Uni Emirat Arab (UEA) Konfirmasi Tidak Ada Kematian akibat Covid-19 dalam 24 Jam Terakhir

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar ini diambil pada 8 Juli 2020 menunjukkan pemandangan udara dari Sheikh Zayed Road di emirat Teluk Dubai, selama tur helikopter yang diselenggarakan pemerintah. Dubai membuka kembali negaranya bagi pengunjung internasional pada 7 Juli dengan harapan menghidupkan kembali industri pariwisata setelah hampir empat bulan penutupan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Uni Emirat Arab (UEA) mengonfirmasi tidak ada kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Putra mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata UEA, Yang Mulia Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, memuji kerja keras pihak medis di UEA.

Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berada di garda terdepan dalam melawan pandemi.

Melalui Twitter, Sheikh Zayed mengatakan, "Hari ini kami mengumumkan tidak ada kematian terkait COVID-19 di UEA dalam 24 jam terakhir."

Zayed juga mengaturkan terima kasih kepada masyarakat atas komitmen mematuhi tindakan pencegahan penyebaran virus.

"Kita harus melanjutkan usaha bersama kita dalam mengatasi masalah ini," katanya, dilansir Gulf News, Rabu (15/7/2020).

Baca: Uni Emirat Arab Sambut Baik Keputusan Arab Saudi terkait Pembatasan Haji 2020

Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed. Seperti dikutip dari siaran pers resmi, pertemuan dilakukan di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan di Abu Dhabi, pada Minggu (12/1/2020) waktu setempat.(Biro Pers Sekretariat Presiden) (Kompas.com)

Diketahui kasus infeksi Covid-19 di UEA telah mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Adapun, upaya pemulihan pasien juga dilaporkan mengalami peningkatan.

Negara timur tengah ini sedang gigih dalam perjuangan melawan pandemi.

Sebagai informasi, pemerintah UEA melakukan sejumlah tindakan pencegahan seperti; karantina, penundaan perjalanan, dan tes massal bagi semua pihak.

Pihak medis UEA dilaporkan telah melakukan tes Covid-19 sebanyak empat juta kali untuk warganya.

Angka ini menempatkan UEA di peringkat pertama pengeluaran per kapita di tingkat global, menurut kantor berita WAM.

Baca: Uni Emirat Arab Kirim 20 Ton Alat Kesehatan ke RI, Luhut: Balasan Mr Suhail Atas Pesan Singkat Saya

Baca: Gaya Unik Prabowo saat Rapat di Padang Pasir Uni Emirat Arab, Pakai Topi Koboi hingga Lepas Elang

Anak Kecil Meninggal Dunia Saat Jalani Tes SWAB

Dalam sebuah insiden tragis, seorang anak laki-laki Saudi, Abdulaziz, meninggal usai alat tes swab patah di dalam hidungnya.

Abdullah Bin Abdulaziz Al-Jawfan, selaku ayah anak tersebut mengatakan, putranya sedang demam tinggi sehingga ia membawanya ke Rumah Sakit Umum Shaqra pekan lalu.

Dilansir Tribunnewswiki dari GulfToday, Rabu (15/7/2020), petugas medis memutuskan untuk melakukan tes swab demi memastikan bahwa anak tersebut tidak terinfeksi COVID-19.

Malangnya dalam proses tes SWAB yang dijalaninya, alat tes tersebut patah di dalam hidung Abdulaziz.

Baca: Jalani Tes Swab, 25 Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di UNS Positif Covid-19

Baca: Tak Sabar Tunggu Hasil Tes Swab, Pasien di Indramayu Nekat Lompat Jendela dan Kabur dari Rumah Sakit

Dokter panik meminta anestesi umum untuk mengekstraksi alat tersebut.

Berdasarkan informasi dari GulfToday, operasi tersebut berhasil.

Namun anak lelaki tersebut dibiarkan tanpa prosedur tindak lanjut.

Dalam 24 jam, dia tidak sadarkan diri kemudian meninggal di rumah sakit.

Abdulaziz, Bocah Saudi Arabia yang meninggal setelah tongkat tes swab COVID-19 patah di dalam hidungnya

Menurut situs berita Sabaq, Jawfan mengatakan, dirinya menyetujui tindakan dokter untuk mengeluarkan alat tes tersebut.

"Saya menyetujui permintaan dokter dan keputusannya, di mana dia melihat perlunya mengeluarkan tongkat yang patah dari hidung anak saya. Dan anak itu dalam kondisi baik, tetapi suhunya turun. " ujar lelaki tersebut.

Ayah Abdulaziz mengatakan usai kesehatan anaknya memburuk, ia ingin memindahkannya untuk pindah ke rumah sakit lain di Riyadh dan menghubungi ambulans.

Namun, Jawfan memberikan keterangan saat mereka menunggu ambulan di rumah sakit, anaknya telah tiada.

“Kami (ayah dan ibu) duduk di rumah sakit menunggu ambulans yang tidak datang. Anak itu dinyatakan meninggal. " tuturnya.

Baca: Seorang Penumpang Pesawat Jakarta-Sorong Positif Covid-19, 43 Rombongan Lain di Tes Swab

Jawfan sudah meminta penyelidikan segera atas insiden tersebut.

Dia bahkan meminta Menteri Kesehatan untuk memeriksa insiden tersebut.

Menteri Kesehatan Saudi Tawfiq Al Rabiah juga mengucapkan bela sungkawa pada keluarga tersebut.

Dia berjanji untuk menindaklanjuti kasus kematian putra mereka.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha/Kaka)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer