Hal ini juga dibernarkan oleh Achmad Yurianto saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (21/7/2020).
"Tadi sudah diumumkan Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto)," ujar Yuri.
Pengumuman yang dimaksud yakni posisi Yuri sebagai juru bicara pemerintah digantikan oleh Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.
Pergantian tersebut berlaku mulai hari ini.
Baca: Beredar Rumor Termometer Tembak Bisa Merusak Otak, Jubir Pemerintah Achmad Yurianto Beri Penjelasan
Baca: Akui Salah Gunakan Diksi New Normal, Achmad Yurianto: Ganti dengan Adaptasi Kebiasaan Baru
Dengan demikian, kata Yuri, dalam penyampaian konferensi pers mengenai perkembangan penanganan Covid-19 pada Selasa sore akan dilakukan oleh Wiku Adisasmito.
Saat disinggung soal tugas baru setelah selesai menjadi juru bicara pemerintah, Yuri hanya menegaskan akan berkonsentrasi sebagai Dirjen P2P Kemenkes.
"Saya fokus di P2P," tuturnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo menunjuk Achmad Yurianto sebagai Juru Bicara untuk Penanganan dan Pencegahan Virus Corona pada 3 Maret 2020.
Tugas Yuri adalah menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan virus corona.
Ia aktif memberikan pernyataan ke awak media, bahkan sejak virus corona belum terdeteksi di Indonesia.
Selama menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto pernah mendapatkan penghargaan sebagai Public Relation of The Year dalam acara Indonesia Corporate Branding PR Award 2020.
Dilansir oleh Kompas.com, acara tersebut diselenggarakan Iconomics Research and Consulting. Penilaian dilakukan oleh Divisi Riset Iconomics.
Direktur Riset Iconomics Alex Mulya menyatakan riset dilakukan sejak pertengahan Maret hingga April 2020 Adapun kriteria penilaian berdasarkan tiga pilar citra perusahaan yakni komersial, organisasi, dan sosial.
Baca: Ditanya Soal Kebocoran Data Pasien Covid-19, Achmad Yurianto Bungkam, Benar-benar Diretas Hacker?
Baca: Reisa Broto Asmoro Tak Gantikan Achmad Yurianto Jadi Jubir Penanganan Covid-19, Lalu Apa Tugasnya?
Achmad Yurianto merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) angkatan 1990.
Yurianto memilih untuk berkarier di dunia militer.
Dikutip dari artikel Tribunnewswiki.com (21/3/2020), Yurianto mengawali langkahnya sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada tahun 1987.
Ia terbilang cukup lama malang melintang sebagai dokter anggota militer.
Achmad Yurianto sempat menjabat sebagai Kepala Kesehatan Kodam Pattimura dan memimpin Batalyon Kesehatan Kostrad.
Dirinya juga pernah menjalankan misi sebagai dokter Batalyon Infanteri 745/Sampada Yudha Bakti yang ditugaskan ke Dili, Timor Timur pada tahun 1991.
Karier Achmad Yurianto mulai meningkat usai ia menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi Jawa Barat pada 2006.
Selain itu, Achmad Yurianto sempat pula menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang pada 2008, Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada tahun 2009 hingga Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.
Baca: Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia, Diuji Klinis Selama 6 Bulan dan Produksi Mulai Kuartal I 2021
Baca: Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dibubarkan, Jokowi Bentuk Ini sebagai Gantinya
Pada tahun 2015, Menkes Nila Moeloek meminta dirinya untuk menjabat posisi sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes hingga pertengahan tahun 2019.
Pada Maret 2020 lalu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Terawan Agus Putranto melantik secara resmi Achmad Yurianto sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menggantikan dr. Anung Sugihantono.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Achmad Yurianto Resmi Tinggalkan Posisi Jubir Pemerintah untuk Covid-19"