Putra mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata UEA, Yang Mulia Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, memuji kerja keras pihak medis di UEA.
Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berada di garda terdepan dalam melawan pandemi.
Melalui Twitter, Sheikh Zayed mengatakan, "Hari ini kami mengumumkan tidak ada kematian terkait COVID-19 di UEA dalam 24 jam terakhir."
Zayed juga mengaturkan terima kasih kepada masyarakat atas komitmen mematuhi tindakan pencegahan penyebaran virus.
"Kita harus melanjutkan usaha bersama kita dalam mengatasi masalah ini," katanya, dilansir Gulf News, Rabu (15/7/2020).
Baca: Uni Emirat Arab Sambut Baik Keputusan Arab Saudi terkait Pembatasan Haji 2020
Diketahui kasus infeksi Covid-19 di UEA telah mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Adapun, upaya pemulihan pasien juga dilaporkan mengalami peningkatan.
Negara timur tengah ini sedang gigih dalam perjuangan melawan pandemi.
Sebagai informasi, pemerintah UEA melakukan sejumlah tindakan pencegahan seperti; karantina, penundaan perjalanan, dan tes massal bagi semua pihak.
Pihak medis UEA dilaporkan telah melakukan tes Covid-19 sebanyak empat juta kali untuk warganya.
Angka ini menempatkan UEA di peringkat pertama pengeluaran per kapita di tingkat global, menurut kantor berita WAM.
Baca: Uni Emirat Arab Kirim 20 Ton Alat Kesehatan ke RI, Luhut: Balasan Mr Suhail Atas Pesan Singkat Saya
Baca: Gaya Unik Prabowo saat Rapat di Padang Pasir Uni Emirat Arab, Pakai Topi Koboi hingga Lepas Elang
Anak Kecil Meninggal Dunia Saat Jalani Tes SWAB
Dalam sebuah insiden tragis, seorang anak laki-laki Saudi, Abdulaziz, meninggal usai alat tes swab patah di dalam hidungnya.
Abdullah Bin Abdulaziz Al-Jawfan, selaku ayah anak tersebut mengatakan, putranya sedang demam tinggi sehingga ia membawanya ke Rumah Sakit Umum Shaqra pekan lalu.
Dilansir Tribunnewswiki dari GulfToday, Rabu (15/7/2020), petugas medis memutuskan untuk melakukan tes swab demi memastikan bahwa anak tersebut tidak terinfeksi COVID-19.
Malangnya dalam proses tes SWAB yang dijalaninya, alat tes tersebut patah di dalam hidung Abdulaziz.
Baca: Jalani Tes Swab, 25 Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di UNS Positif Covid-19
Baca: Tak Sabar Tunggu Hasil Tes Swab, Pasien di Indramayu Nekat Lompat Jendela dan Kabur dari Rumah Sakit
Dokter panik meminta anestesi umum untuk mengekstraksi alat tersebut.
Berdasarkan informasi dari GulfToday, operasi tersebut berhasil.
Namun anak lelaki tersebut dibiarkan tanpa prosedur tindak lanjut.
Dalam 24 jam, dia tidak sadarkan diri kemudian meninggal di rumah sakit.
Menurut situs berita Sabaq, Jawfan mengatakan, dirinya menyetujui tindakan dokter untuk mengeluarkan alat tes tersebut.
"Saya menyetujui permintaan dokter dan keputusannya, di mana dia melihat perlunya mengeluarkan tongkat yang patah dari hidung anak saya. Dan anak itu dalam kondisi baik, tetapi suhunya turun. " ujar lelaki tersebut.
Ayah Abdulaziz mengatakan usai kesehatan anaknya memburuk, ia ingin memindahkannya untuk pindah ke rumah sakit lain di Riyadh dan menghubungi ambulans.
Namun, Jawfan memberikan keterangan saat mereka menunggu ambulan di rumah sakit, anaknya telah tiada.
“Kami (ayah dan ibu) duduk di rumah sakit menunggu ambulans yang tidak datang. Anak itu dinyatakan meninggal. " tuturnya.
Baca: Seorang Penumpang Pesawat Jakarta-Sorong Positif Covid-19, 43 Rombongan Lain di Tes Swab
Jawfan sudah meminta penyelidikan segera atas insiden tersebut.
Dia bahkan meminta Menteri Kesehatan untuk memeriksa insiden tersebut.
Menteri Kesehatan Saudi Tawfiq Al Rabiah juga mengucapkan bela sungkawa pada keluarga tersebut.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha/Kaka)