Bahkan, akhir-akhir ini terdengar kabar Ayah Jan Ethes ini akan melawan kotak kosong dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Diketahui Gibran akan berpasangan dengan Teguh Prakoso dalam pemilihan wali kota Solo.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP sebelumnya mengklaim butuh waktu lama untuk memutuskan Gibran Rakabuming Raka maju dalam pemilihan wali kota Solo tahun ini.
Hal tersebut disampaikan pada saat pengumuman 45 pasangan calon kepala daerah yang diusung PDIP dalam Pilkada 2020, Jakarta, Jumat (17/7/2020).
Baca: Gibran Maju Jadi Calon Wali Kota Solo, Mardani Ali Ogah Pilkada Solo 2020 Calon Tunggal: Rugi Kita!
Baca: Gibran Maju di Pilkada Solo, Pakar Sosiologi: Dia Harus Bisa Buktikan Tak Ada Politik Dinasti
"Jadi sudah diputuskan melalui pertimbangan yang cukup lama, Mas Gibran dan Teguh Prakoso," kata Hasto Kristiyanto.
Hasto mengungkapkan, pemasangan Gibran dengan Teguh pusn sudah dipertimbangkan secara hitungan politik yang matang dan melihat kondisi di lapangan
"Jadi kedua-duanya saling memperkuat untuk kepentingan rakyat," ujar Sekretaris Jenderal PDIP.
Gibran dan Teguh diwajibkan mengikuti sekolah calon kepala daerah yang dibentuk PDIP usai keputusan tersebut diumumkan.
Sekolah calon kepala daerah ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman terhadap ideologi Pancasila.
Selainitu juga kebijakan legislasi dan anggaran, dan tata pemerintahan yang baik dan bersih.
Selanjutnya, program kerakyatan berbasis Trisakti Bung Karno, strategi pemenangan pemilu berbasis gotong royong, komunikasi politik, dan berbagai perspektif kepemimpinan visioner berdasarkan best practices dari kepala daerah PDIP.
Baca: Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa Resmi Diusung PDI-P pada Pilkada Solo 2020
Baca: Gibran dan Tri Rismaharini Gelar Pertemuan, Wali Kota Surabaya Beberkan Syarat Jadi Kepala Daerah
Gibran Rakabuming juga mengaku langsung ada chemistry dengan Teguh Prakosa yang jadi pasangannya di Pilwalkot Solo.
Gibran dan Teguh berkunjung ke Semarang untuk memenuhi undangan DPD PDIP Jateng.
Melalui keterangan tertulis, Gibran sangat bersyukur.
Dia pun mengatakan mengatakan akan berkomunikasi secara intensif dengan Teguh dan jajaran PDIP lainnya.
“Saya sangat bersyukur. Saat dapat undangan, langsung udah kelihatan chemistry-nya," kata Gibran lewat keterangan tertulis, Jumat (17/7/2020).
Kakak Kaesang ini menyatakan akan mengikuti arahan dari Ketua DPC PDIP Kota Solo dalam pencalonannya.
Baca: Rieke Diah Pitaloka Dicopot dari Pimpinan Baleg DPR, PDIP Sebut Prinsip Right Man in The Right Place
“Saya akan mengikuti arahan Pak Rudy selaku Ketua DPC,” kata dia.
Sedangkan, Teguh sebagai pendamping Gibran juga mengatakan siap.
Teguh menyatakan siap mendampingi Gibran, termasuk siap mengingatkan bila dirasa perlu.
“Harus siap. Artinya Mas Gibran ini pasangan muda. Sehingga kami harus bisa mengikuti apa saja kemauan anak-anak muda."
"Bisa mengikuti langkah-langkahnya yang rapi, punya wawasan luas, semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak,” lanjutnya.
Baca: Sudah Menduga PDIP Bakal Rekomendasikan Gibran di Pilkada Solo, Purnomo: Karena Dia Putra Presiden
Baca: Megawati Singgung Soal Anak yang Dipaksa Ikut Pilkada, Gibran: Saya Tidak Dipaksa, Keinginan Sendiri
Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengutaran pendapat, Gibran dan Teguh sangat berpotensi melawan kotak kosong.
