Terapkan Kebiasaan Baru, Acara Pernikahan di Sumedang Boleh Gelar Dangdutan tapi Tak Boleh Joget

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi acara dangdutan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Meski pandemi masih berlangsung, namun menggelar hajatan sudah diperbolehkan mengundang acara dangdut.

Hal tersebut disampaikan oleh seorang penyanyi lokal asal Kabupaten Sumudedang, Ina Salsa, yang sudah bisa manggung di acara pernikahan orang.

Ia mengatakan jika mulai 1 Agustus 2020, acara resepsi di Sumedang sudah boleh digelar dan mengadakan dangdutan.

Namun, acara tersebut tetap harus menerapkan protokol kesehatan saat sedang manggung.

Meskipun tidak bisa seleluasa biasanya, Ina Salsa mengku bahagia sudah bisa bekerja lagi.

"Karena hampir 5 bulan saya gak manggung. Selama pandemi Covid-19 ini pelaku seni juga memang sangat terdampak," ujar Ina saat dihubungi Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Jumat (17/7/2020).

Ia mengatakan, kabar bisa digelarnya acara hiburan diresepsi pernikahan itu meruapkan sesuatu yang sangat membahagiakan karena dirinya bisa kembali mendapatkan penghasilan dari bernyanyi.

"Selama tidak diizinkan ada hiburan, saya hanya diam di rumah, tapi saya jualan juga gitu. Intinya, apapun dilakukan untuk bertahan hidup," katanya.

Baca: Masyarakat Dinilai Tak Paham Istilah New Normal, Pemerintah Ganti Jadi Kebiasaan Baru

Baca: Akui Salah Gunakan Diksi New Normal, Achmad Yurianto: Ganti dengan Adaptasi Kebiasaan Baru

Baca: Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Tak Buru-buru Terapkan New Normal, Terutama soal Pembukaan Sekolah

Penerapan protokol kesehatan

Ina mengatakan, saat manggung diresepsi pernikahan saat pandemi Covid-19 memang harus menerapkan protokol kesehatan.

Untuk penyanyi harus memakai face shield dan tidak boleh memakai mic lain sembarangan.

Kendati demikian, dia memastikan akan tetap profesional meskipun bernyanyi harus menggunakan face shield karena hal itu memang untuk melindungi diri sendiri dari penyebaran Covid-19.

"Karena memang keadaannya kaya gini, saya pasti enjoy saja sih. Itu kan, demi kebaikan diri kita sendiri," ucap Ina.

Dilarang joget

Selain itu, Ina mengungkapkan jika saat acara dangdutan di pernikahan digelar, para tamu dilarang ikut berjoget.

Tidak hanya itu, dalam acara tersebut juga dilarang adanya sawer menyawer.

Menanggapi hal tersebut, Ina pun mengaku dirinya kurang setuju.

Tetapi demi mencegah penyebaran Covid-19, dirinya bakal tetap mengikuti aturan yang telah ditetapkan, meskipun penghasilannya akan berkurang.

"Kalau dibilang masalah atau enggak ya masalah ya, karena kalau saweran itu istilahnya rezeki atau penghasilan tambahan. Kadang saweran itu bisa dapat lebih besar daripada gaji," ujarnya.

Menurutnya, saweran itu sebetulnya bisa diadakan, asalkan tidak ada kontak langsung antara penyanyi dengan tamu undangan. Artinya uang saweran itu bisa disimpan langsung ke tempat yang disediakan tanpa harus joget.

"Bisa kan tamu undangan itu misalnya hanya request lagu saja (tidak joget), tapi tetap memberikan saweran, bisa pakai amplop juga misalnya," kata Ina.

Baca: Warganet Masalahkan Video Dangdutan di RSD Covid-19 Wisma Atlet, Kakesdam: Acaranya Hanya Sebentar

Baca: Viral Kuburaan di Depok Digunakan Sebagai Area Dangdutan Tiap Weekend, Sudah Ditegur Tak Digubris

Baca: Viral Ibu Mempelai Mengamuk di Pernikahan Anaknya & Hentikan Acara, Ternyata Karena Tak Tahu Jadwal

Ia mengaku, sebelum pandemi Covid-19 bisa manggung diresepsi pernikahan seminggu tiga kali, bahkan pernah manggung hampir setiap hari. Tetapi lima bulan terakhir ini dia tidak manggung sama sekali.

"Rata-rata total penghasilan (tambah saweran) kalau satu kali manggung itu bisa mendapat Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu.

Waktunya kalau di gedung dari pagi sampai pukul 14.00 kalau diluar bisa sampai pukul 16.00," ujarnya.

Pemilik Grup Musik Fily Kucaci Musik, Fily Dzulfiqor mengatakan, terkait hiburan diresepsi pernikahan pihaknya sudah menerima SOP dari Aliansi Penyelenggara Pernikahan Sumedang (APPS).

"Jadi, mau tak mau kita harus menjalankan SOP itu, seperti jaga jarak, pakai masker dan penyanyi pakai face shield. Kalau terkait tidak boleh ada yang joget dan saweran sebetulnya bisa langsung, tapi pakai amplop," katanya.

Meskipun ada aturan yang ketat, pihaknya menyambut baik rencana ini, karena jika hiburan kembali diizinkan, semua seniman di Sumedang bisa mendaptkan penghasilan lagi.

"Gak ada saweran juga gak masalah, karena kita menaikan tarif manggung sedikit ke setiap yang mengadakan hajatan. Kalau saweran itu kan sebetulnya hanya tambahan saja," ucap Fily.

(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJabar.id/Hilman Kamaludin)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul ASYIK, Resepsi Pernikahan di Sumedang Bisa Gelar Dangdutan



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer