Operasi Patuh Digelar Mulai Hari Ini, Bakal Periksa Kelengkapan Kendaraan hingga Protokol Kesehatan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Petugas kepolisian dari Satlantas Polrestabes Semarang melakukan gelar Operasi Patuh Candi 2018 di Jalan Simongan Kota Semarang, Rabu (2/5). Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Polri menggelar Operasi Patuh selama 14 hari.

Operasi ini dimulai Kamis (23/7/2020) hingga 5 Agustus mendatang.

Tak hanya merazia kelengkapan kendaraan, operasi kali ini juga akan mengawasi protokol kesehatan.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Istiono, dalam video conference beberapa waktu lalu mengatakan, operasi Patuh 2020 akan mengedepankan persuasif mengajak pengendara menerapkan protokol kesehatan.

"Tindakan hukum yang dikedepankan ialah persuasif dan humanis dengan orientasi mendisiplinkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, serta menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas," katanya belum lama ini.

Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto, menambahkan, meski titik beratnya lebih pada peneguran tapi juga tidak mengindahkan tindakan tilang.

ILUSTRASI - Razia kendaraan (Tribunjateng.com)

Baca: Polisi Akan Menggelar Razia Pengendara di Jakarta Pekan Depan, Simak Lokasi Penindakannya

“Silahkan lakukan dengan tilang, tetapi lakukan pemberitahuan dahulu melalui media-media sosial atau media lain sebelum menindak, jangan kita mencari-cari alasan," kata dia.

Kushariyanto mengimbau, jangan sampai pelaksanaan operasi tidak sesuai ketentuan sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan yang berujung kericuhan.

Sebab, tujuan operasi ialah kepentingan bersama.

"Misalnya di Jakarta penindakan dikhususkan untuk melawan arus, jadi bila ada pengendara yang tertangkap tidak usah memeriksa surat-surat, langsung lakukan tilang. Ini akan meringkas petugas di lapangan,” katanya.

Kasatlantas Polrestabes Bandung: Pentil Ban juga Bakal Diperiksa

ILUSTRASI Razia --- Petugas memeriksa kendaraan di gerbang tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (28/5/2020). Petugas memutarbalikkan kendaraan menuju Jakarta yang tidak dilengkapi Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 47 Tahun 2020. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca: Wajib Diketahui, Ini Jenis SIM yang Ada di Indonesia

Razia diberi sandi Operasi Patuh Lodaya 2020 untuk wilayah Kota Bandung.

Para pengendara sepeda motor diminta untuk taat dalam berkendara, mengutamakan keselamatan dan mengikuti protokol kesehatan.

Cek kelengkapan keselamatan kendaraan sebelum berpergian dan berkegiatan.

Sebab, tutup pentil pun akan dicek polisi.

Melintasi petugas yang menggelar Operasi Patuh Lodaya, pengendara diminta tidak menghindar karena akan berbahaya.

Kasatlantas ‎ Polrestabes Bandung Kompol Bayu Catur Prabowo mengimbau warga untuk tak menghindari ketika ada razia polisi.

Apalagi, jika menghindarinya dengan cara melawan arus di jalan satu arah.

"Kalau ada operasi polisi jangan menghindar apalagi balik arah di jalan satu jalur hingga melawan arus. Itu sangat membahayakan pengguna kendaraan lain," ujar Kompol Bayu Catur Prabowo dalam Coffee Morning di Kantor Tribun Jabar, Jalan Sekelimus Utara, Kota Bandung, Selasa (21/7/2020).

Kejadian pengguna kendaraan balik arah dengan melawan arus di jalan satu lajur sempat terjadi di flyover Pasupati belum lama ini.

Melihat ada razia polisi, banyak pengendara roda dua yang balik kanan dengan melawan arus.

"Sempat terjadi kemarin di Pasupati. Ada razia, banyak yang menghindari dengan melawan arus. Jika terjadi kecelakaan, faktor utama kecelakaan yang akan kami kejar, diproses hukum," ujar Bayu.

Selain jangan balik arah dengan melawan arus, ia juga meminta pengguna kendaraan jangan meninggikan kecepatan melewati razia.

ILUSTRASI - Sejumlah penunggak pajak mengurus pembayaran saat terkena razia di daerah Penjaringan, Jakarta Utara (Kompas.com/Ardito Ramadhan D)

Baca: Naik Motor Tanpa Helm, Isi Bensin Tak Mau Bayar, 6 Remaja di Semarang Keluarkan Pedang Saat Dikejar

"Jangan ngebut untuk menghindari razia juga karena itu sama-sama membahayakan. Dalam berkendara di lalu lintas, harus menghindari hal-hal yang membahayakan," ucap dia.

Dalam Operasi Patuh Lodaya, polisi akan memeriksa kelengkapan kendaraan.

Kemudian, keselamatan berkendara serta disiplin protokol kesehatan.

"Untuk kelengkapan kendaraan itu harus lengkap. Contoh nih, tutup pentil, ini barang kecil dan hal paling sederhana. Pabrikan kendaraan bermotor itu menyertakan pentil dalam kendaraan sebagai standar kelengkapan. Kalau dirazia tutup pentil tidak ada kemudian ditegur, bukan berarti kami mengada-ada atau mencari-cari kesalahan. Tapi justru karena standar kelengkapan kendaraanya, ya, ada pentil," ujar Bayu.

Sementara itu, dalam operasi Lodaya kali ini, polisi akan menggandeng instansi terkait dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dalam kaitannya dengan pendisiplinan warga dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Kalau ada yang kedapatan tidak menjalankan protokol kesehatan, nanti dari instansi lain yang akan menindak. Soal sanksi, nanti akan kita lihat," ujar Bayu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hari Ini Operasi Patuh 2020 Digelar Serentak Seluruh Indonesia dan tribunjabar.id dengan judul INGAT, Mulai Kamis Ini Polisi Gelar Operasi Patuh Lodaya, Ini yang Akan Dicek Polisi di Jalanan

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nr)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer