Selain sebagai tuan rumah yang tentu perlu menyiapkan diri demi suksesnya gelaran Piala Dunia U-20 2021, Indonesia juga diharapkan akan bersiap untuk membuat prestasi di turnamen besar tersebut.
Akan diisi oleh tim-tim muda dari berbagai negara besar sepak bola, Indonesia perlu menyiapkan tim yang berkualitas agar mampu berkompetisi dengan mereka.
Selain itu, kualitas pemain Indonesia juga akan disorot oleh banyak pemandu bakat sepak bola klub-klub besar dunia karena bermain di ajang Piala Dunia U-20 2021.
Namun, jelang Piala Dunia U-20 2021 muncul isu untuk menaturalisasi pemain muda di luar negeri, seiring dengan akan tampilnya Indonesia di Piala Dunia U-20 2021.
Muncullah sejumlah nama pemain keturunan Indonesia yang ingin dinaturalisasi dan membela timnas Indonesia.
Perburuan pemain keturunan Indonesia memang sedang diniatkan oleh PSSI demi bisa mengisi timnas Indonesia muda di ajang Piala Dunia U-20 2021 nanti.
Baca: Shin Tae-yong Tak Kunjung Pulang, Nasib Timnas Menggantung, Indra Sjafri: Insya Allah Juli Latihan
Baca: Shin Tae-yong Ngotot Ogah Balik ke Indonesia, Ketua PSSI Iwan Bule Belum Pikirkan Sanksi
Nama-nama seperti Joe Ferguson (Blackburn Rovers) atau Elkan Baggot (Ipswich Town) menghiasi daftar pemain keturunan Indonesia yang sedang berkarier di luar negeri dan ingin menjadi bagian dari tim Garuda.
Belum lagi keberadaan Nyoman Paul Aro (Skovde AIK) dan Dayen Gantenaar (Al-Wahda) juga bisa dipertimbangkan.
Akan tetapi, muncul pendapat yang berbeda justru datang dari Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.
Mantan pelatih timnas U-23 Indonesia itu melihat bahwa timnas U-20 Indonesia sebaiknya tampil tanpa pemain naturalisasi alias murni lokal.
Indra ingin agar skuad Garuda Nusantara yang tampil di PIala Dunia U-20 2021 terjun dengan kekuatan dari pemain lokal.
“Ada dua strategi pembentukan timnas U-20," kata pria asal Sumatera Barat di webinar Pengembangan Manajemen Suporter Sepak Bola, Rabu (16/07/2020), seperti dikutip dari Kompas.
"Kami mau menunjukkan pada dunia, ini loh pembinaan kami, ini loh keputusan kami bahwasanya anak-anak yang tampil adalah anak-anak Indonesia, tapi dengan segala risiko,” imbuhnya.
Pengalaman menangani timnas kelompok usia menyadarkan Indra Sjafri bahwa pemain-pemain lokal punya kemampuan dan kekuatan yang patut diperhitungkan.
Terbukti, timnas Indonesia punya lebih banyak prestasi di kelompok usia ketimbang di level senior.
Baca: Inilah Elkan Baggot, Pesepakbola Muda Liga Inggris yang Berhasrat Bela Timnas Indonesia
Baca: Hindari Ancaman Covid-19, PSSI Siapkan Lift Khusus untuk Timnas U-16, Tak Boleh Dipakai Orang Lain
Timnas Indonesia di kelompok usia juga bisa bersaing ketika bertemu tim-tim hebat dari negara lain.
Hanya saja, satu hal yang perlu disadari, pembinaan pemain muda di Indonesia masih jauh tertinggal dari kontestan Piala Dunia U-20 2021 lainnya.
Hal itulah yang masih menjadi risiko untuk menurunkan skuad yang sepenuhnya berisi pemain lokal.
“Tim saya dari usia 16-19 tahun mengalahkan Jepang, terakhir satu langkah lagi untuk masuk Piala Dunia," ucap pria kelahiran 2 Februari 1963 itu.
"Walau di babak grup kami mengalahkan Uni Emirat Arab, tetapi belum juga bisa.”
“Kalau mau jujur, teman-teman dari Asprov dan suporter harus jujur kualitas kita masih rendah kalau bicara level dunia,” sambungnya.
Pada akhirnya, Indra akan mengembalikan seluruh keputusan kepada pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Menurutnya, PSSI akan tetap mendukung apapun keputusan yang akan diambil oleh juru taktik asal Korea Selatan itu.
Terlepas apakah dia ingin menggunakan kekuatan pemain lokal atau menambah amunisi dari pemain naturalisasi.
Namun, Indra tetap berharap supaya timnas U-20 Indonesia bisa diperkuat oleh banyak pemain yang ditempa di Indonesia.
“Jadi, kebijakan itu akan diambil oleh pelatih. PSSI hanya mendukung kebijakan pelatih,” pungkasnya.
Konflik di tubuh PSSI memang perlahan sudah mereda.
Saat ini hubungan antara pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong dengan PSSI atau pun direktur teknik, Indra Sjafri dikabarkan sudah membaik.
Meski begitu, Shin Tae-yong saat ini belum kembali ke Indonesia.
Alasan Covid-19 dan silang pendapat antara PSSI dan Shin Tae-yong terkait gelaran dimana tempat latihan timnas berlangsung masih belum menemui titik terang.
Begitu juga dengan direktur teknik timnas indonesia, Indra Sjafri mengatakan bahwa ia tidak tahu kapan manajer dan pelatih timnas Indonesia itu datang ke tanah air.
Shin Tae-yong dan beberapa ofisial pelatih lainnya masih berada di Korea Selatan.
Baca: Sebelum Timnas Indonesia ke Korsel, PSSI Ngotot Shin Tae-yong Harus Pulang ke Indonesia
Baca: Yeyen Tumena Menuduh Shin Te-yong Lengserkan Danurwindo sebagai Direktur Teknik, PSSI Beri Pembelaan
Mereka kembali negeri Ginseng tersebut sejak 3 April 2020, dengan alasan keamanan dan kesehatan terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
PSSI pun sudah meminta agar Shin Tae-yong bisa segera datang ke Indonesia pada pertengahan Juli 2020.
Sebelumnya Shin Tae-yong sudah memberikan roadmap pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia.
Namun, mantan pelatih timnas Korea Selatan itu masih tetap ingin timnas U-19 Indonesia melakukan pemusatan latihan di Korea Selatan sebagai persiapan Piala Asia U-19 2020.
PSSI disebut bersiap akan mengakomodir keinginan Shin Tae-yong.
Meski begitu, eks pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu terlebih dahulu harus datang ke Indonesia.
Sebab, roadmap Shin Tae-yong yang dikirimkan ke PSSI masih belum lengkap.
Terutama membahas roadmap timnas Indonesia senior yang akan berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala AFF 2020.
"Saya tidak tahu, nanti tunggu saja," kata Indra Sjafri saat ditanya kehadiran Shin Tae-yong ke Indonesia.
Lebih lanjut Indra Sjafri juga belum bisa memastikan kapan pemusatan latihan timnas Indonesia senior digelar.
Saat ditanya apakah timnas Indonesia senior yang memimpin Indra Sjafri, eks pelatih Bali United itu bungkam.
"Tunggu, kami mantapkan rencananya setelah itu kami proses," kata Indra Sjafri.
"Insya Alllah," ucap pelatih asal Sumatera Barat itu saat ditanya apakah pemusatan latihan timnas Indonesia senior digelar bulan Juli.
Mantan pelatih timnas U-23 Indonesia itu membenarkan bahwa Shin Tae-yong sudah mengirimkan roadmap ke PSSI.
Namun demikian, Indra Sjafri enggan membuka salah satu roadmap yang dikirimkan Shin Tae-yong.
"Roadmap sudah dikirimkan, tunggu saja," ucap Indra Sjafri.
Artikel ini sebagian tayang di Bolasport.com dengan judul Tetap Dukung Shin Tae-yong, Indra Sjafri Harap Timnas U-20 Indonesia Hanya Pakai Pemain Lokal.