Selain menghadapi pandemi Covid-19 yang menyerang negaranya, Trump juga berkutat dengan urusan persaingan ekonomi dan politik dengan China.
Ditambah, persoalan rasisme dalam peristiwa tewasnya George Floyd ditangan kepolisian Minnesota yang hingga kini belum kunjung membuat masyarakat di negeri paman Sam tersebut berhenti berdemonstrasi.
Terkait dengan Covid-19, Donald Trump yang awalanya menentang penggunaan masker, kini mulai melunak.
Kondisi Covid-19 yang belum membaik membuat politisi Partai Republik tersebut tetap memperingatkan rakyat Amerika Serikat tentang bahaya virus tersebut.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan bahwa pandemi virus corona di AS mungkin akan memburuk sebelum menjadi lebih baik.
Baca: Jelang Pilpres Amerika Serikat: Boros Uang demi Kampanye, Donald Trump Tak Mampu Kalahkan Joe Biden
Baca: Dikenal Keras Kepala, Donald Trump Akhirnya Luluh: Saya Akan Pakai Masker dengan Senang Hati
Hal itu dia katakan saat mengaktifkan kembali briefing pandemi virus corona setelah vakum selama beberapa waktu dengan nada yang lebih tertulis sebagaimana dilansir BBC, Rabu (22/7/2020).
"Sebenarnya aku tidak suka mengatakannya, tapi (kenyataannya) memang begitu,” kata Trump.
Trump pun kemudian meminta semua orang AS untuk mengenakan masker.
Dia mengatakan, memakai masker akan memiliki efek dan akan menunjukkan patriotisme mereka.
"Kami meminta kepada semua orang bahwa ketika kalian terpaksa tidak bisa social distancing, maka pakailah masker, carilah masker,” kata Trump.
"Entah kalian suka memakai masker atau tidak, masker memiliki dampak, masker akan memiliki dampak, dan kita akan melakukan segala yang kita bisa," sambung Trump.
Trump lalu mengambil masker dari sakunya di ruang rapat, tetapi tidak mengenakannya.
Trump sendiri tidak mengenakan masker dalam briefing tersebut. Sebelumnya, dia juga mengejek orang yang memakai masker sebagai orang yang tidak sehat.
Beberapa waktu lalu, Trump bahkan bersumpah tidak akan mewajibkan warga AS untuk memakai masker sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (18/7/2020).
Baca: Meski Terlibat Ketegangan Militer, Donald Trump Mau Bekerja Sama dengan China Demi Vaksin Covid-19
Baca: Linkin Park Angkat Bicara soal Lagunya yang Dipakai di Video Kampanye Trump: Kami Tidak Mendukungnya
Hal tersebut dia lontarkan setelah ahli penyakit menular AS, Anthony Fauci, mendesak negara dan pemimpin daerah sebisa mungkin memerintahkan warganya untuk mengenakan masker.
Fauci mengatakan, pemakaian masker sangat penting dan semua orang harus memakainya.
Komentar-komentar Trump tersebut membuat orang dekatnya mendesak untuk mengadopsi pendekatan yang lebih terukur karena jumlah kasus Covid-19 semakin melonjak di AS.
Kini, Trump menghadapi hasil jajak pendapat yang kurang menyenangkan bagi dirinya.
Dalam sejumlah jajak pendapat, penantang Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) AS pada November, yakni Joe Biden, lebih unggul dalam beberapa aspek daripada Trump.
Pada Selasa (21/7/2020), Biden menuduh Trump telah mengecewakan orang AS dalam menangani pandemi tersebut.
"Dia menyerah terhadapmu, dia menyerah terhadap negara ini," kata mantan Wakil Presiden AS tersebut.
Pilpres Amerika Serikat akan digelar pada September 2020 ini.
Tindakan Trump disebut banyak pihak demi memperbaiki citra dan menjaga elektabilitasnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kini mau menggunakan masker di depan umum.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah konferensi terkait Covid-19 di Gedung Putih, Selasa (21/7/2020).
Kabar ini cukup mengejutkan mengingat Donald Trump dikenal keras kepala soal penggunaan masker.
Bahkan ia sempat sesumbar akan tetap membebaskan warganya untuk menggunakan masker atau tidak.
Diberitakan Kontan dari Al Jazeera, kini Trump tak ingin situasi akibat Covid-19 terus bertambah buruk.
Ia pun menyerukan warganya untuk menaati protokol kesehatan, termasuk menggunakan masker.
"Kami meminta semua orang saat tidak bisa menjaga jarak secara sosial, pakailah masker, dapatkanlah masker. Apakah Anda suka masker atau tidak," serunya.
Presiden mengatakan, dirinya sudah mulai terbiasa menggunakan masker.
"Saya akan memakainya dengan senang hati. Semua hal potensial yang bisa membantu adalah sesuatu yang baik," tambahnya.
Perubahan perilaku Trump dalam menyikapi wabah corona ini muncul sejalan dengan penambahan jumlah korban di wilayah Florida, Texas, dan Arizona secara drastis dalam beberapa minggu ini.
Beberapa wilayah tersebut memang terkenal sebagai daerah wisata yang selalu ramai hampir 24 jam lamanya.
Lokasi padat pengunjung seperti pantai dan tempat hiburan malam dinilai menjadi pusat penyebaran.
Banyak warga AS dan dunia yang kemudian memberikan apresiasi terkait sikap Trump.
Baca: Twitter Nonaktifkan Cuitan Kampanye Donald Trump, Dinilai Langgar Hak Cipta Lagu Linkin Park
Baca: Presiden Donald Trump Berniat Melarang Ratusan Juta Orang China Masuk ke Amerika Serikat, Ada Apa?
Namun, berbagai kalangan menilai, langkah yang diambil Trump hanyalah diversi taktik untuk tujuan elektabilitas politik belaka dan memperbaiki citra politiknya.
Kalangan pendukung Trump yang umumnya adalah kelompok sayap kanan, merupakan sisi masyarakat Amerika Serikat yang beberapa diantaranya menunjukkan penolakan penggunaan masker demi mencegah Covid-19.
Banyak dari mereka pendukung Trump juga merupakan demonstran yang meminta negara tidak me-lockdown atau membatasi gerak sosial, mereka para pendukung Trump dan sebagian kelompok sayap kanan pun tak percaya bahaya virus Corona, meski Covid-19 merajalela di negara tersebut.
Sebagian artikel tayang di Kompas.com berjudul Berubah-ubah, Kini Trump Minta Rakyatnya Pakai Masker.