"Sangat potensial melawan kotak kosong, karena hampir semua parpol merapat."
Dilansir Tribunnewswiki dari Tribunnews, oposisi hanya tinggal PKS.
"Paling hanya menyisakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," ujar Adi, Senin (20/7/2020).
Analis satu ini juga mengatakan syarat kursi yang tak cukup yang membiuat paslon lain sulit maju.
Jumlah kursi di DPRD Solo sebanyak 45 kursi.
Diketahui ada 30 kursi diduduki PDIP.
Baca: Gibran Dianggap Curi Start Kampanye dengan Blusukan, Ketua KPU Solo: KPU Tidak Bisa Melarang
Baca: Setelah Makan Soto Bersama Puan Maharani, Gibran Gelar Pertemuan Tertutup dengan 15 Tokoh PDIP Solo
Sisanya PKS 5 kursi, Gerindra, Golkar, dan PAN masing-masing 3 kursi, serta PSI 1 kursi.
pengajuan calon sendiri bersyarat mempunyai 9 kursi atau 20 persen dari total kursi yang ada.
Apabila PKS ingin mengajukan calon kepala daerah di Kota Solo, maka harus berkoalisi dengan partai lain.
Adi pun mengatakan jika pasangan lain yang menantang Gibran di pemilihan kali ini pasti akan berpikir ulang.
Dia mengungkapkan, melawan Gibran dalam Pilwalkot Solo yang tak lain adalah basis PDIP, sama saja sia-sia.
Ia juga memberikan tambahan, apalagi Gibran anak presiden, dan didukung hampir semua parpol.
Baca: Aktivis 98 dan Politisi PDIP Adian Napitupulu Dipanggil Jokowi ke Istana, Sebab Kritik Erick Thohir?
"Penantang juga berpikir ulang untuk melawan Gibran, bisa dipastikan Gibran powerfull."
"Ia anak Presiden, Solo basis PDIP dan didukung hampir semua parpol."
"Jadi, melawan Gibran di Solo itu sia-sia saja," terang Adi.
Adi Prayitno menyarankan Gibran Rakabuming Raka membangun chemistry dan komunikasi dengan para kader PDIP.
Dia juga tak mengelak, dalam kondisi seperti ini Gibran akan menang mudah meski hanya berdiam diri.
Hal ini dkarenakan, ujar Adi Prayitno, instrumen politik pendukung Gibran telah bekerja maksimal, terutama mesin parpol dan para relawan.
"Kalau cuma targetnya menang, saya kira Gibran hampir pasti menang."
"Hampir semua parpol dukung dan nyaris tak ada penantang."
"Jadi secara politik, Pilwalkot Solo sudah selesai dan Gibran bisa dipastikan sebagai pemenang."
"Meski begitu, Gibran tetap perlu membangun chemistry kembali dengan kader-kader PDI Perjuangan di Solo yang sempat kecewa karena mereka mendukung Purnomo," Jelas dia.
Baca: Bendera Partainya Dibakar, Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Meradang
Baca: Gibran Tunduk Putusan PDI-P, Putra Sulung Jokowi Nyatakan Siap Dipasangkan dengan Achmad Purnomo
Adi mengutarakan, Gibran harus membangun chemistry dan komunikasi.
Apalagi dengan kader banteng yang mendukung Achmad Purnomo untuk maju di Pilwalkot Solo.
"Saya menyarankan Gibran untuk terus membangun komunikasi dengan elite dan pendukung yang selama ini dukung (Achmad) Purnomo."
"Ini penting dilakukan untuk meredam situasi politik pasca-keluarnya rekomendasi ke Gibran," papar dia.
Artikel ini telah tayang di Wartakota dengan judul Pengamat Nilai Melawan Gibran Sia-sia, Sebut Pilwakot Solo 2020 Sudah Selesai