juga mengatakan, tidak memakai masker, mengabaikan jaga jarak dan jarang mencuci tangan memiliki kemungkinan lebih besar terkena virus corona.

“Jakarta aman? Tidak, belum. Mengapa? Justru kita sekarang harus waspada karena dalam dua minggu terakhir ini nilai positivity rate (temuan kasus dari pengetesan) menunjukkan tren yang meningkat," ungkap Anies Baswedan yang dikutip dari siaran langsung Youtube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (25/7/2020).

Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, positivity rate di Jakarta sendiri mencapai 4,8 persen.

Kemudian dua pekan kemudian angkanya naik lagi menjadi 5,2 persen.

Bahkan seminggu terakhir ini menjadi 5,9 persen.

Baca: Studi Ungkap Pria Botak Berisiko Lebih Tinggi Terkena Covid-19, Begini Penjelasannya

Baca: Pasien Covid-19 di Pacitan Tetap Gelar Akad Nikah, Berjarak 5 Meter hingga Tak Dihadiri Keluarga

Baca: Ibu Menyusui Positif Covid-19, Mungkinkah Bisa Tularkan Virus Corona pada Bayi? Simak Penjelasannya

“Jadi kita harus waspada, bahwa ada kenaikan 4,8 persen ke 5,2 persen lalu 5,9 persen,” ujar Anies.

Menurutnya, angka tersebut cukup tinggi dibanding standar minimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebesar lima persen.

Meski demikian, kata dia, bila dihitung sejak kasus Covid-19 mencuat pada awal Maret sampai saat ini nilai positivity rate mencapai 5,2 persen.

Angka ini berada nilai rata-rata nasional sebesar 12,3 persen.

“Ini menunjukkan bahwa nilai positivity rate di Jakarta itu sedikit di atas rekomenasi ideal WHO, yaitu lima persen"

"Tapi ini masih jauh di bawah batas maksimal yang pernah disampaikan WHO sebesar 10 persen,” ungkapnya.

Sedangkan tingkat fatality case (kasus kematian) di Jakarta saat ini mencapai 4,1 persen.

Angka ini diklaim setara dengan rata-rata nilai global, namun lebih rendah dibanding tingkat nasional yang sebesar 4,9 persen.

“Penting sekali untuk meningkatkan jumlah tes agar nilai positivity rate-nya itu bisa diinterpretasikan karena dianggap valid,” jelasnya.

Baca: Satpol PP Razia Puluhan Ribu Warga di Jakarta yang Tak Pakai Masker, Uang Denda Capai Rp 570 Juta

Baca: Hasil Denda 546 Warga yang Tak Pakai Masker di Jakarta Pusat Capai Rp 12,6 Juta dalam Sehari

Baca: Banyak Dokter Jakarta Minat, Ternyata Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 hanya untuk Warga Bandung

Covid-19 di Jakarta

Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta berjumlah 17.951 orang hingga Kamis (23/7/2020).

Dari total kasus positif itu, sebanyak 11.302 pasien dinyatakan telah sembuh, sedangkan 767 pasien lainnya meninggal dunia.

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer