Sejak semua sekolah di Inggris tutup dan mengharuskan murid belajar di rumah, sosok pria bernama Zane Powles mendadak dikenal publik Inggris.
Ia memanggul tas carrier di punggung serta dadanya, mengikat trash bag di depan untuk tempat sampah, serta tangannya terlihat membawa kantong makanan yang siap diantar ke depan pintu rumah muridnya.
Powles mengklaim dirinya berjalan kaki setiap harinya sejauh 5 mil atau 8,1 km selama beberapa bulan terakhir membawa barang-barang di badannya.
Libur sekolah telah tiba, bekal makanan terakhir yang diantar Powels berakhir Jumat, (17/7/2020) lalu.
Baca: Praktik Tak Kunjung Dibuka, Sejumlah Dokter Gigi di Wales Tuntut Pemerintah Lewat Surat Terbuka
Pria berusia 48 tahun berkacamata ini merupakan seorang guru sekolah menengah di Western Primary School, Grimsby, Inggris.
Lebih jauh lagi, ayah 3 orang anak ini juga menjabat sebagai asisten kepala sekolah.
Inisiatif mengantarkan makanan gratis dimulainya sejak penutupan sekolah diberlakukan di wilayahnya medio Maret 2020.
Para staf sekolah berusaha tetap menunjukkan kepedulian terhadap para murid yang sedang belajar dari rumah.
"Saat lockdown diterapkan sekitar 17 minggu lalu, saya benar-benar khawatir kondisi anak-anak," kata Powles.
"Kami punya beberapa anak yang sangat rentan di sekolah," tambahnya dilansir LBC News, Minggu (19/7/2020).
Powles mengatakan aksinya adalah bagian dari 'usaha tim' para pengajar di sekolah.
Baca: Bus Wisata Gletser di Kanada Terguling, 3 Orang Tewas, Lainnya Terluka
Sementara Powels mengantar makanan dengan jalan kaki, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah mengirimkan makanan dengan menggunakan mobil bagi murid yang jauh dari sekolah.
Selama lockdown, Powles menyebut telah berjalan total lebih dari 550 mil membagikan 7.500 makanan kepada murid-muridnya.
"Saya dibanjiri dukungan dari keluarga para murid, dan juga masyarakat secara keseluruhan," katanya.
"(Aku) berjalan di tengah perkebunan, dan antara rumah-rumah tetangga, orang-orang melihatku dan bertepuk tangan, mereka tak kukenal, tetapi menghargai dan menghormati usaha untuk anak-anak kita," tambahnya.
Datangnya libur sekolah, membuat Powles memiliki waktu jeda untuk mempersiapkan misinya ini di kemudian hari.
Ia mengatakan akan bersepeda pulang-pergi untuk menjangkau wilayah yang jauh, seperti di British Isle, yang jaraknya sejauh 1.500 mil.
Baca: Alasan Sudah Tak Percaya, Seorang Pria di Inggris Nekat Pukul dan Siram Air Panas ke Tunangan
Tak hanya itu, ia akan menggalang dana untuk lembaga amal anak berkebutuhan khusus, dan program Meals & More, membantu anak-anak tetap menerima makanan selama liburan sekolah.
Di kemudian hari, Powels akan lebih banyak menggalang dana untuk memberi makanan anak-anak sekolah.
Powels berkata: "Saya tidak akan lagi memberikan makanan sekolah kepada anak-anak, tetapi saya akan menggalang dana untuk program makanan sekolah gratis untuk para murid, tentu (dilakukan) saat liburan"
"Saat (liburan) itulah mereka justru membutuhkan banyak dukungan, (tentu) karena mereka (anak-anak) tidak berada di tempat yang aman seperti sekolah," jelasnya.
"Moto kami yaitu 'sekolah berbagi', dan mudah-mudahan apa yang kami lakukan menunjukkan kepedulian sekolah terhadap para muridnya saat tidak di sekolah," tambahnya.
Baca: Seorang Buronan Polisi Inggris Ledek dan Tantang Aparat di Video: Sini Datang, Tangkap Aku!
Untuk menjangkau lokasi yang jauh, Powels menyiapkan sejumlah peralatan untuk bisa tetap mengantarkan makanan sampai di depan pintu muridnya.
"Saya punya sepeda gunung, tapi sepertinya itu kurang ideal untuk perjalanan semacam ini, saya berharap bisa dapat dukungan saat di perjalanan," katanya.
Powels juga akan menyiapkan tenda dan peralatan camping untuk antisipasi di tengah perjalanan.
Aksinya ini perlahan dikenal oleh masyarakat Inggris raya.
Media BBC misalnya, sempat membuat tayangan iklan animasi tentang aksi Powels mengantarkan makanan.
Sementara Grimsby Telegraph, Kamis (2/7/2020) melaporkan Powels telah muncul di saluran televisi di 50 negara di dunia.
"Terima kasih, Saya harap Anda dan orang yang Anda cintai dalam keadaan baik," kata Powels kepada Tribunnewswiki.com, melalui Twitter, Minggu (19/7/2020).